27.Back

1K 63 22
                                    

Jika mencintaimu sesakit ini..
Apakah menepi harus ku pilih?

*********


Setelah pertemuan singkat itu, kini Liam semakin dekat dengan Cantika. Tentu kita tau siapa Cantika. Seorang wanita cantik yang sudah berstatus janda tanpa anak itu.

Cantika sering mendatangi rumah Liam, hanya untuk sekedar bermain dengan Lily, begitupun Lily yang semakin dekat dengan Cantika, apalagi diusianya yang kini sudah menginjak usia lima tahun. 
Banyak teman-teman di sekolah nya bertanya tentang siapa ibunya dan di mana ibunya. Kalau sudah begitu Lily hanya bisa diam lalu bertanya pada Liam, tak jauh dengan Lily, Liam, hanya bisa terdiam saat menerima pertanyaan itu.

Namun untuk nya ada Cantika yang selalu menenangkan mereka.

Lama-kelamaan, kebaikan Cantika tentu berubah  menjadi cinta, Ya, Cantika akui jika dirinya mencintai Liam, dan juga menyayangi Lily seperti anak nya sendiri. Namun Liam pernah berkata jika ia sedang menunggu seseorang. Entah sampai kapan.

Apa pria itu tega membiarkan sang anak, terus di katai oleh teman-teman nya hanya karena tidak punya seorang ibu?.

***********

Tiga tahun kemudian

06,friday, UK

"Kamu yakin akan kembali sekarang?"tanya seorang ibu pada anak perempuan nya.

" Iya Ma, aku akan kembali sekarang, semua sudah kacau"ucapnya

"Tapi keadaan mu semakin buruk"ucap sang ibu.

Perempuan itu menggeleng seolah ia baik-baik saja.

"Justru itu aku harus kembali"ucap nya.

"Levina, bukannya kamu tau tentang apa yang terjadi"ucap Aline. Ya, dua wanita itu adalah Levina dan Aline.

Levina yang sudah lama pergi bak ditelan bumi, kini ia memutuskan untuk kembali ke asalnya. Meski sepertinya sudah terlambat.

"Levina tau, tapi Levina harus berbicara juga pada dia"ucap Levina, jika sudah seperti ini Aline hanya bisa pasrah,Levina selalu saja seperti ini tanpa memperdulikan keadaan nya.

"Baiklah, kita akan kembali"ucap Aline, Levina tersenyum, kini hanya tinggal Aline satu-satunya keluarga yang ia punya, ayahnya meninggal dunia saat mengetahui Riana yang harus menerima hukuman mati atas perbuatannya.

*******
08,sunday night, Indonesia

"Kamu enggak perlu berpikir berlebihan, aku akan bantu kamu untuk melupakan nya"ucap Cantika kepada Liam.

Pria itu tersenyum tipis pada wanita cantik dihadapan nya. Sudah tiga tahun berjalan, tidak mungkin ia seperti ini terus, Liam, memutuskan untuk melanjutkan hidup nya.  Karena Lily yang kini sudah berusia delapan tahun itu, juga butuh kasih sayang seorang ibu.

Dan Liam yang pada Cantika untuk menjadi ibu dari Lily dan anak-anaknya kelak.

Seperti malam itu, malam itu adalah malam pertunangan mereka, meski berat hidup harus tetap dilanjutkan. Liam sudah menyerah untuk mencari Levina, wanita itu seolah hilang ditelan bumi.

Cantika tersenyum menatap cincin yang melingkar di jarinya, tugas nya kini semakin banyak, selain harus menyayangi Lily sepenuh hati, ia juga harus membantu Liam untuk melupakan Levina. Meski sulit tapi Cantika yakin kalau dia bisa.


Seorang wanita datang masuk ke acara itu , ia terlihat cantik dengan riasan yang elegan seperti wanita eropa pada umumnya, namun wajahnya terlihat sedih. Hati nya hancur, andai saja ia tau sedikit ini rasanya, ia tak mau dan tak akan  mau untuk mencintai.

Wanita itu ada Levina. Ya Levina, ia datang karena ia sudah tau tentang acara ini. Dengan hati yang sehancur-hancurnya, Levina berjalan menghampiri Liam yang saat itu bersama Cantika, dan juga Lily.

Levina tersenyum saat mereka tidak menghadap ke arah Levina.

"Selamat ya"ucapnya, Liam terdiam seketika, suara itu.

Suara yang ia rindukan selama ini,suara yang selalu ia cari setiap hari sebelum ia memutuskan untuk menyerah pada Cantika.

Liam perlahan menatap ke arah suara itu.

"Levina.."ucap Liam, pada perempuan cantik yang sedang tersenyum manis di hadapan nya.





Bersambung...

Jangan marah dulu
Double up gak nih?

Sakit hatiku menulis part ini💔🥺🥺😭

LevinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang