08.00 am
Lisa baru saja membuka mata dari tidur nyenyaknya selama semalam, memang ia sengaja bangun lebih siang dari biasanya, mengingat hari ini adalah hari minggu ia puas-puaskan untuk tidur sebelum besok disibukkan dengan pelajaran-pelajaran yang melelahkan di sekolah.
Sambil mengucek mata Lisa beranjak dari ranjang, namun baru tiga langkah ponsel yang ia taruh di atas nakas berbunyi membuatnya berbalik lalu mengambil ponsel itu ternyata telepon dari Daniel, segera ia menggeser tombol hijau pada layar, lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.
"Morning pacar!" teriak Daniel di seberang sana.
Lisa sedikit menjauhkan ponselnya karena suara Daniel membuat gendang telinganya berdengung.
'Nggak bisa selow dikit, untung sayang.'
"Morning, Niel!" jawab Lisa dengan nada standart berbanding terbalik dengan kekasihnya itu.
"Kamu lagi sibuk?"
"Sibuk," jawabku Lisa sedikit mengatur siasat.
"Sibuk ngapain?"
Tepat sekali! sesuai dugaan Lisa, Daniel menanyakan hal itu.
"Sibuk mikirin kamu," goda Lisa senyum-senyum sendiri.
"Cie rupanya udah ada yang jago gombal nih," terdengar suara kekehan dari seberang sana.
"Eh serius, hari ini kamu ada acara nggak?" lanjutnya.
"Enggak kok, kenapa emang?"
"Jalan-jalan yok!"
'Perasaan baru kemaren deh malem mingguan,' sempat berpikir akhirnya Lisa menyetejui ajakan Daniel, daripada kesepian di rumah karena ibunya sedang bekerja dan masih pulang nanti sore.
"Mmmm...iya deh, jam berapa?"
"Jam sembilan aku jemput, oke?"
"Oke aku siap-siap dulu."
Setelah sambungan terputus, Lisa mencari kontak ibunya lalu mengirimi pesan supaya beliau tidak mencari, selepas itu ia menaruh ponselnya kembali di atas nakas lalu berjalan ke kamar mandi.
Jika kebanyakan cewek suka berlama-lama di kamar mandi namun tidak berlaku untuk Lisa karena lima menit ia sudah keluar dengan aroma chery yang menyeruak di sekujur tubuhnya, ia berjalan menuju almari untuk memilih baju, sempat berpikir akhirnya pilihannya jatuh pada sweater putih yang dibelikan Daniel beberapa hari yang lalu, supaya terlihat simple ia memakai celana jeans sebagai bawahannya.
Setelah berganti pakaian Lisa beranjak menuju meja rias, meratakan bedak bayi yang baru saja ia taburkan ke wajahnya, agar tidak terlihat pucat Lisa juga mengoleskan lipt tint berwarna soft di bibir mungilnya.
Lisa memutuskan untuk menunggu Daniel di ruang tengah sembari melahap roti untuk mengganjal perut, merasa sepi ia mengambil remote tv lalu menekan tombol power, hari libur apalagi pagi seperti ini tidak ada chanel yang menarik menurutnya, FTV favoritnya pun juga belum tayang, akhirnya ia kembali menekan tombol power untuk mematikan tv lalu beralih bermain game worms zone di ponselnya.
Sudah hampir jam sepuluh tapi Daniel belum juga menjemput, bosan menunggu akhirnya Lisa melangkahkan kakinya menuju rumah Daniel.
'Untung tetanggaan, depan rumah lagi,' batin Lisa sembari berjalan memasuki halaman rumah Daniel yang menurutnya luas itu, tidak jauh darinya ternyata ada Anna sedang menyiram bunga.
"Eh kak Lisa, mau ketemu bang Daniel?" tanya Anna langsung menghampiri Lisa.
Lisa mengangguk "iya Ann, kakakmu ada?" tanya nya balik namun Anna malah tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imposible
FanfictionHIATUS Berawal dari terbentuknya sebuah grup band dari SMA yang terkenal di LA 'Los Angeles High School', band ini berisikan lima cowok tampan. • Jonah : cueknya minta ampun! • Corbyn : bucin tapi setia! • Daniel : si polos yang kurang berpengalama...