Tetap Menjadi Seorang Kakak

295 50 7
                                    

"Kalian semua akan dikeluarkan dari sekolah ini."

Mereka langsung membulatkan mata. Mereka lebih kaget lagi karena yang berucap bukanlah Taeri. Kini mereka menoleh, melihat ke asal suara.

"Tae oppa..." Guman Taeri. Tatapan dingin yang sangat menusuk, Taeri bahkan baru melihat Taehyung yang seperti itu.

"Aku tidak menyangka adikku bisa melakukan hal seperti ini." Ucap Taehyung. Kini matanya beralih pada tiga yeoja yang masih setia berdiri di samping ranjang yang disandari oleh Taeri.

"Dan kalian, kalian lebih dewasa dari adikku! Tapi tidak ada satupun dari kalian yang melarangnya dan malah menuruti keinginannya!"

Semuanya kini hanya bisa menunduk diam mendengar bentakan Taehyung, kecuali Taeri tentunya.

"Oppa, maafkan aku. Kau tau sendiri alasanku melakukan ini bukan? Aku mencintai-"

"Diam Taeri! Apa aku sudah menyuruhmu bicara?!" Ketegasan dari tuan Kim benar-benar menurun pada Taehyung. Kini Taehyung tidak terlihat seperti namja seusianya. Dia bahkan terlihat sangat berwibawa walau masih memakai seragam sekolah. Taeri langsung menggulum bibirnya, tidak mau berucap apapun.

Pandangan Taehyung kini beralih, ke arah tiga orang dengan tingkat yang sama namun hanya berbeda ruang kelas dengannya.

"Kalian bertiga. Cepat keluar dari sini." Perintah Taehyung yang langsung dituruti oleh tiga yeoja itu.

Taehyung berjalan lebih dekat ke arah Taeri. Dia sangat marah, juga sangat kecewa karena tidak menyangka adiknya bisa berbuat senekad itu hanya karena Tzuyu dekat dengan Jungkook.

"Oppa... hiks- aku--"

"Diam." Potong Taehyung dingin. Dia masih belum melepaskan matanya dari Taeri yang kini juga menatapnya dengan mata berair.

"Dengar ini Kim Taeri. Aku tidak pernah melarangmu untuk menyukai atau bahkan mencintai seseorang. Tapi kau sampai melakukan hal ini hanya karena cemburu. Bahkan pada yeoja yang statusnya pacar kakakmu sendiri? Kau ini benar-benar-- ah! Aku kehabisan kata-kata untukmu Kim Taeri! Kenapa aku mempunyai adik sepertimu!"

Taehyung menjambak rambutnya, dia tidak main-main soal kemarahan dan kekecewaannya ada Taeri.

"Tidak bisakah aku memiliki adik yang baik juga penurut? Bukan adik dengan hati penuh rasa dengki dan pembangkang sepertinya. Yang dari dulu bisanya hanya membuatku pusing dengan semua tingkah lakunya." Monolog Taehyung yang tanpa dia sadari sudah membuat hati Taeri sangat sakit.

Taehyung kembali menatap dingin ke arah Taeri, membuat Taeri langsung gemetar menahan tangis karena melihat kekecewaan yang amat sangat besar. Bukan hanya itu sebenarnya, tapi Taeri juga melihat kemarahan bercampur tidak suka dari sorot mata Taehyung.

"Dari dulu kau memang tidak pernah berubah. Selalu saja membuat masalah dan membuat semua orang menderita. Kau itu--"

"SUDAH CUKUP KIM TAEHYUNG!"

Taehyung terhenyak, jujur dia kaget dengan teriakan Taeri yang tiba-tiba itu. Melihat Taeri yang menangis semakin hebat, Taehyung akhirnya sadar. Apa perkataannya memang keterlaluan?

Kini giliran Taeri yang menjambak rambutnya. Berbeda dari Taehyung, Taeri lebih ke putus asa, dia merasa jika Taehyung memang tidak tidak pernah menginginkan kehadirannya sebagai seorang adik. Ya, mengingat sedari dulu Taehyung tidak pernah bersikap baik padanya.

I Can't Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang