Saat diruangan dokter yang merawat ibunya itu, Jennie duduk dihadapan dokter itu dan mendengar tentang kondisi ibunya.
" gimana keadaan eomma saya seonsengnim? " tanya Jennie
" Ibu kamu mengalami penyakit Clarkson's disease " ujar dokter itu
" sindrom kebocoran kapiler sistemik, ini tergolong langka Jennie-ssi, biasanya ditandai dengan kebocoran plasma dari pembuluh darah " sambung dokter itu
" ne? " ucap Jennie terkejut mendengar itu, tubuhnya bergetar tidak menyangka.
" ini bisa menyebabkan pembengkakan. biasanya gejala awalnya dari kenaikan kapiler yang mendadak dan gak bisa dijelaskan " ujar dokter itu
" Ibu kamu udah di fase kegagalan organ " sambung dokter
" apa bisa diobatin dok? apa eomma saya bisa disembuhin " tanya Jennie dengan suara yang bergetar
" saya dan rekan-rekan akan berusaha semaksimal mungkin demi keselamatannya, sepertinya ibu kamu sudah mengalami ini dari lama karena sudah kegagalan organ, tapi kami akan berusaha untuknya " ujar Dokter itu
Jennie perlahan masuk kedalam ruangan inap ibunya, ia melihat ibunya sedang memejamkan matanya. Jennie duduk disebelah ibunya dengan tatapan yang sangat kasihan kepada ibunya, ia takut dan sangat khawatir kepada ibunya. Jennie memegang tangan ibunya itu membuat ibunya membuka matanya kembali.
" eomma belum tidur? " tanya Jennie saat melihat ibunya membuka mata kembali
Ibunya menggeleng kepada Jennie, Jennie menghela nafasnya dan berusaha untuk tidak sedih didepan ibunya.
" eomma kenapa gak bilang sama Jennie? " tanya Jennie
" ah sepertinya kamu udah tahu ya " jawab Ibunya yang sempat terdiam terkejut mengetahui anaknya sudah mengetahui apa yang sedang ia alami
" kenapa eomma gak cerita? " tanya Jennie
" eomma hanya gak mau kamu khawatir jen " ujar Ibunya
" sejak kapan? " tanya Jennie dengan suara bergetar
Ibunya menghela nafasnya, mau tidak mau ia harus membicarakan kepada anaknya itu.
" kamu ingat pas tahun kemarin kita di Amerika? 2 hari sebelumnya eomma periksa disini menghasilkan itu, sebelum kerumah kamu di Amerika eomma juga periksa disana ternyata benar " ujar Ibunya
" kamu pas itu beresin koper eomma, pas eomma bangun eomma kaget ngeliat koper eomma udah kosong tapi eomma disana inget kalo hasil pemeriksaan ditaruh di resleting dan ditumpuk dengan folder-folder eomma, kamu pasti gak lihat " sambung Ibunya
" wae? " tanya Jennie mengeluarkan air matanya perlahan
" kenapa gak cerita sama aku? " sambung Jennie
" mian, eomma cuma gak mau kamu khawatir jen " ujar Ibunya
Jennie menangis menunduk memegang tangan Ibunya, ia tidak pernah membayangkan kejadian ini terjadi dengannya.
" gwenchana " ucap Ibunya dengan suara bergetar sambil mengusap-usap kepala anaknya itu
" kamu lakuin seperti biasa aja, eomma baik-baik aja " sambung Ibunya
Jennie mengangkat kepalanya dan melihat kearah ibunya dengan mata yang memerah.
" bagaimana bisa? " tanya Jennie mendengar perkataan ibunya
" Jennie-ya, gak usah khawatir. eomma baik-baik aja. jangan terlalu pikirkan eomma " ujar Ibunya
" anieyo, aku gak bisa " bantah Jennie
KAMU SEDANG MEMBACA
singularity
RomanceKetika sebuah pekerjaan menjadi suatu hal yang rumit bagi Jennie Kim, apakah itu akan menjadi sebuah awal kebahagiaan baru untuknya? Baca untuk mengetahui itu!