dua puluh enam

1.6K 354 34
                                    

Baik Jaehyun, Johnny, Felix maupun Haechan gak tau dinner malam itu bakal kelar jam berapa. Udah sejam lebih tapi adem-adem aja gak ada tanda-tanda mau selesai. Jaehyun, Johnny sama Felix sih ngobrol santai sambil ngopi, sedangkan Haechan cuma nonton —itu pun pikirannya sama sekali gak di sana. Sesekali dia noleh ke arah pintu ruang VVIP dimana dua keluarga yang mereka tunggu lagi melangsungkan acara, dan setiap kali itu juga helaan nafas panjang keluar dari hidungnya.

ping!

Haechan ngambil hp nya yang tergeletak di samping cangkir kopi, dengan malas baca chat yang masuk.

Lia
| belum selesai ya?
read

Haechan ngebenerin posisi duduknya sebelum bales chat Lia.

Haechan
belum |
lu gak mau kesini? |

Lia
| aku di depan dari tadi
read

Haechan melonjak, bikin 3 orang di sana ikutan bingung.

"Kenapa?" tanya Jaehyun.

Belum sempet Haechan jawab, chat baru dari Lia masuk ke hp nya.

Lia
| aku mau pulang
| ngantuk
read

Dan kemudian Haechan langsung beranjak, bahkan lupa ngejawab pertanyaan Jaehyun dulu.

a b d i

Lia nunggu di lobby —diminta Haechan, sih. Dan ketika mereka ketemu, Haechan sempet speechless. Gak kayak biasanya —Lia emang selalu kelihatan jutek, tapi kali ini lebih terkesan kusut.

"Udah makan?" tanya Haechan, bikin Lia mengernyit aneh. Dateng-dateng nanyain udah makan.

"Kenapa tanya-tanya?"

"Kali aja keliatan kusut karena kelaperan," cengir Haechan.

Lia ber-oh, kemudian ketawa tipis. "Udah."

"Oh.."

"Lu mau pulang sekarang?" tanya Haechan setelah ngambil duduk di depan Lia.

"Iya, udah ngantuk —tapi ngomong-ngomong mukaku keliatan kusut banget, ya?"

Haechan ngangguk mantap, bikin Lia senyum pait. Jujur banget hmmm

"Kok lu gak ikut masuk aja, sih?" tanya Haechan.

"Lah ngapain, kan aku bukan keluarga?"

"Maksudnya —abdinya Den Chenle aja disuruh masuk, walaupun disuruh nunggu di ruangan lain. Kan lu juga sekretarisnya Junkyu?"

"Mm.. posisiku gak sama kayak kamu —dan mungkin abdi lain di Zhong Group," ujar Lia. "Aku ada kepentingan sama Junkyu cuma di kantor, gak sampe ikut ngurusin semua urusan dia."

"Terus ngapain ke sini?"

Lia melongo.

"Hm?" desak Haechan.

"Nggak papa, sih.." Lia garuk kepala.

"Nggak papa apa nggak papa?"

Lia cuma ketawa tipis. "Duluan, ya?"

"Gue udah lari-lari kesini, loh."

"Terus kenapa?"

"Ngopi dulu, kek?"

"Gak minum kopi, sorry."

"Teh?"

"..."

"Oke, ati-ati di jalan." Padahal Haechan udah mau beranjak, tapi Lia malah menghela nafas panjang. Emang bener, kadang cewek itu susah dimengerti.

"Kalo ada yang pengen diceritain sih, cerita aja," kata Haechan. Sadar banget kalo Lia itu sekarang lagi gelisah.

Abdi 2.0 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang