Permainan hati

351 64 12
                                    

Tzuyu menghentikan langkahnya sejenak setelah sampai di depan kafe. Dia berjalan pelan sambil sesekali mencari orang yang ingin bertemu dengannya.

"Tzu!"

Yerin berteriak sambil melambaikan tangannya, membuatnya kini menjadi pusat perhatian. Tzuyu segera menghampirinya, tentunya dengan rasa malu yang tiba-tiba menyerangnya.

"Tidak perlu berteriak seperti itu." Ucap Tzuyu sambil mendudukkan dirinya.

"Berterimakasihlah, karenaku kau tidak kebingungan mencariku." Ucap Yerin sebal sambil mengaduk minumannya.

Tzuyu tersenyum, benar juga. Kenapa dia malah berkata seperti itu pada Yerin.

"Sekarang katakan. Ada masalah apa?" Tanya Tzuyu. Dia sampai menyempatkan waktunya untuk bertemu Yerin, padahal setengah jam lagi dia harus sudah sampai ke kafe untuk bekerja.

"Aku bertengkar lagi dengannya. Dia menyebalkan Tzu, aku sudah tidak ingin bersamanya lagi."

Tzuyu sangat tau siapa 'dia' yang Yerin maksud. Tzuyu menghela nafasnya, jadi ini masalah penting yang harus ia tau?

"Bukannya dulu kau sangat mencintainya?"

Pertanyaan Tzuyu berhasil membuat aktivitas mengaduk minuman Yerin terhenti. Yerin menatap Tzuyu sebentar, sebelum akhirnya menghela nafas pelan kemudian kembali mengaduk minumannya.

"Tidak Tzu, aku salah. Aku tidak mencintainya." Ucap Yerin.

"Apa?"

"Aku hanya mengaguminya. Dari pertama kami menjalin hubungan, aku merasa biasa saja padanya." Jujur Yerin.

"Aish, Yerin. Aku tidak habis pikir denganmu."

"Tzu, katakan. Aku harus bagaimana? Aku ingin mengakhiri hubungan ini. Tapi bagaimana caranya? Tolong aku Tzu, beritau aku."

Yerin memegang kedua tangan Tzuyu erat juga memasang mata memohon. Dengan cepat Tzuyu melepaskan genggaman tangan Yerin padanya.

"Aku bahkan belum pernah punya hubungan seperti itu. Kau salah jika bertanya padaku Yerin."

"Lalu bertanya pada siapa? Hanya kau yang ada di dekatku Tzu..."

Tzuyu berpikir sebentar, mengingat siapa saja orang yang dia kenal.

"Aku akan bertanya pada seseorang. Kau bertahan saja dulu ya." Ucap Tzuyu akhirnya.

"Tzu, kau jahat sekali. Aku sangat ingin mengakhirinya sekarang juga."

"Tapi Ye-"

"Oh, sekarang juga?" Ucap seseorang yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Tzuyu. Tzuyu sampai dibuat merinding dan tidak mau berbalik.

"S-Suga oppa?"

Ah, benar perkiraan Tzuyu, itu Suga -pacar Yerin yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan. Suara dan nada bicaranya memang sangat berbeda dari orang lain.

"Baiklah. Lagipula aku juga tidak mencintaimu." Ucap Suga.

Tzuyu membulatkan matanya, dia masih menatap Yerin yang juga sangat terkejut.

"...Dulu aku hanya sedang bosan dan kasihan padamu yang terus mengemis ingin jadi pacarku."

Lagi, apa Suga tidak bisa menyaring perkataannya?

Tzuyu memberanikan diri untuk menoleh, ternyata Suga juga sudah berbalik untuk pergi darisana.

"Tau begini harusnya aku memutuskannya dari dulu. Hidupku pasti akan tenang." Ucapnya sambil beejalan menjauh dengan dua tangan yang ia masukkan kedalam celananya.

I Can't Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang