Happy reading....
Sore itu Levina sudah pulang, karena hari itu tak terlalu banyak pasien yang harus ia tangani, dan lagi ini adalah permintaan Liam.
Dan baru saja tiba di rumah, tapi dua orang wanita langsung menyambut Levina. Mereka terlihat asing.
"Maaf Nona, Tuan Liam, yang memerintahkan kami kemari untuk merias Nona"ucap salah satu dari mereka
Levina sedikit terkejut, mendengar nya,dan dering ponsel nya, seolah memberi jawaban untuknya.
Sebuah pesan dari Liam. Yang berbunyi.
Malam ini aku akan menghabiskan waktu bersama mu
Ku pastikan Riana tau tentang ini
Bersiaplah untuk nanti malam
Levina tersenyum tipis saat membacanya,tapi disisi lain ,ia juga takut dengan reaksi Riana yang akan tau jika suaminya berselingkuh dengan adiknya sendiri.
"Mari Nona,kita ke kamar Nona"ucap wanita bernama Shella yang akan merias wajah cantik Levina.
Levina mengangguk dan membiarkan dua wanita itu mengikuti nya ke kamar.
Sepuluh orang wanita yang menjadi pelayan dirumah ini, hanya tersenyum memandangi wajah cantik Levina. Sesekali Levina tersenyum pada sepuluh wanita itu. Terkadang ia heran pada Liam, kenapa harus mempekerjakan begitu banyak orang, sedangkan orang dirumah ini masih punya kaki dan tangan, untuk melakukan apapun sendirian.
*******
Levina menatap dirinya dari cermin,memang malam itu ia terlihat cantik. Kulit putih bersih nya seolah serasi dengan gaun berwarna putih berenda dan bertabur berlian.
Wajahnya terlihat cantik dengan riasan yang tak terlalu berlebihan,namun sangat mengubah wajahnya.
Rambut pirang alami Levina terlihat indah, dengan dihiasi beberapa penjepit rambut, dengan sebuah kristal berwarna bening. Ia benar-benar terlihat cantik dan menggoda dengan mata cokelat nya.
Levina terlihat seperti ratu malam itu.
*******
Riana baru saja pulang,ia melihat mobil milik Levina dan juga Liam. Apa mereka pulang bersama, Riana langsung masuk ke dalam rumah mewah milik suaminya itu. Berbeda dengan Levina, Riana sama sekali tak pernah memberi senyuman atau pun sapaan di rumah itu. Sikap dua orang saudara itu benar-benar berbeda.
Riana masuk ke kamarnya,dan mendapati Liam, yang terlihat rapi dan ia tak berbohong jika suaminya terlihat sangat tampan malam itu. Ditambah dengan aroma maskulin milik pria itu, yang begitu khas dan tentunya menggoda bagi para wanita.
"Kamu mau kemana?"tanya Riana
Liam menatapnya tajam.
"Menghabiskan malam ini dengan Levina"ucap Liam.dengan sangat tenang.
"Bercanda kamu"ucap Riana
"Aku serius,dan mulai malam ini kamu tidak boleh protes ataupun marah kepada Levina"ucap Liam. Riana menatapnya bingung,apa maksud semua ini.
"Dia adalah wanita yang selama ini kucintai, dan---
"Jadi benar jika selama ini,Levina adalah simpanan mu"ucap Riana yang tentunya marah setelah mendengar perkataan Liam.
"Ya,dan tinggal menunggu waktu,Levina akan ku jadikan istriku"ucap Liam
"Kurang ajar kamu, seenaknya kamu berkata seperti ini,apa kamu lupa, Levina itu adikku"teriak Riana, air matanya mulai turun. Liam seolah tak perduli, pria itu langsung keluar dari kamar.
Kamar itu tertutup dan Liam, mempercayakan kedua orang pria itu menjaga agar Riana tak keluar dari kamar itu.
******
Setetes air mata Levina terjatuh,saat tak sengaja ia mendengar perkataan Riana, karena jarak kamar mereka yang dekat.
Levina sadar jika ini salah,tak seharusnya ia bersama dengan pria yang notabenenya adalah suami Kakaknya sendiri.
Pria itu akan mendatanginya malam ini, tapi apa Levina bisa, melayaninya seperti biasanya?Apalagi setelah Levina mendengar perkataan Riana.
Levina menangis,kenapa semua menjadi seperti ini, yang ia inginkan hanyalah bersama orang yang Levina cinta tapi kenapa harus seperti ini.Pintu kamarnya terbuka, Levina mengangkat wajahnya dan mendapati Liam, yang sudah masuk ke kamarnya.
Liam mendekati Levina, dan kenapa wanita itu menangis.
"Apa yang membuat mu menangis?"tanya Liam, Levina tak menjawab nya, hatinya terlalu hancur mendengar perkataan Riana tadi.
Liam mendekap tubuh Levina, harus kesekian kalinya ia akui jika Levina benar-benar cantik. Sangat cantik,dan kenapa ia baru sadar sekarang, andai waktu bisa diulang, mungkin yang Liam nikahi adalah Levina bukan Riana.
"Ceritakan padaku,apa yang membuat mu menangis?"tanya Liam dengan lembut pada Levina.
Levina terdiam,ia hanya ingin seperti ini dulu,memeluk pria yang ia cintai. Hanya itu saja.
Liam tidak peduli dengan apa yang terjadi malam ini, Liam hanya ingin wanitanya berada di dalam kungkungannya , dan Liam tak ingin melewatkan malam ini begitu saja. Sebagai seorang wanita Levina harus menuruti apapun yang Liam inginkan sebagai seorang pria.
Bersambung..
Vote comment ya 😄😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Levina
FantasyMATURE CONTENT 18+ Horror + fantasy "Aku pernah kehilangan cinta ku dan menemukan nya lagi, lantas apa sekarang aku harus kehilangan ragaku" ~Levina~