Part 38

2.9K 241 16
                                    

Andreas Clark akhirnya kembali menjalani persidangan dan kali ini kelihatan sekali dia tidak akan lolos dari jerat hukum atas kesalahannya. Memang Mike sudah mencabut semua tuntutannya tetapi tetap saja dia telah bebuat kesalahan. Dalam tahap awal persidangan Andreas Clark masih bertahan tidak mau mengakui perbuatannya, hal itu membuat bukan hanya jaksa penuntut kesal padanya tetapi semua yang hadir dalam persidangan itu ikut kesal padanya. Mike dan Sandra yang tetap mengikuti persidangan itu hanya bsia menggelengkan kepala melihat perbuatan dan tingkah Andre, mereka hanya berharap Andre bisa segera disadarkan dari kesalahannya.

Dan kejadian tidak terduga terjadi saat persidangan kedua dimana Andre masih tetap tidak mau mengakui perbuatannya, sampai akhirnya sidang kembali ditunda. saat Andre akan dibawa kembali kerumah tahanan seorang wanita menghampirinya, "Andreas Clark." Panggilnya.

Andre mengangkat kepalanya dan melihat pada wanita itu lalu tersenyum, dia mengenali wanita itu sebagai salah satu kekasihnya tepatnya wanita yang pernah di sukainya tetapi oleh keluarganya disingkirkan entah kemana dan sekarang wanita itu ada dihadapannya.

"Jangan kamu pikir dengan diam kamu bisa bebas dari hukumanmu, jika pengadilan tidak bisa menghukummu maka aku yang akan membuatmu menerima hukumanmu." Sebelum ada yang menyadari apa yang akan dilakukannya, tiba-tiba wanita itu menusuk Andreas Clark yang sejak tadi hanya diam mengabaikan wanita yang ada dihadapannya.

Semua yang ada disana terkejut terutama Andreas Clark yang ketika dia sadar dadanya sakit dan mengeluarkan cukup banyak darah, dan sekali lagi sebelum orang-orang itu sadar, wanita itu menusuk dirinya sendiri dan berkata, "Jika kamu hidup, maka kupastikan rohku akan terus menghantuimu." Lalu wanita itu jatuh.

Kepanikan yang terjadi didepan gedung pengadilan itu membuat para wartaman yang mengikuti persidangan Andreas Clark langsung meliput kejadian itu, tentu saja mereka langsung mencari identitas wanita yang melakukan penusukan dan bunuh diri didepan ruang pengadilan.

Rick langsung menghubungi Mike dan memintanya untuk segera menonton berita, dan dia akan menghubungi Mike lagi setelah dia melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mike yang sedang bermain dengan putranya langsung mengambil remote televise dan menyalakannya, Sandra yang baru akan bergabung dengannya terkejut melihat apa yang ditampilkan dalam berita, sama dengan Mike yang juga terkejut dengan berita yang ditayangkan.

"Siapa wanita itu?" tanya Sandra akhirnya, setelah rasa terkejutnya hilang.

"Entahlah, Rick sedang menyelidikinya." Jawab Mike.

"Apakah salah satu dari mantannya yang dendam padanya?" kata Sandra lagi.

"Mungkin, dan jika dia melakukan hal itu, kurasa dia memiliki dendam yang besar pada Andre." jawab Mike.

Nathan yang sejak Mike membuka televisi hanya melihat sekilas, karena buakn film kartun kesukaannya dia mengabaikannya mulai terusik dengan percakapan kedua orangtuanya, dia merangkak mendekati Mike dan minta di pangku dan tangannya menunjuk piring buah yang dibawa mommynya.

"Nathan mau makan buah?"tanya Mike yang dijawab anggukkan kepala kecil itu.

"Tidak boleh!" kata Sandra yang menjauhkan piring dari jangkauan Mike dan Nathan, "Panggil mommy dulu baru boleh makan buah." Lanjut Sandra membuat Mike tertawa dan Nathan merengut.

"Ayo Nathan panggil 'Mom', supaya kita bisa makan buahnya." Ajar Mike pada putranya yang menatapnya seakan-akan meminta bantuan daddynya untuk mengambilkannya buah yang ada ditangan mommynya.

"Dad." Katanya memelas dan mengadu, membuat Mike tertawa dan Sandra merasa lucu dan tertawa.

"Dasar anak daddy, ini buahnya." Kata Sandra sambil menyodorkan piring buah ditangannya pada kedua pria disampingnya, sekarang dia memang suka mengerjai putranya yang baru bisa mengucap kata daddy, entah apa yang membuat putranya belum menyebut kata-kata lainnya tetapi satu kata itu saja sudah membuat mereka bahagia.

Love Shouldn't HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang