Part 20

1.1K 50 3
                                    


       Sudahlah!
Mau bagaimana pun,kau dan aku
Tidak akan pernah menjadi kita

*******

"Malam ini aku enggak bisa melakukan itu"ucap Levina. Hal itu membuat Liam menatap nya, sekaligus merasa marah atas apa yang Levina katakan.

"Kenapa tidak, bukannya kamu tidak pernah menolak"ucap Liam, Levina menggeleng menanggapi ucapan Liam.

"Kamu tau sendiri kan apa yang baru terjadi, seharusnya kamu tidak mengatakan ini semua"ucap Levina, yang sedikit terpancing emosi.

"Ini permintaan kamu kan, kenapa kamu bertingkah seolah-olah ini semua salahku"ucap Liam, yang sudah terpancing emosi terlebih dahulu.

"Maaf,aku tau ini salahku, seharusnya aku tidak gegabah untuk menentukan ini"ucap Levina, wajahnya menunduk sehingga Liam, tidak bisa melihat wajah cantik wanita itu.

"Aku mengerti dengan keadaan mu waktu itu"ucap Liam. Ya mungkin dengan mencoba mengerti atau mengalah, dapat menyelesaikan emosi antara dirinya dan juga Levina.

Levina tersenyum,ia bersyukur memiliki kekasih seperti pria dihadapannya. Meski ia tak yakin jika ini bisa bertahan lama. Tentu saja seperti itu.
Lagi pula,mana ada,kisah bersatunya dua orang yang salah satunya sudah memiliki pasangan. Mungkin hanya ada di novel-novel saja. Untuk menjadi realita pun , mungkin hanya dua puluh lima persen. Ya, anggap saja Levina merasa tak yakin dengan hubungan ini.

Meski Levina cinta, tapi Levina tak ingin mengacaukan semuanya.

"Aku enggak bisa,malam ini"ucap Levina. Liam mengangguk pelan. Meski dalam hatinya kecewa,tapi bagaimana pun dirinya juga harus mengerti keadaan Levina saat ini. Meski ini permintaan Levina, namun Liam,tau jika Levina masih shock karena Levina mendengar ucapan Riana.

"Baiklah,aku hanya akan tidur di samping mu, boleh kan"ucap Liam. Levina tersenyum dan mengangguk kecil.

Malam itu, mereka tak melakukan apapun, hanya sekedar tidur dan memberi kehangatan satu sama lain.

*****

Sedangkan Riana yang terkunci di kamarnya pun, hanya bisa meratapi nasibnya yang begitu malang.

"Enggak mungkin, mereka melakukan itu, Levina itu adikku, kenapa dia tega melakukan ini"ucap Riana,sambil menatap cermin di depan meja riasnya.
Riana membanting semua barang yang ada di dekatnya.

"Aku enggak akan membiarkan ini terjadi"ucap Riana, dengan tatapan mata tajam pada cermin nya.

"Kamu akan tau apa akibatnya Levina!"ucap Riana. Yang terdengar seperti sebuah ancaman.

Bersambung..

Vote comment

Maaf aku lama gak up, soalnya lagi banyak banget tugas😥😥😥

LevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang