32.Love

1.2K 58 10
                                    

Hari berganti, tahun pun berganti.
Tapi kenapa perasaan tidak pernah terganti?
Ini tentang hati, mungkin hanya itu yang bisa ku katakan, sejauh apapun diri ini mencoba untuk pergi namun jika hati ini terisi oleh satu nama yang terus mengisi di hati.

Satu tahun lalu aku memutuskan untuk pergi meninggalkan nya, bukan karena aku tidak mencintai nya, justru karena aku sangat mencintai nya, aku hanya ingin dia bahagia bersama orang yang kini bersama nya yang tentu bukan diriku.

Jika saja takdir mengizinkan, suatu hari nanti aku ingin bertemu lagi dengan nya, meski hanya bertatap namun tak saling mendekap.

Liam merasa terharu membaca dairy yang Levina tulis sejak kepergiannya waktu itu. Levina selama ini hanya menyimpan buku dairy nya tanpa sepengetahuan Liam. Bahkan Liam sendiri menemukan nya di almari milik Levina, mungkin wanita itu sering menulis tentang perasaan nya di buku kecil bersampul abu-abu itu.

Liam membuka halaman selanjutnya nya, dan ia menemukan sebuah tulisan romantis yang Levina tulis. Tepat di hari pernikahan mereka.

Hari ini adalah hari pernikahan ku dengannya, meski aku sudah berusaha untuk mencegah nya tapi dia tetap bertekat untuk menikahi ku, padahal dia tau tentang keadaan ku. Mungkin aku tidak bisa lama bersamanya.

Tapi pria itu tetap yakin, dia berdiri di hadapan ku, sambil berusaha menghilangkan keraguan ku selama ini, mencoba meyakinkan jika semua masalah telah hilang.

Aku tak tau harus sedih atau bahagia.
Aku ingin selamanya bisa bersama nya, aku mencintai nya tapi aku sadar dengan keadaan ku yang bisa kapan saja pergi dari nya.

Namun jika itu terjadi, aku hanya ingin pergi  dalam pelukan nya, setidaknya itu bisa menjadi yang terakhir dan terindah untuk ku, aku sangat berharap itu terjadi Tuhan. Jika kau tidak memanjangkan umurku maka beri aku kesempatan agar aku bisa meninggal dalam pelukan pria itu. Suami ku.

Aku mencintai nya, dulu, kini dan selamanya akan seperti itu❤.

Liam langsung menutup buku itu dan mengembalikan ke tempat asalnya, ia tidak sanggup lagi melanjutkan nya, air matanya sudah menetes dari pelupuk matanya, sungguh Levina satu-satunya wanita yang membuat nya menjadi pria cengeng seperti saat ini.
Meski sekarang ia merasa tenang karena pernikahan nya dengan Levina sudah menginjak usia satu tahun dan Levina membaik namun tetap saja ia khawatir. Liam sudah berusaha mencari pengobatan untuk Levina namun tidak ada. Tak bisa di bayangkan jika suatu saat hal buruk itu terjadi.

"Sayang.. "Levina baru saja masuk ke kamarnya dan mendapati Liam yang berdiri di depan almari nya.

"Kenapa disitu? "tanya Levina. Liam menggeleng, ia berjalan mendekati Levina. Bisa ia lihat bagaimana keadaan Levina sekarang ini. Tubuhnya semakin kurus, dan wajahnya terlihat pucat.

Tanpa berkata apapun, Liam langsung memeluknya erat, Levina sempat terkejut namun ia membalas pelukan itu.

"Aku sangat mencintaimu"ucapnya pelan di telinga Levina. Levina tersenyum, ia tak bisa berkata apapun tentang perasaan ini, rasa cinta dan rasa takut. Takut kehilangan meski ia yang akan meninggalkan.

" Aku tidak bisa berkata apapun tapi yang jelas aku sangat mencintaimu lebih dari apapun "ucap Levina, yang membuat Liam menyekapnya semakin erat.




Bersambung..

Maaf dah lama gak up😁

Sedih deh ampe mewek nulisnya karena akunya nulis sambil muter lagu  A Thousand years 🥺🥺

LevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang