26.Papa Muda

1.2K 59 11
                                    


"Istri anda telah melakukan beberapa kasus pembunuhan, ia mengambil darah dari si korban, untuk kepentingan pribadi dan memenuhi hasrat nya, dan dibantu oleh dua orang pria, istri anda menyimpan beberapa  korban yang mereka bunuh"jelas seorang polisi kepada Liam.

Liam tak bisa lagi berbicara, ia cukup terkejut dengan penjelasan polisi atas kasus kejahatan yang Riana lakukan. Dapat ia simpulkan jika Riana benar-benar psikopat.

"Bagaimana dia mendapat korban-korban yang dibunuh?" tanya Liam.

"Ada beberapa cara Pak, pertama dia mendatangi rumah korban yang akan menikah lalu dua orang pria akan menculik korbannya lalu membunuh nya, dan cara kedua, istri anda mengajak korban nya untuk minum lalu dia meracuni si korban lalu membunuh nya" jelas sang polisi. Liam menggeleng tak percaya, dibalik wajah cantik Riana ternyata wanita itu adalah seorang psikopat yang cukup berbahaya.

"Dan maaf Pak,kami harus mengatakan ini"ucap si polisi

" Mengatakan apa?"tanya Liam

"Sebagai imbalan karena sudah membantu istri anda, dua orang pria suruhan nya mendapat imbalan yaitu berhubungan seks dengan istri anda" ucap polisi itu. Lagi-lagi Liam dibuat tidak percaya atas ucapan polisi itu, ia benar-benar merasa dikhianati sekarang, mungkinkah ini karmanya karena sudah berselingkuh dengan Levina.

Saat itu berbarengan dengan beberapa polisi,yang membawa Riana dan dua pria suruhan nya.

"Liam, tolong aku..aku sama sekali tidak bersalah.." ucap Riana memohon, Liam menatap tajam wanita itu.

"Kau benar-benar psikopat Riana, aku tidak akan membantu mu lagi, lagipula aku sudah tau semua kebusukan mu" ucap Liam, Riana menggeleng seolah menepis semua yang Liam katakan.

"Kamu tidak tau apa-apa!! "teriak Riana

"Aku akan segera mengurus perpisahan kita" ucap Liam.

Riana menggeleng, ia tak ingin berpisah dengan Liam.

"Bawa mereka" ucap Liam pada polisi-polisi yang membawa Riana dan orang suruhannya.

Ya, semua sudah berakhir.

*******

Liam termenung sendirian di kamar Levina, sekarang hanya tinggal dirinya dan Lily anaknya. Mungkin ini sudah takdir nya.

"Bahkan aku tidak bisa menemukan Levina, sebenarnya dia dimana" ucap Liam, yang mulai frustasi untuk mencari keberadaan Levina yang tak kunjung ia temukan.

"Hanya orang tua nya yang tau" ucap Liam

"Daddy.. " panggil seorang gadis kecil yang berdiri di pintu kamar itu.

Liam tersenyum menatap gadis kecil itu.

"Come here princess"ucap Liam, gadis itu menurut dan berlari menghampiri sang ayah, sampai ia jatuh ke lantai dan menangis, Liam segera menghampiri nya dan menggendong nya.

" Jangan berlari, sekarang kau jatuh kan"ucap Liam.

"Aku...hiks..hanya.. hiks..ingin tidur..hiks" ucap gadis kecil yang masih menangis itu. Ya dia adalah Lily.

"Lalu kenapa kau kemari, seharusnya kau tidur di kamar"ucap Liam.

" Mommy tidak ada begitupun dengan auntie, jadi temani aku tidur"ucap Lily, Liam mengecup pucuk kepala putri nya. Lily terlalu kecil untuk mengerti.

"Baiklah, sekarang kita tidur" ucap Liam. Lily menghentikan tangis, membalas pelukan sang ayah yang akan membawanya ke dalam mimpi yang indah.

********

Pagi itu Liam terus menggengam tangan Lily yang pagi itu ingin di ajak jalan-jalan pagi diluar rumah.
Dengan pakaian yang warna nya sama yaitu hitam dan putih, mereka terlihat kompak sebagai ayah dan anak.

Dan yang paling menyebalkan adalah saat Liam harus melewati gerombolan ibu-ibu yang berbelanja. Pasti mereka sedang bergosip.

"Ada Papa muda lagi jalan sama anaknya tuh"

"Duh ganteng banget, calon duda"

"Kasihan ganteng-ganteng istrinya di penjara"

"Bakal ada duren nih"

Liam sangat mencoba untuk tidak memperdulikan ucapan-ucapan yang sangat-sangat mengganggu telinga nya itu. Jika bukan demi Lily, mana mau ia jalan-jalan seperti ini.

Liam memperhatikan Lily yang terlihat sangat bahagia karena keluar rumah, sampai seseorang menabraknya.

Ternyata seorang wanita yang berjalan dengan beberapa belanjaannya.

Wanita cantik itu bernama Cantika, seorang wanita yang berstatus janda sejak satu tahun lalu.

"Maaf, saya enggak sengaja" ucap Cantika, ia segera memungut barang-barang nya, Liam pun ikut membantu nya.

"Maaf tadi saya tidak melihat anda"ucap Liam, Cantika tersenyum pada Liam.

" Ganteng banget papa muda ini"batin Cantika.



Bersambung..

Wah kayaknya cocok deh, kalo Levina gak balik-balik kayaknya Liam, bakal berpaling ke Cantika 😂😂

LevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang