Suasana dalam mobil,hening, saat mobil itu melaju tidak terlalu kencang.
Tujuannya adalah Rumah Sakit.
Ya,mobil itu berisi Levina dan juga Liam.
Setelah perdebatan mereka dengan Riana, akhirnya mereka memilih untuk langsung berangkat bekerja."Aku akan menjemputmu nanti"ucap Liam. Membuka suara diantara keheningan mereka.
"Enggak usah,aku bisa naik kendaraan umum"ucap Levina. Bukan bermaksud menolak, Levina hanya tidak ingin jika Riana salah paham lagi dengan hubungan mereka. Meski Riana sudah tau yang sebenarnya.
"Kenapa begitu?, bukannya kamu tidak pernah menolak kalau aku jemput"ucap Liam, Levina menatap Liam. Kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Aku hanya ingin sendiri"ucap Levina
"Apa ini karena ucapan Riana tadi?"tanya Liam.
"Enggak"ucap Levina. Singkat.
Mereka kembali terdiam,seolah malas untuk membuka suara. Meski sebenarnya Levina ingin bertanya tentang ucapan Liam, yang membicarakan pernikahan mereka didepan Riana ,tapi Levina mengurungkan niatnya.
Sebenarnya Levina tidak ingin merusak rumah tangga Kakaknya,tapi mau bagaimana lagi. Levina sudah terlanjur masuk ke kehidupan Liam.
"Kalau aku pergi, bagaimana"Levina membuka suara.
"Jangan gila,kenapa tiba-tiba membicarakan ini sih!"ucap Liam, geram. Benar-benar Liam, tidak rela bila itu terjadi. Ia bisa gila jika Levina pergi dari hidup nya.
"Baiklah, maafkan aku"ucap Levina sambil tersenyum. Yang dibalas tatapan kesal dari Liam.
******
Sebelum masuk ke Rumah Sakit, Levina menerima sebuah kecupan yang tentunya dari Liam.
"Nanti kamu tetap aku jemput"ucap Liam. Levina mengangguk pasrah dari pada harus menghancurkan mood pria itu untuk kedua kalinya.
"Aku masuk dulu ya"ucap Levina
"Iya, hati-hati"ucap Liam
"Hati-hati juga"balas Levina, Liam membalasnya dengan sebuah senyuman.
"Ku harap,aku bisa melihat senyuman itu lagi,entah berapa tahun lagi"batin Levina.
*******
Levina termenung di ruangan nya.
Apakah keputusan ini benar,dan apakah ini tidak menyakiti Liam.Sungguh Levina tidak sanggup jika harus menyakiti pria itu,melihat senyuman manisnya,membuat Levina tidak bisa untuk melakukan ini.
Tapi ini untuk kebaikan.
Levina langsung menghubungi orang tuanya,untuk membicarakan tentang yang akan Levina lakukan.
"Hallo Levina, bagaimana,apa kamu sedang dirumah sakit?"ucap sang Ibu dari telefon.
"Iya Ma,aku di Rumah Sakit"ucap Levina.
"Baiklah, semoga kamu sehat selalu"ucap sang Ibu
"Terimakasih,Ma..aku ingin membicarakan nya lagi"ucap Levina. Mendengar itu,Ibu Levina yang bernama Aline,terdiam.
"Ma,Mama masih di sana.."ucap Levina
"Apa itu tidak menyakitinya"ucap Aline. Dan kini Levina yang terdiam.
"Levina, kamu harus memikirkan ini,Mama tidak mau kamu menyesal,dia sangat mencintaimu, sayang"ucap Aline panjang lebar.
"Aku hanya ingin Kakak bahagia"ucap Levina.
"Mama mengerti,kalau itu keputusan mu,Mama akan terima"ucap Aline.
"Terimakasih Ma"ucap Levina.
Setelah menutup telefon, Levina kembali terdiam. Ya, mungkin ini keputusan yang tepat
"Maafkan aku Liam.."ucap Levina.
Bersambung..
Duh Levina,mau ngapain yaa😯😯
Vote comment ya biar fast up.
Beberapa part akan end,dan ada sekuelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levina
FantasyMATURE CONTENT 18+ Horror + fantasy "Aku pernah kehilangan cinta ku dan menemukan nya lagi, lantas apa sekarang aku harus kehilangan ragaku" ~Levina~