Happy reading..
Memang apa salahnya, jika aku sebagai orang ketiga
Ingin memiliki status dengan mu,yang kini
Telah berdua~Levina Elicia~
****
"Aku ingin memiliki status seperti Kak Riana,aku ingin seperti Kak Riana yang menjadi istri mu"entahlah keberanian dari mana hingga Levina berkata demikian.Liam menatap Levina, selama ini Levina tak pernah mengatakan ini,tapi kenapa tiba-tiba Levina berkata demikian.
"Sudah cukup jika kamu menyembunyikan status kita di hadapan Kak Riana, aku hanya ingin seperti yang menjadi Riana Andrewson"ucap Levina,ya tentu saja Levina ingin seperti Riana yang nama belakang nya disemati oleh nama belakang Liam.Liam Andrewson
"Kamu bisa memakai nama belakang ku--
"Tapi aku ingin menjadi istri mu seperti Kak Riana"ucap Levina, matanya pun mulai berkaca-kaca, dan Liam,paling tidak bisa melihat Levina menangis. Ia langsung memeluk erat tubuh Levina.
"Aku mengerti perasaan mu,tapi tolong jangan menangis"ucap Liam, Levina memeluk erat tubuh Liam. Entahlah rasanya begitu pedih saat ia terlambat merasakan cinta.
"Apa aku salah karena aku mencintaimu"ucap Levina, Liam mengecup pucuk rambut Levina.
"Tidak,kamu tidak bersalah"ucap Liam, dan malam ini, mungkin sementara ia akan menemani Levina,agar wanita itu lebih tenang. Bagaimana pun ia sangat mengerti dengan apa yang Levina rasakan.
*********
Pagi itu saat Levina hendak berangkat ke Rumah Sakit, Riana terus mengawasi Levina. Ia hanya takut jika Liam kembali mengantar Levina.
Barulah setelah Levina pergi, Riana bisa bernafas dengan lega.
Riana melihat Liam, yang pagi itu terlihat tampan namun sayang ia tak menggubris Riana,meski semalam mereka tidur satu ranjang namun Riana sama sekali tak merasa pelukan dari pria itu.
"Kamu mau berangkat sekarang"ucap Riana sekedar basa-basi.
"Ya"jawab Liam. Tanpa mengecup atau memeluk Riana,ia langsung pergi menuju tempat kerja nya.
"Semua sangat cepat untuk berubah"ucap Riana.
******
Beberapa karyawan, memperhatikan seorang wanita dengan penampilan yang terlihat seperti seorang Dokter.
Tentu para karyawan itu tau siapa wanita cantik yang akan menuju ruang CEO itu. Wanita itu adalah adik ipar dari sang CEO perusahaan ini, yang sering datang kemari.Iya, wanita itu adalah Levina, tanpa persetujuan dari Liam, ia datang ke tempat kerja pria itu.
Semalam sudah cukup pikiran ini mengganggu nya sampai tak bisa tidur, dan Levina harus mengatakakan ini pada Liam.
******
Liam baru saja masuk ke ruangannya dan ia melihat wanita yang tak asing baginya tengah berada di ruangan itu. Membelakangi nya.
Liam menutup rapat pintu ruangan nya, ia mulai berjalan mendekati wanita itu. Lalu memeluk nya dari belakang.
"Pagi-pagi seperti ini, kenapa kemari?"tanya Liam, wanita yang tentunya Levina itu pun melihat orang yang memeluknya dari belakang.
"Ada yang ingin aku sampaikan, tentang ucapan ku tadi malam"ucap Levina
"Apa?"tanya Liam,sembari mengecupi pucuk rambut Levina.
"Jadikan aku Selir mu"ucap Levina, sontak pelukan Liam,terlepas dari tubuh Levina.
Bersambung..
Vote comment yaa 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Levina
FantasyMATURE CONTENT 18+ Horror + fantasy "Aku pernah kehilangan cinta ku dan menemukan nya lagi, lantas apa sekarang aku harus kehilangan ragaku" ~Levina~