Tidak ada jawaban, Taehyung mencari-cari keberadaan Jennie, ia membuka pintu kamar tidak ada, kamar mandi tidak ada, ruangan pakaian tidak ada bahkan diruangan tamu tidak ada. Taehyung berdecak kesal, Jennie tidak ada.
Taehyung mengeluarkan ponselnya, ia menghubungi Jennie tetapi ponsel Jennie tidak aktif.
Taehyung teriak frustasi Jennie meninggalkannya tanpa ada kabar, Taehyung membanting ponselnya. Taehyung mengacak-ngacak rambutnya. Taehyung mengambil kembali kunci mobil, ia mencari Jennie.
Taehyung memencet bell apartment Lisa, Lisa-pun keluar.
" ada Jennie gak? " tanya Taehyung dengan wajah yang sangat khawatir
Lisa menatap Taehyung bingung.
" ani, wae? " tanya Lisa bingung
Taehyung langsung berlari kearah lift, Lisa melihat Taehyung yang berlari itu, Lisa bingung, Lisa masuk kembali ke apartmentnya. Lisa mencoba menghubungi Jennie tetapi ponselnya tidak aktif.
Taehyung berlari kearah parkirannya, ia menancapkan gasnya untuk mencari Jennie. Taehyung mencari-cari Jennie hingga ke agensi tetapi tidak ada, Taehyung teringat oleh rumah Ibunya. Taehyung langsung bergegas kesana walaupun jaraknya lumayan jauh, Taehyung mengendarai mobilnya sangat kencang.
Sesampainya disana, Taehyung bergegas mengetuk pintu rumah Ibunya Jennie. Keluarlah ibunya Jennie.
" eommonie, maaf ganggu malem-malem, ada Jennienya? " tanya Taehyung dengan raut wajah yang frustasi
Ibunya keluar dari balik pintu.
" tidak ada, ada apa Taehyung? " tanya Ibu Jennie yang berpura-pura tidak tahu
" ani eommonie, terima kasih eommonie " ucap Taehyung langsung berbalik badan dengan frustasi.
Ibunya Jennie melihat Taehyung sangat tidak tega, tetapi Ibunya hanya menjalani apa yang disuruh anaknya. Taehyung berjalan frustasi kemobilnya, Taehyung berdiam diri disana. Taehyung tidak tahu Jennie ada dimana ia sangat khawatir, Taehyung tidak tahu mengapa Jennie meninggalkannya, Hari ini sangat berat untuk Taehyung. Taehyung mencoba menelpon ponsel Jennie tetapi masih tidak aktif, Taehyung-pun menancapkan gas kembali pulang ke apartmentnya. Jennie melihat Taehyung dari jendela kamarnya, Jennie meneteskan air matanya melihat Taehyung, Jennie menangis.
Sesampainya diapartment, Taehyung duduk diruang tamunya, ia merebahkan dirinya diatas sofa. Taehyung memandangi langit-langit apartmentnya, ia sangat frustasi saat ini. Taehyung-pun tertidur dengan tidak sengaja karena hari-harinya sangat melelahkan.
Taehyung terbangun karena matahari menyoroti wajahnya, Taehyung mendudukan tubuhnya, mengucek-ngucek matanya, melihat kesekeliling-nya. Taehyung merasa hampa tidak ada Jennie, bahkan rasanya berbeda ketika Jennie meninggalkannya karena pekerjaan di Amerika sama Jennie meninggalkannya tanpa sebab. Taehyung diam, ia berkaca-kaca memikirkan Jennie. Taehyung mencoba menghubungi Jennie tetapi ponsel Jennie belum juga aktif. Taehyung-pun harus bergegas ke perusahaan.
Taehyung ke perusahaan dengan suasana hati yang tidak baik, Taehyung melepaskan jasnya dan menaruhnya dibelakang kursi, terlihat Managernya masuk.
" pak Kim Taehyung-ssi, ini ada masalah dipemasaran Australia, mereka pada meminta penggantian promosi yang terlalu buruk " ujar Manager
Taehyung menoleh dingin kearah Managernya, Managernya menelan salivanya saat Taehyung menatap tajam kearahnya, Taehyung menyuruhnya pergi dengan tangan yang mengusirnya, Managernya dengan segera keluar karena ia menyadari Taehyung sedang buruk.
Taehyung mengacak-ngacak kertas yang ada diatas meja kantornya, ia berteriak frustasi. Kemudian terlihat Ibu dari Taehyung memasuki kantor anaknya, Ibunya terkejut melihat kertas sudah berantakan dimana-mana, Ibunya menghampiri Taehyung yang sedang memegang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
singularity
RomanceKetika sebuah pekerjaan menjadi suatu hal yang rumit bagi Jennie Kim, apakah itu akan menjadi sebuah awal kebahagiaan baru untuknya? Baca untuk mengetahui itu!