dua puluh dua

2K 381 65
                                    

Beberapa hari semenjak Ten bilang di bakal vakum sementara buat ikut projek Zhong Group, Chaewon, Heejin sama Renjun bener-bener sibuk. Kayak, aduh jadi gini kalo Ten bener-bener 100% lepas tangan. Dulu biar Ten jarang mampir ke studio tapi semua kerjaan internal dia yang ngatur. Nah ini —pokoknya mereka capek. Padahal bertiga.

Kayak hari ini, pagi Chaewon di kampus, siang sampe sekarang jam 7 malem dia baru selesai ngurusin studio. Bener-bener capek.

Sampe jemputan Chaewon dateng, Heejin sama Renjun masih di studio nemenin. Ya masa mau diinggal sendirian cewek?

Heejin sama Renjun asik banget ngobrol berdua, sedangkan Chaewon udah gak ada nyawa. Cewek itu duduk di sofa hall dengan kepala bersandar ke dinding, ketiduran.

"Chae?" toel Heejin.

Chaewon berjingkat, natap Heejin bingung.

"Haechan," kata Heejin sambil nunjuk pintu.

Chaewon segera nengok pintu, dan bener Haechan ada di sana —berdiri sambil senyum.

"Oh iya, sorry ketiduran," gagap Chaewon sambil ngeberesin tasnya.

"Ya udah ayo, udah capek juga gue pengen cepet tidur," ajak Renjun.

Ketiga orang itu beranjak. Heejin sempet saling sapa sebentar sama Haechan sebelum akhirnya pulang sama Renjun.

Chaewon nguap, Haechan ketawa tipis. Cowok itu segera ngerangkul pundak Chaewon.

"Capeeeeeeek," keluh Chaewon sambil nubrukin kepalanya ke pundak Haechan.

"Iya dah habis gini tidur aja di mobil," kata Haechan.

Tapi sampe di dalem mobil, Chaewon malah balik lagi seger. Gara-gara minum dia jadi melek lagi.

"Katanya capek?" tanya Haechan.

"Ilang capeknya," kata Chaewon. "Cuma butuh ini aja kayaknya tadi." Jarinya nunjuk botol berisi air putih yang dia pangku.

"Kirain seger lagi karena ngelihat saya?"

"Pret," cibir Chawon. Haechan ketawa.

Niat hati Chaewon mau minum lagi tapi tiba-tiba ditahan sama Haechan. Enggak di tahan, sih. Tapi Chaewon cukup kaget waktu tangan Haechan nelusup diantara tangannya dan botol yang dia pegang.

Haechan gak bilang apa-apa, just gently holding her hand.

"Gak ketemu berapa hari ya kita?" tanya Haechan.

"Hampir semingguan kayaknya," jawab Chaewon.

"Lama juga, ya?"

"Iya, kamu sibuk skripsi sama kantor. Aku juga agak repot sama studio Kak Ten," angguk Chaewon.

"Gak heran kalo kangen."

Chaewon mendecih, buang muka buat nyembunyiin mukanya yang nahan ketawa karena gombalan Haechan.

"Ih, beneran." Haechan ikut ketawa.

Chaewon noleh Haechan lagi. "Iyaaaaa," katanya sambil naruh botol minumannya di dashboard dan ganti nangkup tangan Haechan dengan kedua tangannya. Gak mau ngelak kalo kangen juga. Gila aja punya pacar tapi gak pernah ketemu padahal rumah juga satu lokasi —istilahnya mah lima langkah nyampe.

Tapi ini emang bener-bener sesak banget jadwal mereka berdua. Kadang crash juga, kayak kalo pas Haechan selo, Chaewon masih ada kegiatan. Dan juga sebaliknya, kadang Haechan lembur sampe malem banget di kantor padahal seharian Chaewon maraton drama saking gabutnya.

Jadi, kalo misal ada waktu senggang di sela-sela jadwal, mereka sepakat buat dipake istirahat. Chaewon sih yang bilang, gak papa gak ketemu setiap hari. Biar ada waktu buat mikirin satu sama lain.

Abdi 2.0 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang