Taeri melangkahkan kakinya pasti, dia tersenyum sepanjang koridor, mengabaikan tatapan aneh dari setiap murid yang lewati. Setiap langkah, seulas senyum selalu menyertainya.
"Jungkook oppa!" Teriaknya girang saat melihat Jungkook dari kejauhan. Taeri segera berlari, dia merangkul Jungkook dari belakang.
"Aaaa!"
Brukk
Bukannya mendapat balasan, Jungkook tiba-tiba menarik tangan Taeri, memutarnya kemudian membanting tubuh Taeri. Tidak terlalu keras, namun cukup menyakitkan bagi seorang yeoja.
Taeri berusaha duduk, merasakan punggung dan bokongnya yang terasa sangat sakit. Matanya menatap nyalang ke arah Jungkook, dia tidak terima diperlakukan seperti itu.
"Jungkook oppa! Kenapa kau membantingku?!"
"Maaf. Aku kira kau penjahat." Jawab Jungkook santai.
"Penjahat? Mana mungkin ada penjahat di sekolah ini!"
"Bisa saja. Dan bisajadi dia ada di sekitarku. Bahkan mungkin...--" Jungkook menggantungkan kalimatnya, dia berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan Taeri yang kini masih duduk.
"...Di depanku." Ucap Jungkook yang berhasil membuat Taeri membulatkan matanya.
"A-apa maksudmu!" Ucap Taeri gelagapan.
"Maksudku adalah--"
"Jeon Jungkook!"
Jungkook menghentikan kalimatnya, dia sangat tau suara siapa yang barusaja meneriakkan nama lengkapnya.
Taehyung berlari menghampiri Taeri. Mereka sudah menjadi pusat perhatian para murid sekarang. Namun semua murid menjaga jarak cukup jauh, mereka takut saat mengingat adegan Taeri yang dibanting begitusaja oleh Jungkook.
"Jungkook, kau--"
"...Apa yang kau lakukan pada adikku?!" Bentak Taehyung marah. Tzuyu yang datang bersama dengan Taehyung dan berniat bertanya pada Jungkook juga kini memilih mengentikan langkah, berdiri tidak jauh dari mereka.
"Oppa... hiks- sakit..." Taehyung semakin marah, saat dia melihat Taeri menangis. Dia mencoba membantu Taeri, tapi Taeri terus meringis kesakitan sambil memegang punggungnya.
"AKU BERTANYA! APA YANG KAU LAKUKAN SAMPAI TAERI KESAKITAN SEPERTI INI?!" Teriak Taehyung. Dia menatap Jungkook penuh emosi, kedua tangannya masih memegang tubuh Taeri.
"Tae oppa, mungkin sebaiknya kita membawa Taeri-"
"DIAMLAH!"
Tzuyu terhenyak, saat kini Taehyung malah membentaknya. Kini yang dia lihat di mata Taehyung hanyalah amarah. Sama seperti, kejadian di belakang toko buku waktu itu.
"Aku hanya memberinya pelajaran." Ucap Jungkook acuh.
"Pelajaran apa?! Karena Taeri selalu membuatmu risih?! Aku akui dia memang manja! Tapi meski begitu--" Taehyung menggantungkan kalimatnya.
"...KAU TIDAK BERHAK BERLAKU KASAR PADA ADIKKU!"
Bughh
Semuanya refleks berteriak saat Taehyung memukul wajah Jungkook keras, bahkan sampai membuat Jungkook jatuh tersungkur. Tzuyu yang melihatnya langsung mencoba melerai, apalagi kini Taehyung sudah bersiap melayangkan pukulan keduanya. Tzuyu menahan tangan Taehyung, air mata sudah membasahi pipinya. Tzuyu paling benci melihat mereka bertengkar.
"Tae oppa, sudah cu-- akh!"
Taehyung sudah diselimuti amarah. Dia mendorong tubuh Tzuyu, hingga Tzuyu terjatuh ke lantai.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't
Любовные романыChou Tzuyu, dua orang namja pernah menyebutnya seperti bunga. Bukan hanya karena parasnya yang cantik dan pesonanya. Namun juga karena alasan lain. Tzuyu sangat rapuh, sepertinya dia akan hancur jika kau salah memperlakukannya. Waktu itu, tepat saat...