Alarm jam 6, Haechan bangun jam setengah 8 gara-gara semalem kebablasan ngobrol sama cowok-cowok sampe jam 3 pagi. Begitu pun dia bangunnya gara-gara dicolok hidungnya sama Haru.
Tersangkanya cekikikan, tapi abis gitu meluk leher om nya itu. Mana tega mau ngomel?
"Om kata Mama disuruh bangun," kata Haru sambil narik-narik rambut Haechan. Karena masih gak mau ngerespon, dicolok lagi hidungnya.
"Iyaaaaaa.."
Susah payah Haru bikin Haechan duduk, bahkan anak itu sampe duduk di pangkuan Haechan kemudian buka-bukain kelopak mata Haechan yang masih ketutup.
"Aaaannggggggg!!"
"OOOMMMMM!!" Haru kaget waktu tiba-tiba diterkam sama Haechan. Tapi abis gitu malah ketawa cekikikan sambil guling-guling berdua di atas kasur.
Setelah mastiin Haechan bener-bener bangun, anak kecil itu lompat dari kasur dan pergi keluar sambil teriak-teriak nyanyi hey tayo, tapi liriknya diganti.
"hey echan, hey echan, dia bis besar brrm brrm!!"
Haechan ketawa tipis, pikirannya langsung suudzon ke Ryujin. Pasti setan itu yang ngajarin.
Haechan nengok sekitar, ternyata udah gak ada orang.
Berarti dia yang terakhir bangun? Pantesan sampe dicolok hidungnya.
a b d i
Haechan selesai mandi, orang-orang juga udah selesai makan. Chaewon sama Mina masih beberes sisa makanan di dapur ruang makan, sedangkan Haru duduk di atas meja sambil nyemilin permen jeli.
"Yul, kok duduk di atas meja, sih?" protes Haechan, yang diprotes nengok terus nyengir.
"Om mau jeli?"
"Mau. Aaa,"
Bukannya dikasih ke Haechan malah dimakan sendiri. "Habiiiiiiiissss," kata Haru kemudian sambil goyang-goyangin bungkus permen jeli yang udah kosong.
"Siapa yang ngajarin hmmmmmmmmm," gemes Haechan sambil nyubit pipi Haru. "Lagian masih pagi udah makan jeli berapa tuh, satu dua tiga —lima bungkus loh!"
"Sama Papa boleh," kata Haru sambil masih ngunyah.
Haechan geleng kepala.
"Turun dulu, Om Haechan mau makan." Mina dateng dari dapur langsung nurunin Haru dari atas meja.
"Ambil sendiri ya, Chan? Ada Chaewon kok," kata Mina kemudian berlalu. Dia bangun dari jam 5 buat masakin orang-orang sarapan. Sekarang waktunya ngebersihin badan. Kan abis gini mau jalan-jalan.
Chaewon yang sadar ada yang mendekat nengok, ikut senyum waktu liat Haechan nyengir.
"Padahal mau saya kagetin," kata Haechan.
"Aku denger kali tadi Kak Mina bilang apa, orang sini sama ruang makan tetanggaan," kata Chaewon.
"Hehehehe.. pagii," sapa Haechan telat. "Morning kiss nya mana ini?"
"Gak liat ini lagi masak? Apa kamu mau aku goreng sekalian?"
"Aih," cengir Haechan.
"Udah mandi?"
"Udah dong," kata Haechan sambil ngerangkul Chaewon. "Wangi, kan?"
"Gak tau, aku nyium bau ayam, bukan parfum," kata Chaewon. "Minggir dulu, aku masak iniiiiii!"
Haechan nyebik, akhirnya minggir dan nungguin nona muda itu masak di ruang tamu —setelah nyuri satu kecupan kecil hehehehehehehehehehe
a b d i
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi 2.0 ✔
Fanfiction[ bahasa | completed ] sequel ABDI 1.0 "berat ya jadi abdi." winterwoops ©2020