15

130 30 120
                                    

"Lisa aku cinta sama kamu,kemarilah!"

"Nggak bisa Daniel maafin aku!"

"Lisa aku mohon!"

"Maaf aku harus pergi!" gadis itu hilang di telan cahaya putih yang membawanya pergi.

"Lisaaaaa!jangan tinggalin akuuu!"

Daniel membuka mata dan sudah berada di alam lain ternyata itu hanyalah mimpi,terasa asing baginya saat menatap atap ruangan itu seperti bukan kamarnya ia melirik ke kanan ada mama juga adiknya yang sedang tertidur pulas di sofa panjang sontak ia mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Hah rumah sakit?

Saat ia ingin menghampiri mereka berdua badannya terasa kaku selang infus di mana mana juga banyak alat dokter yang melekat di tubuhnya.

Gue kenapa?

Sekerjap potongan tragedi berputar di kepalanya membuatnya ingat mengapa ia bisa berada di sini "astaga Lisaaa!" mendadak ia panik segera melepas infus yang ada di tubuhnya itu untuk melihat bagaimana keadaan gadisnya sekarang namun saat ia beranjak dari ranjang...

Brukk
Kedua kaki yang berbalut perban sudah tidak mampu menopang tubuhnya lagi ia jatuh begitu saja menghantam lantai.

"Daniell!" teriak Kerry histeris melihat putranya,Anna yang berada di sebelahnya pun ikut kaget segera mereka bangkit membantu Daniel untuk berdiri dan menuntunnya lagi menuju ranjang.

"Anna panggil dokter!" Titah Kerry,Anna pun menurut langsung pergi mencari dokter.

Tidak lama kemudian Anna datang bersama dengan dokter di belakangnya,sang dokter langsung memeriksa keadaan Daniel dengan stetoskop yang mengalung di lehernya.

"Keadaanmu sudah lebih baik jangan banyak gerak dulu ya biar lukamu segera pulih!" ujar dokter itu dengan senyuman dan Daniel mengangguk lemas,setelah itu beliau berpamitan untuk memeriksa pasien lain.

"Ma,Lisa mana?apa dia baik baik aja?" tanya Daniel pada Kerry yang tengah menyelimuti kakinya.

"Dia masih ada di UGD sayang."

"Separah itukah?" tanya nya khawatir.

"Mama nggak bisa menyimpulkan karna dokter masih menanganinya kamu berdoa yang baik aja yah buat dia!"

"Aku mau ketemu Lisa!" ia langsung beranjak namun di cegah oleh Kerry.

"Kamu baru aja sadar sayang!"

"Aku nggak peduli!aku cuman mau mastiin kalo pacar aku itu baik baik aja!"

"Pacar?kalian udah.." tanya Kerry namun terpotong.

"Iya ma,sebelum kejadian ini Daniel sempet nembak dia!" mendengar perkataan putranya Kery mengulas senyum di bibirnya ia senang putranya yang satu ini telah menemukan cintanya.

"Akhirnya bang Daniel melepas gelar jomblo akutnya," celetuk Anna sembari menahan tawa langsung mendapatkan tatapan tajam dari kakaknya itu "iya iya Anna bercanda doang kali bang!"

"Yasudah kamu pakek kursi roda ya!nggak mungkin kan kamu jalan dengan keadaan seperti ini," mendengar itu Daniel mengangguk semangat dan menuruti apa perintah mamanya,rasa nyeri terutama pada bagian kaki sengaja ia hiraukan tidak sabar melihat kedaan kekasihnya yang sedang berjuang di sana.

Kerry juga Anna bersama-sama mendorong kursi rodanya,sesampainya di tempat yang mereka tuju rupanya sudah ada Linda tengah duduk di kursi tunggu menutup wajah dengan kedua telapak tangan.

"Tante Linda," panggil Daniel saat berada di hadapan wanita itu.

merasa terpanggil Linda akhirnya mendongak "Daniel?kau sudah sadar?" ia tampak terkejut atas kedatangan Daniel.

ImposibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang