"Elu mau jadi saksi gue mati terbunuh di sini?" bentak gadis itu membuat Jonah terpanjat.
"Hah?!"
Jonah menatapnya intens ingin tahu penjelasan apa yang telah di katakan oleh nya namun pandangan gadis itu mendadak kabur dan mulai oleng sontak Jonah menyangga tubuhnya yang hampir jatuh ke aspal.
"Lah malah pingsan,bangun woy!" terpaksa Jonah menepuk pipi gadis yang sudah terpejam itu namun tidak ada pergerakan.
"Dari awal ketemu nyusahin aja ni anak!" gerutu nya namun tetap mengangkat tubuh ramping itu ke dalam gendongannya.
Ia mendudukkan gadis itu di jok mobilnya setelah selesai memasang seat bealt ia langsung menghidupkan mesin dan melaju menembus jalan sepi itu.
***
Sinar matahari menerpa wajah seorang gadis yang masih terlelap bersama mimpi indahnya,cahaya silau itu tak membuatnya bangun, ia malah menenggelamkan wajahnya di bawah selimut putih yang tebal itu.
Sampai usapan lembut mengusik ketenangannya, terpaksa ia membuka mata yang masih terasa berat ingin tahu siapa yang sudah mengganggu tidurnya. Namun sebelum itu ia menggeliat sembari mengumpulkan nyawa sampai sepenuhnya sadar.
Ia mengerjap-ngerjap terkejut melihat wanita paruh baya yang tengah tersenyum pada nya, mengedarkan pandangan ke sekeliling yang masih terasa asing baginya "tante siap..." tanya nya terpotong.
"Anak tante yang bawa kamu ke sini,kemarin kamu sempet pingsan setelah dia hampir nabrak kamu," ujar Elly tanpa memudarkan senyumannya.
Sekejap ia ingat pada kejadian semalam di mana nyawa nya hampir saja melayang di tangan orang biadab itu jika tidak bertemu dengan cowok yang tak lain adalah anak dari wanita di hadapannya ini.
"Gimana keadaanmu,sudah lebih baik?" ia mengangguk pelan.
Ceklek
Ke duanya menoleh ke sumber suara tampak Jonah yang sedang membawa nampan dengan semangkuk sereal di atasnya berjalan mendekati mereka."Maaf ya gara-gara anak tante kamu jadi terluka," ujar Elly karena mendapati luka lebam di pipi tirus milik gadis di hadapannya ini.
Tapi Jonah merasa kalau luka itu bukan karena nya.
Sontak gadis itu meraba pipinya merasakan rasa perih di sana, mungkin karena perlakuan orang biadab itu "ini bukan karena anak tante," jawabnya melirik Jonah yang masih berdiri di tempatnya.
"Tapi biarkan tante mengobatinya ya,Sayang," Elly bangkit dari atas ranjang namun di cegah.
"Jangan tante,aku baik-baik saja lagi pula aku udah terbiasa dengan luka ini."
Elly kembali duduk tangannya terangkat mengusap surai gadis di hadapannya ini dengan lembut "yasudah kalau begitu di mana alamat rumahmu?biar anak tante yang mengantarmu pulang pasti orang tua mu cemas mencarimu."
Mendengar itu mendadak tubuhnya lemas keringat dingin kembali bercucuran membuatnya terlihat pucat.
Elly sontak menangkup wajah gadis itu "hey,kamu kenapa?" tanya nya khawatir.
Jonah mengerutkan dahi, ia juga penasaran dengan gadis ini 'apa yang sebenarnya terjadi?' batinnya.
Tanpa aba-aba gadis itu memeluk Elly erat seolah tak ingin lepas, sempat terkejut Elly mengusap bahunya pelan "ada apa?cerita lah siapa tau tante bisa bantu."
Gadis itu tidak mejawab perlahan melonggarkan pelukannya lalu membenarkan posisi duduknya "apa aku boleh jadi pembantu biar aku bisa tinggal di sini?" tatapannya memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imposible
FanficHIATUS Berawal dari terbentuknya sebuah grup band dari SMA yang terkenal di LA 'Los Angeles High School', band ini berisikan lima cowok tampan. • Jonah : cueknya minta ampun! • Corbyn : bucin tapi setia! • Daniel : si polos yang kurang berpengalama...