Kisah Dari Masa Lalu

285 56 8
                                        

Hening

Sejak beberapa menit lalu, tidak ada yang berucap ataupun mengeluarkan suara apapun. Tzuyu hanya sesekali melihat ke arah orang yang berlalu lalang, dia berharap kegugupannya saat ini bisa berkurang jika melihat orang lain. Namun tetap saja, meski matanya melihat ke arah lain, pikirannya terus tertuju pada yeoja paruh baya di sampingnya.

"Tzuyu, jadi ini keputusanmu?"

Tzuyu langsung menoleh sekilas ke arah Aebi kemudian dengan cepat menunduk.

"Iya eommonim." Jawab Tzuyu.

Terdengar sedikit tawa dari Aebi. Tzuyu langsung mengangkat wajahnya, melihat ke arah Aebi yang kini menatapnya dengan tatapan yang tidak Tzuyu mengerti.

"Percayalah. Kau akan menyesal."

Tzuyu hanya bisa diam, dia sungguh tidak mengerti apa arti dari tawa yeoja disampingnya yang terdengar memilukan di telinganya.

"Kau sama bodohnya sepertiku saat aku berumur 20 tahun." Ucapnya lagi.

Tzuyu masih memasang wajah bingungnya. Dia sungguh tidak mengerti maksud perkataan Aebi. Kenapa dia mengatainya bodoh? Tzuyu hanya menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan padanya. Dan setelah sekian lama mereka terjebak dalam keheningan, Aebi menyebutnya bodoh?

"Kau tidak bisa menempatkan dirimu diantara dua pria yang mencintaimu. Jangan jadi bodoh Tzuyu. Sampai kapanpun kau tidak akan bisa berlaku adil pada mereka."

Tzuyu mengerti sekarang, ternyata karena itu Aebi mengatainya bodoh. Karena Tzuyu yang masih kukuh ingin Jungkook dan Taehyung selalu ada di sisinya

"Aku menyayangi mereka berdua. Mereka mempunyai tempat yang sama di hatiku eommonim. Aku tidak mungkin meninggalkan salah satu dari mereka. Karena mereka sangat berharga bagiku, dan aku yakin mereka juga merasakan hal yang sama."

"Semuanya akan menjadi sangat buruk jika kau tidak mau mengikuti saranku."

Tzuyu meremat ujung bajunya,  dadanya sudah terasa sesak sedari tadi.

"Sepertinya memang tidak akan ada yang mengerti." Ucap Tzuyu.

"... Semua orang sama saja. Padahal aku sangat berharap kau akan mengerti bagaimana perasaanku eommonim." Lanjutnya.

"Eommonim hanya memberimu saran. Selebihnya tergantung bagaimana keputusanmu. Kau mungkin tidak akan percaya, tapi perlu kau tau Tzuyu, eommonim sangat mengerti apa yang sedang kau rasakan. Karena, eommonim juga pernah berada di posisi yang sama."

Tzuyu langsung mengangkat kepalanya, dia sangat ingin untuk tidak mempercayai ucapan Aebi. Tapi entah kenapa, Tzuyu merasa kalau Aebi tidak sedang berbohong.

"Nyonya Jeon."

Seseorang tiba-tiba menghampiri mereka dan memanggil nyonya Jeon. Raut orang itu terlihat sangat khawatir, juga terlihat sedikit lelah karena dia barusaja berlari.

"Ada apa?" Tanya Aebi.

"Tuan Kim-"

Aebi tidak berniat mendengar lebih banyak lagi. Dia segera berlari meninggalkan Tzuyu dan seorang perawat yang tadi berlari menghampiri mereka. Tzuyu dibuat mematung untuk beberapa saat, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyusul Aebi.

'Tuan Kim? Siapa dia yang membuat eommonim sampai sepanik itu?'

🌸🌸🌸

"Kenapa mereka belum kembali?"

Taehyung duduk dengan gusar sedari tadi. Sejak Tzuyu dan Aebi pergi meninggalkannya, yang ada di pikiran Taehyung hanya dua orang itu. Taehyung sangat takut, jika pembicaraan dua orang itu akan berdampak pada sikap Tzuyu--lagi.

I Can't Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang