Happy reading,don't forget to vote and comment for fast up this story..
**********
Jika dengan cara..
Seperti ini aku bisa bersama mu..
Maka akan ku lakukan, segalanya~ Levina Elicia ~
"Jadikan aku Selir mu"ucap Levina, sontak pelukan Liam,terlepas dari tubuh Levina
"Levina kamu bercanda"ucap Liam, yang seolah tak percaya pada ucapan Levina.
"Tidak ,aku serius"ucap Levina ,kali ini ia menatap Liam
"Aku sudah lelah seperti ini, mencintaimu bertahun-tahun dan bertahan tanpa status"ucap Levina. Ya ini yang ia pikirkan semalam, mungil dengan cara seperti ini ia bisa bersama dengan Liam. Meski agak menjijikkan.
"Pilihan ada di kamu,kalau kamu ingin melanjutkan hubungan kita kamu bisa menerima permintaan ku,tapi kalau tidak, aku akan pergi"ucap Levina, putus disitu, Levina pun melangkahkan kakinya namun Liam, menahan tangan Levina.
"Apa lagi"ucap Levina. Jengah dengan semua ini.
"Baik kalau itu permintaan mu"ucap Liam, ia menarik tubuh Levina,lalu memeluknya. Dan mencium singkat bibirnya.
********
Riana tersenyum puas melihat darah yang ada di sebuah gelas bening.
"Kalian buang saja mayatnya"ucap Riana pada dua pria yang membantu pekerjaan nya.
"Baik, tapi jangan lupa imbalan kami"ucap pria bernama Rey tersebut,sambil mengusap pipi Riana.
"Baiklah, setelah aku selesai menggambar beberapa gaun, kalian bisa mengambil apa yang kalian inginkan"ucap Riana,ia tersenyum pada dua pria itu.
"Bye baby.."ucap Rey,ia mengecup singkat pipi Riana sebelum menyelesaikan pekerjaannya.
Riana langsung pergi ke ruang tempat ia melakukan pekerjaan nya.
Dan darah di tangannya. Itu adalah darah manusia, entahlah sejak ia menjadi perancang busana, ia sangat suka membunuh orang untuk ia ambil darahnya sebagai pewarna kain ataupun lukisannya. Di bantu oleh dua orang pria yaitu Rey dan juga temannya Marcel.
Entah sudah berapa banyak orang yang mereka bunuh, hanya untuk kepuasan Riana.
Baik Rey atau pun Marcel,tentu tak keberatan melakukan itu, hanya sekedar membunuh orang,lalu mendapat imbalan uang dan bebas untuk menikmati tubuh Riana.*******
Sedari tadi Levina tak bisa menyembunyikan senyuman nya, tentu karena ucapan yang Liam, katakan tadi.
Ya, Levina tau jika ini salah tapi,ia seolah menutup telinga saat orang-orang berteriak jika ia salah.
Ingat, semua akan Levina lakukan demi bisa bersama Liam.
Meski yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan.
Bersambung..
Votment :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Levina
FantasyMATURE CONTENT 18+ Horror + fantasy "Aku pernah kehilangan cinta ku dan menemukan nya lagi, lantas apa sekarang aku harus kehilangan ragaku" ~Levina~