28 [a dream come true]

99 19 133
                                        

"jadi,,,,,,, apa kalian sudah siap?"

"Siap untuk?"

Dua tahun kemudian

"Selamat malam para pemirsa yang ada di studio maupun yang ada di rumah, kembali lagi di acara The Tonight Show bersama saya Steve Morgan, seperti biasa saya tidak pernah sendiri di samping saya sudah ada Maria Gibson," suara tepukan tangan yang mendomisili ruang itu setelah si host menyelesaikan ucapannya.

"Yak, industri musik kembali melahirkan orang-orang bertalenta dalam bernyanyi, ini datang dari sebuah boyband yang sedang naik daun, siapa sih yang tidak mengenal mereka? boyband yang beranggotakan lima pemuda tampan dengan bakat bernyanyi yang luar biasa," sambung si host yang bernama Steve itu.

"Dua tahun mereka berkiprah dalam dunia musik dan sekarang sedang diidolakan oleh banyak orang terutama para gadis remaja, ya termasuk aku," Steve tertawa renyah mendengar ucapan rekan kerjanya ini. Lagi lagi suasana studio menjadi ramai oleh teriakan para gadis.

"Ah sudahlah Maira sepertinya mereka sudah tidak sabar, langsung saja kita sambut ini dia why don't we! beri tepuk tangan yang meriah!"

Kembali suara riuh sorak sorai menggema di setiap sudut ruang itu saat satu persatu personil masuk ke dalam stage.

"Ohh heyy, Bro!" Steve menyalami kelimanya disusul oleh Maria lalu mempersilahkan mereka untuk duduk.

Waktu memang bisa merubah segalanya dan tidak ada yang tahu tentang takdir Tuhan yang sudah digariskan, masih sulit dipercaya seperti baru kemarin mereka sama-sama merajut mimpi dan sekarang semua sudah menjadi kenyataan, impossible to possible, right?

Meski sudah larut malam para penonton dalam studio masih antusias melihat idola mereka yang sudah di depan mata, dan sekarang kedua host melakukan sesi tanya jawab.

"Why don't we, memang terdengar unik, kalau boleh tau apa alasan kalian memakai nama itu?"

Jonah yang sudah memegang mic menjawab mewakili empat kawannya "pasti sebagian dari kalian sudah tau kalau kami sendiri sebenarnya terinspirasi oleh boyband idola, one direction, dari situ kami berpikir jika mereka bisa, kenapa kita enggak?" terukir senyum tipis di bibir indahnya begitu juga yang lain.

Jonah yang sudah memegang mic menjawab mewakili empat kawannya "pasti sebagian dari kalian sudah tau kalau kami sendiri sebenarnya terinspirasi oleh boyband idola, one direction, dari situ kami berpikir jika mereka bisa, kenapa kita enggak?" teruk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan sebelum band ini terbentuk memang kami sudah berteman dekat, dasar ikatan persahabatan itulah yang menjadi modal untuk kami membentuk boyband," sambung Daniel menatap keempat sahabat yang berperan penting dalam kehidupannya.

"Ah sepertinya bukan sekedar sahabat, melainkan saudara yang tidak akan bisa terpisahkan," sahut Corbyn merangkul pundak Daniel yang duduk di sebelahnya.

"Kalian memang sangat berharga bagiku," ujar Jack lalu merentangkan tangan.

"Dan aku sangat menyayangi kalian," Zach menyusul Jack untuk memeluk mereka, alhasil kelimanya saling berpelukan.

ImposibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang