Suasana pemakaman Emma,terasa menyedihkan bagi orang yang dekat dengan Emma, baik sahabat, orang tua dan juga kekasihnya.Semua orang memakai baju serba hitam sebagai tanda duka cita atas meninggalnya Emma. Orang tua Emma begitu terpukul melepas kepergian Emma. Begitu juga dengan Liam. Tentu sebagai seorang kekasih pasti merasa sedih jika kekasihnya pergi untuk selamanya. Tapi kesedihan itu sepertinya tak terlalu mendalam, karena Riana terus berada di dekatnya sambil memeluknya.
Levina melihat itu, Kakaknya terlihat dekat dengan pria yang ia sukai selama ini. Dan ia juga tau jika dua orang itu memang dekat beberapa hari ini.
Setelah hari mulai gelap, orang-orang mulai meninggalkan pemakaman,Levina,Riana dan juga Liam, akhirnya pergi dari tempat pengistirahatan terakhir Emma.
Suasana agak seram, karena hari sudah mulai memasuki malam. Levina bisa mendengar suara-suara mengerikan dari teriakan sampai tangisan.
Saat sampai di rumah,Riana menyuruh agar Liam,berada di rumahnya dahulu sebelum pulang.
Di ruang tamu hanya menyisakan Levina dengan Liam saja. Sedangkan Riana sedang membuat minum untuk mereka.
"Sebelum Emma meninggal dia titip pesan"ucap Levina
"Pesan apa?"tanya Liam. Levina terdiam sejenak untuk mengambil banyak nafas. Entahlah tapi setiap berbicara dengan Liam, detak jantungnya selalu berdetak lebih cepat.
"Dia bilang dia sangat mencintai Kakak"ucap Levina.
Liam tersenyum mendengar apa yang Levina ucapkan.
"Terimakasih"ucap Liam. Levina mengangguk sebelum Riana datang membawa minuman untuk mereka.
******
Hari ini adalah hari kelulusan bagi kelas 12, dan bisa di bilang ini adalah hari terakhir Levina bertemu dengan Liam.
Levina tak sengaja bertemu dengan Liam yang tersenyum melihat hasil ujian nya.
"Levina, semangat ya buat kamu tahun depan"ucap Liam, Levina tersenyum.
"Terimakasih,rencana Kakak,apa setelah lulus?"ucap Levina
"Melanjutkan studi di negara yang sudah direncanakan orang tua ku"ucap Liam
Levina mengangguk, seharusnya ia tak merasa kehilangan seperti ini,dan seharusnya ia sadar jika ia bukan siapa-siapa dari Liam.
Dan seperti nya hari itu Levina harus kehilangan dua orang yang ia sayangi, pertama adalah Liam dan kedua adalah Riana. Mereka sama-sama akan melanjutkan studi di luar negeri, meninggalkan Levina sendiri.
*******
Empat tahun kemudian
Wanita cantik dengan pakaian kerja yang sudah rapi itu,keluar dari mobilnya.
Jam lima sore ia sudah pulang dari kerja nya.Levina,ya wanita itu adalah Levina, siapa sangka gadis indigo itu bisa menjadi wanita karier seperti sekarang, tiga tahun lalu ia lulus dari SMA,ia berniat kerja dan akhirnya diterima di salah satu perusahaan.
Levina telah menjadi wanita dewasa namun belum pernah dekat dengan pria manapun alasannya adalah Liam. Sampai saat ini ia belum bisa melupakan pria itu.
Levina masuk ke rumahnya namun tiba-tiba dua orang mengagetkan dirinya.
"Surprise.."
Ya itu benar-benar kejutan karena yang datang adalah Riana dan juga Liam. Apa-apa ini.
"Kakak--
"Levina,kamu cantik banget,dari mana?"tanya Riana,memang selama ini Levina tak pernah memberi informasi tentang apa yang ia lakukan setelah lulus.
"Kerja"jawab Levina.
"Jadi kamu enggak kuliah?"tanya Riana
"Enggak sempat, lagipula aku ingin langsung kerja"ucap Levina,namun pada Liam.
Tampan dan terlihat sangat dewasa.
"Levina"ucap Riana
"Iya ada apa?"Levina tersentak karena terlalu memperhatikan Liam.
"Kamu sekarang benar-benar berubah, maaf karena selama ini Kakak enggak ada buat kamu"ucap Riana
Levina tersenyum.
"Tidak masalah"ucap Levina
Bersambung..
Maaf ya karena bikin kalian bingung karena cerita ini aku ubah judul nya jadi 'Levina'
Karena aku jg ubah alurnya jadi dewasa jd maaf kalo nanti kalian ga nyaman sama adegan dewasanya
Thanks:)
Btw jangan lupa baca cerita terbaru aku
' Vengeance'
Genre: Action+Romance
KAMU SEDANG MEMBACA
Levina
FantasyMATURE CONTENT 18+ Horror + fantasy "Aku pernah kehilangan cinta ku dan menemukan nya lagi, lantas apa sekarang aku harus kehilangan ragaku" ~Levina~