Senyum manis dari gadis yang tengah berdandan di depan cermin ini membuat pagi tampak lebih cerah.
"Lisa cepet sarapan keburu dijemput loh!" teriak Linda dari dapur yang kebetulan letaknya tak jauh dari kamar Lisa.
"Iya bu ini udah selesai," Lisa cepat cepat mengoleskan lip gloss di bibir tipisnya untuk menyempurnakan penampilannya lalu ia mengambil tas yang berada diatas ranjang dan langsung melangkah keluar.
Segera ia ke ruang makan disana sudah ada Linda yang tengah menyiapkan bekalnya. "morning ibuku sayang!" Lisa memeluk ibunya dari belakang.
"Morning juga sayang!" Linda tersenyum hangat.
Segera Lisa duduk dan langsung menyantap nasi goreng favorit yang sudah disiapkan oleh ibunya itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.40 namun Daniel belum menampakkan batang hidunya,Lisa yang sedari tadi menunggu hanya bisa mondar mandir di ruang tamu sesekali ia menjumputi potongan potongan kain bekas ibunya menjahit.
"Sudah biar ibu saja yang bersihin nanti seragam kamu kotor lo!" ujar Linda yang tengah menjahit baju pesanan milik pelanggan.
~•
Yapp Linda memang seorang penjahit,sebenarnya ini hanya pekerjaan sampingan karena beliau seorang waiters di salah satu restorant sederhana di pinggiran kota.Keadaan ekonomi yang membuat Linda harus bekerja keras,sepeninggal suaminya Linda menjadi ibu sekaligus kepala rumah tangga,ia bertekad bahwa ia tidak boleh lemah,siapa lagi yang akan menghidupi putri semata wayangnya kalau bukan ia sendiri dan dari situ lah Linda bangkit dari keterpurukannya.
~•"Gapapa bu lagian Lisa gak ada kerjaan," Lisa bersikukuh ingin membantu.
"Udah siang sana gih jemput Daniel barangkali udah siap!"
Tok tok tok
Lisaa Lisaa
"Nah tu dia,panjang umur!" ujar Linda.
Lisa langsung pamit dan mencium punggung tangan ibunya.
"Hati hati sayang!"
"Iya bu."
Sesampainya di depan pintu segera Lisa membukanya dan mendapati Daniel yang tengah berdiri memunggunginya.
"Ayo kak!" seru Lisa saat melewati Daniel.
"Eehh..ayo!" Daniel mengikuti langkah Lisa yang jalan lebih dulu.
"Lisa!" panggil Daniel membuat Lisa menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Daniel.
"Maaf ya agak telat tadi nyari kaos kaki dulu nggak nemu nemu," ujar Daniel sambil memegang kedua telinganya memasang tampang melas.
"Gapapa gak usah gitu juga kali!" Lisa terkekeh melihat tingkah kakak kelasnya ini.
Jalanan begitu padat dipenuhi lalu lalang orang yang berangkat kerja ataupun aktivitas lainnya akibatnya semua kendaraan hanya bisa jalan merayap, Daniel memutuskan untuk lewat jalan tikus supaya cepat sampai dan tidak terlambat ke sekolah.
Di tengah perjalanan tiba tiba motor yang mereka tumpangi bannya bocor meskipun sempat oleng Daniel mampu menjaga keseimbangan sehingga tidak sampai jatuh.
Akhirnya mereka turun dan menepikan motornya di pinggir jalan.
"Ck kenapa sampai bisa kena paku sih!" gerutu Daniel saat melihat benda lancip itu menancap di ban motornya.
"Terus sekarang gimana?" tanya Lisa sedikit panik.
"Kalo kita bawa ke bengkel masih jauh,aku telpon montir langganan aja biar mereka kesini!" Daniel langsung merogoh benda pipih yang ada di saku jaketnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imposible
FanficHIATUS Berawal dari terbentuknya sebuah grup band dari SMA yang terkenal di LA 'Los Angeles High School', band ini berisikan lima cowok tampan. • Jonah : cueknya minta ampun! • Corbyn : bucin tapi setia! • Daniel : si polos yang kurang berpengalama...