Retak pt.1

305 56 16
                                    

"Tzuyu."

Tzuyu yang semula fokus pada ponsel yang menunjukan foto dirinya dengan kedua kakaknya kini mengalihkan pandangan. Dia segera membalikkan ponselnya sebelum Taehyung melihatnya. Taehyung yang barusaja kembali dari dapur dengan segelas air putih hanya bisa menatap Tzuyu bingung selama beberapa saat, hingga akhirnya dia memilih untuk tidak bertanya apa alasan Tzuyu tiba-tiba menyembunyikan layar ponsel dari Taehyung.

"Kau harus minum obat." Ucap Taehyung.

Tzuyu hanya mengangguk pelan, kemudian mengubah posisinya menjadi bersandar pada kepala ranjang. Dia sebenarnya tidak ingin meminum obat, tapi dia juga ingin segera sembuh. Pada akhirnya, mau tidak mau dia harus meminumnya kan?

"Tae oppa, yeoja bernama Nayeon itu, dia siapa Jungkook ya?" Ucap Tzuyu tepat setelah meminum obat.

Taehyung yang sedang merapikan bungkus obat melirik sekilas ke arah Tzuyu, sebelum akhirnya memilih menyimpan obat-obat itu kedalam laci.

"Tidak tau." Ucapnya. Taehyung masih duduk di sisi ranjang, sepertinya dia memang tidak berniat beranjak dari tempat itu.

"...Memangnya kenapa?" Tanya Taehyung lagi, saat ternyata jawabannya membuat Tzuyu terlihat sedih.

"Tidak, hanya saja Nayeon-ssi sepertinya sudah sangat akrab dengan keluarga Jeon. Dia memanggil Jungkook dengan panggilan Kookie, eommonim dengan panggilan eommonim, bahkan memanggil paman Jeon dengan panggilan abeoji. Bukankah itu sedikit...--"

"Cemburu ya?" Potong Taehyung yang berhasil membuat pipi Tzuyu tiba-tiba memanas. Tzuyu tidak tau apakah wajahnya sudah berubah menjadi merah atau tidak, yang terpenting sekarang adalah melempar sesuatu ke arah Taehyung.

Akhirnya sebuah bantal melayang tepat ke arah punggung Taehyung, terus seperti itu hingga akhirnya Tzuyu berhenti melakukannya.

"Apa sih Tae oppa!" Teriak Tzuyu kemudian mengalihkan pandangan.

"Kkk... Itu karena kau terlihat seperti itu." Ucap Taehyung. Tzuyu hanya melipat tangannya di bawah dada, mengabaikan Taehyung yang saat ini terkekeh.

Kesalahan yang sangat besar, karena Tzuyu tidak melihat raut Taehyung yang tiba-tiba berubah. Taehyung sangat marah, tentu saja. Tapi di saat bersamaan dia juga sedih, apalagi melihat Tzuyu yang sekarang seperti salah tingkah.

"... Tzuyu, apa kau melupakan sesuatu?"

"Apa? Apa kita meninggalkan sesuatu di rumah sakit?"

"Tidak. Bukan barang."

Tzuyu mengerutkan keningnya, dia kini masih menatap Taehyung yang membelakanginya.

"Lalu apa?"

"Kita berpacaran, kan?"

Dan sedetik kemudian Tzuyu benar-benar terasa membeku. Tidak, itu bukan sebuah pertanyaan. Itu seperti sebuah sindiran yang disampaikan dengan cara yang halus. Dan hal itu sukses membuat hati Tzuyu sakit setelah mendengarnya.

"... Benar kan? Kita masih berpacaran."

🌸🌸🌸

Tzuyu POV
Aku kembali melihat ke arah jam dinding yang kini menunjukkan pukul 7 pagi. Aku menghela nafas setelahnya, kemudian kembali memakan roti dengan malas. Rumahku terasa semakin sepi setiap harinya, aku rasa aku harus mencari teman serumah mulai sekarang.

Bel rumah berbunyi, pikiranku langsung tertuju pada Tae oppa. Senyumku langsung mengembang setelahnya, kemudian dengan segera berlari kecil menghampiri pintu untuk membukanya. Senyumku perlahan memudar, saat melihat seseorang yang tidak aku sangka akan berdiri di depan pintuku pagi ini.

I Can't Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang