Jujur sulit, berbohong sakit
***
Di kamar, Alita sudah siap dengan jeans biru laut yang di padukan dengan tengtop putih di balut dengan jaket levis kesukaannya. Tidak lupa ia juga membawa tas kecil yang berisikan dompet dan juga ponsel. Siap dengan semua kebutuhannya Alita bergegas turun kebawah untuk menunggu Arka yang katanya sudah dalam perjalanan.
Lita berjalan menuju ruang TV di mana ada Jonathan dan Kirana yang sedang duduk di depan TV yang menyala. Lita duduk di single sofa. Kehadirannya tidak di hiraukan oleh om dan tantenya. Kedua orang tua itu sedang sibuk menonton acara azab dengan posisi kane.
Gimana, kane? Ya lah, liat aja itu Kirana sedang asik menyender di bahu suaminya serta tangan Jonathan yang memainkan jari-jari lentik milik istrinya.
Sungguh pasangan yang serasi.
Lita hanya menggeleng dan tak berniat mengganggu. Biarkan saja mereka seperti itu toh pemandangan seperti ini jarang di lihat olehnya sewaktu tinggal dengan orang tuanya.
Orang tua? Bagaimana kabar papi dan maminya sekarang? Ataukan lebih bahagia atau sama saja? Semoga selalu bahagia.
Lita mengambil ponselnya yang berdering cukup kencang di dalam slingbagnya lalu segera menggeser tombol hijau saat mengetahui siapa orang yang meneleponnya.
"Oh iya-iya aku keluar"
Ia kembali memasukan ponselnya kedalam tas. Arkanya sudah sampai dan sekarang sedang menunggu di luar. Tanpa sadar perhatian om dan tantenya tertuju pada Lita yang terlihat begitu semangat malam ini.
"Om Tante Lita pergi dulu ya, assalamualaikum!" setelah berteriak cukup kencang anak itu berlari keluar rumah.
Tapi belum ada satu menit Alita kembali lagi kedalam dengan nafas terenggah. Jonathan dan Kirana menatap Alita dengan sorot aneh.
"Kenapa balik lagi?"
Alita hanya nyengir tidak berdosa ia meraih tangan Jonathan dan mencium punggung tangannya begitu pun dengan Kirana.
"Lupa salim jadi balik lagi. Papay Lita berangkat ya Om Tante!"
Oh, dasar anak durhaka.
"Hati-hati di jalan!" teriak Kirana saat melihat tubuh kirana sudah hilang di telan pintu.
Jonathan hanya bisa menggeleng melihat tingkah Alita yang semakin manja kapada mereka dan sifat ini lah yang membuat Jonathan serta istri merasa senang dan bahagia.
🥀
Sampai di depan gerbang sudah ada Arka yang sedang bersandar pada kap mobil miliknya. Lelaki itu terlihat tampan dengan jeans hitam dan kaos hitam miliknya. Memang benar, lelaki akan terliht lebih menggoda jika menggunkan baju hitam.
Alita sempat terdiam menatap mobil dan Arka secara bergantian. bukannya tadi Arka bilang ingin keluar pakai motor? Kok jadi pake mobil, gimana toh?
"Katanya pake motor?"
Arka mengacuhkan pertanyaan Alita begitu saja, lelaki itu berjalan menghampiri Alita dengan senyum mengembang. Ia mengulurkan tangannya lalu di sambut hangat oleh Alita.
Arka mempersilahkan Alita untuk masuk terlebih dahulu lalu ia menutup pintu setelah melihat gadisnya sudah nyaman di kursi samping pengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLITA [Selesai] (Terbit)
Подростковая литератураSeries # 1 MauNinda Series #1 *** Keasingan dan ketertekanan menjadi awal dari kisah ini. Cerita ini di buat untuk mengigatkan jika sesuatu di dunia ini tidak selalu manis dan berjalan dengan lurus. Ada hal yang harus di korbankan. Ada rasa yang ha...