Flash backRiana terus berpikir dengan cara apa dia bisa keluar dari kamar ini.
Lama berpikir akhirnya ia tau jawabannya.Riana mendekati pintu,lalu berucap dengan lumayan keras.
"Hei,buka pintu ini,aku janji akan memberi kalian uang atau apapun yang kalian minta"ucap Riana
"Maaf Nona,kami tidak bisa"jawab penjaga diluar kamar Riana.
"Ayolah tidak usah munafik,aku akan memberikan apapun termasuk tubuh ku"ucap Riana, lagi-lagi open body yang ia tawarkan untuk pria-pria disekitarnya.
Pintu langsung terbuka dan beberapa pria bisa dengan bebas menikmati tubuh Riana.
Dari situlah Riana bisa keluar kamar dan menemui Liam.
Off
Pagi itu Levina sudah bersiap-siap untuk berangkat ke Rumah Sakit,namun sepertinya Liam, masih menikmati tidurnya.
Levina duduk disampingnya,Levina menatap wajah damai Liam. Dan disinilah ia merasa tersiksa karena tidak bisa memiliki pria itu.
Mungkin Levina harus meminta maaf kepada Tuhan yang mengatur takdir nya. Ya,ia ingin meminta maaf karena terlalu mencintai Liam.
Levina mengalihkan pandangannya dari Liam.
Sungguh sedih yang ia rasakan, kenapa harus Levina mencintai nya, mencintai orang yang telah berdua.Anggap saja ini salah. Dan memang kenyataan nya ini salah.
"Tidak perlu merasa bersalah"Levina kembali menatap Liam,saat mendengar pria itu bersuara.
"Kamu udah bangun, dari tadi?"tanya Levina
Liam mengangguk.
"Setelah ini aku berangkat ke Rumah Sakit"ucap Levina.
Liam menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya.
"Tunggu dulu,akan ku antar"ucap Liam.
"Hmm, baiklah tapi jangan lama-lama"tambah Levina, pria itu mengangguk, segera Liam, kembali ke kamarnya karena memang semua keperluan nya ada di kamar itu.
*****
Liam berada di depan kamarnya dan dirinya baru ingat,kenapa tadi malam Riana bisa keluar padahal pintunya dikunci dari luar."Tidak becus"umpatnya. Cara agar dirinya tau yang terjadi adalah dengan melihat kejadian tadi malam melalui CCTV yang terpasang didepan kamar ini.
Mungkin akan dilakukan nanti oleh Liam, karena yang akan dilakukan olehnya adalah mengurus Levina.
*******
Riana menatap jijik kedua orang yang berjalan bergandengan tangan yang sepertinya akan berangkat ke tempat kerja mereka. Tentunya mereka adalah Liam dan juga Levina.
Riana langsung menghampiri mereka berdua. Sangat mengganggu.
"Kamu benar-benar tega Levina, kita itu saudara tapi apa yang kamu lakukan"ucap Riana, Levina menundukkan kepalanya. Sudah ia duga pasti dirinya akan mendapat omelan seperti ini dari Riana.
"Diluar sana masih banyak laki-laki, kenapa harus Liam?"ucap Riana, Levina mulai menatap Riana. Kakaknya.
"Kakak pikir aku tau, kenapa aku bisa mencintai Liam, bahkan aku enggak tau apa jawaban nya"ucap Levina,tetap dengan nada lembut meski Riana sudah berkata dengan emosi.
"Sudahlah Riana,lebih baik kau pasrah kalau aku akan menikah dengan Levina"ucap Liam,diantara perseteruan adik kakak itu.
Riana langsung menatap tajam Levina.
"Wanita murahan kamu Lev___
"Jaga mulut mu Riana!"tegas Liam, yang tentu membuat Riana langsung diam.
"Kau selalu saja membelanya"teriak Riana
"Bukankah tadi malam aku sudah bilang kalau aku akan menikahinya"ucap Liam. Levina menatap pria di sampingnya. Tidak mungkin Liam,bisa mengatakan ini tapi pagi ini Levina mendengar nya sendiri.
"Tega kalian!"ucap Riana.
Bersambung
Tega kalian,cuma baca tapi gak ngevote 😥😥
KAMU SEDANG MEMBACA
Levina
FantasyMATURE CONTENT 18+ Horror + fantasy "Aku pernah kehilangan cinta ku dan menemukan nya lagi, lantas apa sekarang aku harus kehilangan ragaku" ~Levina~