Dia kembali melangkahkan kakinya, menembus derasnya hujan yang sudah mengguyur kota selama hampir satu jam lamanya. Tidak ada niatan sedikitpun baginya untuk berteduh, dia lebih suka melakukan hal ini. Bersembunyi dibalik derasnya hujan.
Jungkook tersenyum gentir, saat memorinya memutar kembali kejadian beberapa jam lalu. Sebelum langit yang cerah ditutupi oleh awan hitam dan menggantinya dengan air yang berjatuhan.
Tzuyu menatapnya, air matanya terus mengalir diiringi isakan yang terdengar memilukan di telingan Jungkook. Namun yang ia lakukan saat itu hanya diam, menatap balik Tzuyu seakan dia tidak peduli pada apa yang sudah terjadi.
Tak lama Tzuyu menoleh ke arah Taehyung, dia kemudian memacu kakinya agar bisa cepat sampai kepada Taehyung. Tepat saat itu juga, Jungkook melihat Tzuyu yang memeluk Taehyung dengan erat. Entah apa yang mereka katakan, Jungkook tidak tau sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berjalan mendekat.
"Aku juga sebenarnya mencintaimu. Dari dulu, sejak pertama kita bertemu, aku menyukaimu. Dan entah sejak kapan, rasa suka itu berubah menjadi cinta."
Deg
Jungkook langsung menghentikan langkahnya, dia kini dapat melihat senyum di wajah Taehyung dengan jelas. Harusnya dia yang mengatakan hal itu pada Tzuyu bukan? Harusnya dia yang ada di posisi Taehyung saat ini. Egonya terlalu besar hingga tidak ingin membuat dirinya terlihat menyukai Tzuyu walau hanya sedikit.
Seandainya beberapa saat lalu dia mengutarakan perasaannya tanpa menunggu Tzuyu untuk bicara terlebih dahulu, akankah semuanya berakhir dengan cara yang berbeda? Apa Tzuyu tidak akan mengejar Taehyung? Apa Tzuyu akan memilih untuk bersamanya?
Semua pertanyaan itu terus terputar di benak Jungkook. Air matanya mengalir karena rasa sesak yang sudah tidak bisa ia tahan. Dengan cepat dia menghapus air matanya kasar, kemudian berjalan lebih dekat ke arah mereka.
Saat matanya dangan Tzuyu bertemu, dia semakin merasa menyesal. Kini Tzuyu sudah semakin jauh darinya. Jarak yang ia ciptakan dulu, semakin besar karena kejadian ini. Kini Tzuyu sudah menjadi milik Taehyung.
Jungkook meremas rambutnya frustasi. Baru kali ini dia merasa hancur sampai seperti ini. Tidak cukupkah keluarganya yang hancur? Selama ini hanya Tzuyu yang bertahan di sampingnya. Walau dia selalu berlaku buruk dan berbuat kasar pada Tzuyu, yeoja itu seakan tuli dan tidak peduli pada semua itu. Hanya Tzuyu, dan kini dia sendiri yang membuat yeoja itu semakin jauh darinya.
"Seandainya aku bisa memutar waktu, aku akan memperlihatkan dan mengutarakan perasaanku lebih cepat." Ucapnya.
"...Aku menyesalinya."
"...Tzuyu, maaf."
"...Aku mencintaimu."
🌸🌸🌸
PRANG
Tzuyu menatap gelas yang kini sudah hancur karena tanpa sengaja lepas dari genggamannya. Tzuyu terus menatap pecahan gelas yang sempat ia isi dengan setengah kopi panas.
"Tzuyu, kau kenapa?" Ucap Yerin khawatir.
Dia menghampiri Tzuyu di dapur karena mendengar suara barang yang pecah. Namun kini, fokusnya teralihkan pada Tzuyu yang menangis sambil melihat ke arah pecahan gelas.
"Tzu? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis? Apa kau terluka?" Tanya Yerin panik. Dia segera menghampiri Tzuyu, melihat setiap inci tubuh Tzuyu. Namun dia tidak menemukan luka apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't
Roman d'amourChou Tzuyu, dua orang namja pernah menyebutnya seperti bunga. Bukan hanya karena parasnya yang cantik dan pesonanya. Namun juga karena alasan lain. Tzuyu sangat rapuh, sepertinya dia akan hancur jika kau salah memperlakukannya. Waktu itu, tepat saat...