Dentingan suara lonceng yang menempel pada ujung pintu cafe menandakan ada seseorang yang masuk membuat kedua manik biru milik Daniel antusias untuk melihat siapa yang datang,ia mendengus kesal lantaran itu bukan orang yang sedang ia tunggu.
Sudah lebih dari setengah jam Daniel menunggu namun tidak ada tanda tanda kedatangan dari orang itu awan juga semakin menggelap,ia mencoba menelepon tapi tidak bisa puluhan pesan darinya pun juga belum di balas.
Ia kembali mendengus lalu menyeruput matcha latte yang sudah ia pesan beberapa menit lalu kemudian ia beralih memainkan ponsel untuk mengatasi boringnya,suara dentingan yang kembali berbunyi sengaja ia hiraukan karena sudah lelah menoleh untuk yang ke sekian kalinya.
Sampai pada akhirnya ada seseorang menepuk pundak Daniel membuatnya mendongak seketika memutar bola matanya malas, "ck..kemana aja sih lu ditungguin dari tadi!"
Dengan tampang tidak berdosanya ia menarik kursi dan duduk di hadapan Daniel "ya maap gue nganter Cristina dulu ke mall,maklumlah sibuk ngurusin pacar beda sama yang JOMBLO!" sindirnya sedikit menekankan suara di kata terakhir,yap siapa lagi itu kalau bukan Corbyn.
"Tega banget lu!" Daniel memasang tampang kusut yang justru mengundang gelak tawa dari Corbyn.
"Minuman gue mana?"
"Pesen aja sendiri!" cibir Daniel.
"Tega banget lu!" nada bicaranya meniru gaya Daniel.
Corbyn memanggil waiterr yang tak jauh darinya lalu memesan matcha latte sama seperti Daniel,sambil menunggu pesanannya datang Corbyn bertanya apa maksud Daniel mengajaknya kesini "lu mau ngomong apa?"
"Nggak penting sih sebenernya," ucapnya sambil memutar mutar cangkir yang isinya tinggal setengah enggan meminumnya.
"Yaudah gue pulang!" Corbyn beranjak lalu ditahan oleh Daniel, "ehh gue belum cerita!"
"Makannya buruan cerita DANIEL SEAVEY!"
"Lisa." lirihnya namun terdengar jelas oleh Corbyn.
"Kenapa dia?"
"Gue bingung mulai dari mana," sebenarnya ia tidak bingung hanya saja jika menceritakan ini ia jadi teringat kejadian tadi yang membuat dadanya sakit.
"Yaampon ni anak tinggal cerita aja apa susahnya sih!" Corbyn mengacak rambutnya kesal.
Daniel menarik napas sebelum bercerita setelah itu ia menceritakan semua kronologi sampai dimana Lisa dan Zach berpelukan dihadapannya.
"Ohh wajar dong Zach kan temennya!terus apa masalahnya?" Ujarnya santai sambil menyeruput matcha latte miliknya yang baru saja datang,ia memang sengaja memancing Daniel untuk berterus terang.
"Ya gue cemburu aja ngeliatnya!" ucapnya menampakkan wajah kesal, hampir saja Corbyn menyemburkan minuman yang belum ia telan itu jika ia tidak bisa menahannya.
"Tuh kan apa gue bilang!lu itu suka sama Lisa!" suaranya mungkin kalah dengan toa masjid membuat beberapa pengunjung lain melihat ke arahnya.
"Lu bisa nggak sih ngomong pelan pelan!" gerutu Daniel,Corbyn malah menampakkan cengiran khasnya.
"Terus apa yang harus gue lakuin sekarang ?" Daniel menatap corbyn serius.
"Perjuangin dia."
"Caranya?"
"Bikin dia nyaman sama lo!"
Urusan cinta Daniel memang kurang berpengalaman bahkan ia tidak pernah berpacaran sebelumnya.
Bertemu dengan Lisa membuat ia merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kalinya.
Lisa adalah cinta pertamanya. mungkin?

KAMU SEDANG MEMBACA
Imposible
FanfictionHIATUS Berawal dari terbentuknya sebuah grup band dari SMA yang terkenal di LA 'Los Angeles High School', band ini berisikan lima cowok tampan. • Jonah : cueknya minta ampun! • Corbyn : bucin tapi setia! • Daniel : si polos yang kurang berpengalama...