Alasan Hidup

520 82 5
                                        

Hari sudah berganti, kali ini sinar matahari sudah mulai mencoba masuk melewati celah jendela kamar Tzuyu.

Tzuyu kecil? dia masih tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh badannya. Kejadian kemarin sangat memukulnya, dia bahkan sangat sulit untuk tidur tadi malam.

Seorang anak berusia tujuh tahun harus tinggal di rumah yang sangat besar sendirian? Hal itu sangatlah menyeramkan, apalagi bagi seorang Chou Tzuyu.

"Eomma, appa..."

"Eomma..."

"Appa..."

"JANGAN TINGGALKAN TZUYU!"

Tzuyu langsung terbangun dan duduk. Tak lama ia terisak, mengingat mimpi yang barusaja ia alami. Dalam mimpi itu, ia melihat Yunmi dan Tianzhi yang tersenyum ke arahnya. Namun semakin lama, mereka menjauh dan semakin menjauh hingga hilang dari pandangan Tzuyu.

Tzuyu meremat selimut yang kini hanya menutupi sebagian tubuhnya. Dia menggigitnya, berusaha agar isakannya tidak keluar semakin keras.

"Eomma, appa...hiks-"

Ting

Tong

Tzuyu berhenti menangis sesaat setelah dia mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Tapi setelah itu dia kembali menangis, tidak ada niat sedikitpun untuk turun dari ranjangnya.

Ting

Tong

Tzuyu masih diam di tempatnya. Kali ini ia agak berpikir, apa harus ia membuka pintu rumahnya? Siapa yang datang? Tidak mungkin jika itu ibu dan ayahnya kan?

Ting

Tong

"TZUYU!!"

Kini Tzuyu langsung menoleh ke arah jendela kamarnya. Suara orang yang memanggil namanya membuatnya tau siapa yang sedaritadi menekan bel rumahnya tanpa henti.

"TZU-YA!!"

Satu teriakan kembali terdengar, kali ini orang yang berbeda.

"TZUYU! KAU MENDENGAR KAMI?"

Suara sedikit berat itu kembali berteriak, Tzuyu berpikir sesaat sebelum akhirnya dia turun dari ranjangnya. Dia sebenarnya tidak ingin, tapi hati kecilnya mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan dua orang itu saat ini.

Tzuyu diam sesaat di ambang pintu, melihat ke arah dua orang namja berseragam sekolah dasar yang juga melihat ke arahnya.

Tzuyu berjalan ke arah gerbang, dia membuka kunci dan gembok yang kemarin ia pasang dengan susah payah.

Di sisi lain dua namja itu menatap Tzuyu sendu, mereka merasa sangat sedih melihat penampilan Tzuyu. Mata bengkak, tampilan acak-acakan, baju kotor, perban coklat karena tanah, juga Tzuyu yang mulai terisak kembali.

Barusaja mereka akan bertanya, Tzuyu terlebih dahulu menangis, membuat niat kedua namja itu urung.

"Jung... Tae oppa... hiks- aku, a-aku... HUAAA!!"

🌸🌸🌸

Tzuyu kini masih diam dengan posisi memeluk orang di sampingnya. Setelah cukup lama Taehyung dan Jungkook mencoba menenangkannya, akhirnya beberapa menit lalu tangis Tzuyu berhasil dihentikan.

"Terimakasih, sudah mau menemani Tzuyu. Maaf, kalian jadi tidak sekolah gara-gara Tzuyu."

Tzuyu mendonggakkan kepalanya setelah selesai bicara. Dia menatap Jungkook masih dengan posisi memeluknya.

I Can't Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang