26 [graduation]

94 21 113
                                    

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Perpisahan. Satu kata yang membuat kita mengerti betapa berartinya sebuah pertemuan.

Jonah & Corbyn

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Dua bulan kemudian

"Tidak banyak kata yang dapat kami sampaikan dalam acara perpisahan ini selain kesedihan juga ucapan terima kasih pada guru-guru yang telah membimbing kami banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan selama sekolah di sini kami pasti akan merindukan itu semua, maaf jika selama ini kami bandel, pernah berbuat onar, pernah tersakiti oleh perkataan kami, saya selaku perwakilan dari siswa kelas dua belas memohon maaf yang sebesar besarnya," seisi aula menatap haru gadis yang tengah berdiri di atas panggung, kata-katanya sungguh menyentuh hati.

"Untuk teman-teman tidak terasa sudah hampir tiga tahun kita telah mengukir cerita masa-masa sma di sekolah ini, dan sekarang adalah hari perpisahan kita tapi ini bukan akhir dari segalanya masih banyak yang harus kalian raih dalam menggapai mimpi, jangan patah semangat karena usaha tidak akan menghianati hasil, dan jika nanti kalo kalian sudah sukses jangan saling lupa, ingatlah kita pernah berjuang bersama, terima kasih karena sudah pernah menjadi bagian dari hidupku, semoga kalian sukses kedepannya," Gadis yang pernah menyandang status sebagai ketua osis itu mengakhiri pidatonya, disambut sorakan serta tepukan tangan yang menggema di setiap sudut aula.

Acara perpisahan telah usai, ada sesi foto entah itu dengan guru, orang tua, atau sesama teman setelahnya. Para orang tua yang hadir membawa seikat bunga untuk anak kesayangan mereka juga saling memberi ucapan selamat.

Setelah mengantar pulang kedua orang tua mereka, Jonah dan Corbyn yang masih mengenakan baju toga kembali ke sekolah lebih tepatnya menuju ke taman belakang, ada yang sudah menunggu mereka di sana.

Benar saja saat mereka baru menginjakkan kaki di sana Zach dan Daniel spontan berlari ke arah mereka dan langsung memeluk secara bersamaan.

"Happy graduation, Brother!" ucap Daniel dan Zach kompak.

Cukup lama mereka berempat dalam posisi itu sebelum Jonah melepas duluan "Jack mana?" tanya nya celingukan.

"Katanya masih di jalan," jawab Zach.

"HELLO EPERIBADI!! SI GANTENG JACK KOMBEK!" mereka berempat langsung menoleh di mana suara teriakan itu berasal.

Terlihat Jack berlari ke arah mereka namun setengah wajahnya tertutup oleh buket bunga yang ia bawa.

Dukkk

Brukk

Ia tidak menyadari bahwa ada batu di depannya, kakinya tersandung membuatnya jatuh bersamaan dengan bunga yang ia bawa ikut terpental.

"Bunga gue! elu gimana sih, Jack!" suara melengking itu berasal dari Loli yang ternyata berada di belakang Jack.

Loli memungut bunga yang jatuh di atas tanah itu sembari merapikannya kembali tanpa menghiraukan Jack yang tengah mengulurkan tangan untuk meminta bantuan.

"Sejak kapan lebih penting nolongin bunga daripada pacar sendiri," gerutu Jack mencoba berdiri alu membersihkan baju yang terkena pasir.

Plakk

"Udah gede nggak usah manja!" Loli menepuk pipi Jack lalu melangkah mendekati mereka.

"KDRT!" teriak Jack namun tidak membuat Loli menghentikan langkah.

Bwahahaha

Yang lain tidak bisa menahan tawa, oh ayolah kapan lagi bisa melihat tontonan gratis seperti ini, di antara dua puluh cewek yang pernah menjadi pacar Jack, hanya Loli yang berani melakukan ini.

ImposibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang