35 [dia kembali]

94 16 108
                                    

Udah lama gak apdet
Buat yang lupa boleh kok ngintip part sebelumnya, thank's.

-Happy reading-

***

"Keyla! jauhin pisau itu bahaya!"

"Lepasin! percuma gue hidup kalo nggak bisa milikin Varo!"

"Di dunia ini cowok nggak hanya Varo aja!"

"Lu nggak tau perasaan gue ke dia kayak gimana!"

"Keyla sadarlah apa yang lu lakuin ini salah!"

Jrep

"KEYLA!"

"Kau apakan putriku, HAH?!"

Deru napas yang bertempo cepat serta keringat dingin yang bercucuran hal itulah yang dirasakan Lena sekarang, setelah betahun tahun mencoba untuk melupakan kini ingatan itu kembali lagi, melirik ke arah jam yang masih menunjukkan pukul dua pagi Lena memutuskan untuk beranjak dari ranjang, menangkan pikiran mungkin adalah keputusan yang tepat.

Ditemani secangkir kopi hangat yang baru saja ia buat Lena berjalan jalan ke taman belakang, lebih tepatnya duduk di tepi kolam renang sembari merendam kaki sampai betis, udara dini hari yang masih segar suasana juga tenang hanya suara jangkrik yang terdengar.

Meniup uap yang menyembul dari kopi itu lalu menyeruputnya secara perlahan, sesuatu yang masih mengusik pikirannya, mengapa mimpi itu datang lagi? apakah ia sedang merindukan sosok saudara tirinya itu?

Wajah Lena menengadah ke atas menatap langit yang ditaburi bintang tanpa terhalang oleh awan "Keyla, andai waktu bisa diputar kembali, gue bakal bantuin elu dapetin Varo, kejadian itu gak bakal terjadi dan lu masih ada di sini, maaf gue nggak bisa lakuin sesuatu sebelum lu pergi."

Srkkk

Lena mendengar suara seperti daun kering yang diinjak, spontan ia mengedarkan pandangan tetapi tidak ada orang selain dirinya di sana, sampai perhatiannya terfokus pada semak dekat pintu keluar yang sedikit bergerak, berbekal sapu ijuk untuk berjaga jaga ia mendekati semak itu dengan perasaan yang tak karuan.

"Siapa di sana?" suaranya saja terdengar bergetar, bukan hantu yang ia takuti melainkan orang yang akan berniat jahat.

Tidak ada jawaban semak itu juga sudah tidak bergerak lagi, Lena bernapas lega mungkin ini hanya perasaannya saja, ia pun membalikkan badan baru ingin melangkahkan kaki suara derap langkah terdengar jelas, spontan ia berbalik dan mendapati sosok berpakaian serba hitam berlari menuju pintu keluar, ia tidak bisa mengenali karena hanya melihat punggungnya saja.

Kali ini ia tidak berhalusinasi, sudah jelas jelas ia melihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Hey! siapa itu?!"

***

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi tapi Lena masih tertunduk di ujung ranjangnya, setelah dari halaman belakang tadi ia langsung mengurung diri di kamar, sosok itu menghantui pikirannya, ia takut sosok itu akan melukai keluarga Jonah nantinya, ia harus segera tahu tentang sosok itu, iya harus!

Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Lena tersadar dari lamunan.

"Lena, sudah bangun? sarapan dulu Nak, tante tunggu di bawah ya." sudah pasti itu suara Elly.

Dengan helaan napas berat Lena pun beranjak beranjak mendekati pintu "iya tante, Lena turun sekarang."

Sampai di meja makan tampak Elly yang menyiapkan piring untuk suaminya, Thomas.

ImposibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang