Three

169 82 3
                                    

Sekarang, mereka sedang menikmati makan malam mereka di salah satu resto di mall yang mereka kunjungi.

Setelah sebelumnya mereka sempat pergi ke bioskop untuk menonton film yang baru tayang.

"Ry, dimakan atuh makanannya nanti keburu dingin, jangan melamun doank" tegur Gaby.

Melihat tak ada respon apapun dari gadis itu, akhirnya Jojo bersuara "Ry.." panggilnya lembut.

Ivory tersentak "hah?? Apa?? Maaf aku gadenger kalian bilang apa tadi?"

"Kita gada ngomong apa apa, cuma nyuru lo makan, abis dari tadi lo cuma ngelamun sambil ngaduk ngadukin tuh makanan" omel Gaby.

"Maaf"

Sedangkan kedua sahabatnya hanya dapat menghela nafas mendengar jawaban Ivory.

Perasaan keduanya campur aduk melihat keadaan sahabatnya yang menurut mereka memprihatinkan.

Terutama Gaby, gadis itu sudah berusaha untuk mengontrol emosinya. Sedari dulu Gaby memang tidak suka dengan Evan.

Sudah punya pacar tapi malah bermesraan dengan wanita lain? Didepan pacarnya pula?

Ingin rasanya Gaby mencabik cabik wajah laki laki itu.

Karena di rasa suasana kembali hening, Gaby tidak nyaman dengan suasana ini. Akhirnya entah dapat ide darimana, ia memutuskan untuk mengajak mereka ke Timezone saja. Hitung hitung untuk bersenang senang bukan? Ia ingin malam ini menjadi malam paling menyenangkan bagi ketiganya.

"Gais, sebelum pulang kita ke Timezone gitu yuk? Uda lama gue ga main begituan. Kangen masa kecil" binar Gaby saat mengatakannya.

"Dasar, masa kecil kamu kurang bahagia ya Gab?" sindir Ivory.

"Ih biarin aja, malem ini gue mau seneng seneng, kalian harus ikut" balas Gaby. Iapun langsung meninggalkan kedua sahabatnya menuju ke tempat favoritnya, Timezone.

...

"Ih masa gadapet dapet sihh?? Gue pengen boneka ituuu ih lucuu kayak gue" kesal Gaby karena walaupun sudah kesekian kalinya ia mencoba tetapi ia tidak berhasil mendapatkan boneka yang ia inginkan itu.

"Udahlah Gab, ini mah gabakalan dapett.. Lagian kamu kan udah gede masa mainan yang begituann?" Ivory sebenarnya sudah malas menemani Gaby. Ayolah, ia sudah lelah menemani gadis itu yang terus mencoba mencapit boneka beruang berwarna pink itu.

"Ih kok susah sihh.." rengek Gaby.

Gaby kembali mencoba untuk yang kesekian kalinya. Tetapi ia terus gagal mendapatkan boneka itu.

"Sini sini lah. Lama." geram Jojo karena sedari tadi Gaby tidak mendapatkannya.

"Hehe..." cengir Gaby

Tak butuh beberapa kali mencoba. Hanya sekali laki laki itu mencobanya, tetapi sudah berhasil mendapatkannya?

Gaby menganga tidak percaya. Semudah itukah? Lalu kenapa daritadi ia susah sekali mendapakannya?

"Kalo lo dapetinnya gampang gitu mah, kenapa gak dari tadi aja lo yang mainin? Udah berapa kali gue coba sedangkan lo cuma sekali langsung dapet. Buang buang duit gue ah"

"Siapa suru ga minta tolong gue" balas Jojo sarkas

...

"Ini udah malem, kita pulang yuk, gue anter, gabaik kalian perempuan keluar sampai malam begini" ajak Jojo.

Memang sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Ucapan pria itu membuat kedua gadis yang sedang menikmati Ice creamnya berhenti sejenak.
Memang mereka pergi ke tempat Ice cream setelah puas bermain di Timezone.

Ivory tersentak kaget, jam 9 malam? Memangnya sudah berapa lama mereka menghabiskan waktu di mall ini? Ah, secepat itukah waktu berjalan? Sampai sampai ia sendiri pun tidak menyadarinya.

"Gue masih males pulang, masih mau main" kata Gaby.

Memang gadis itu yang paling sulit untuk diajak pulang apabila sudah berpergian dengan sahabat sahabatnya.

"Pulang aja deh yuk Gab, aku takut diomelin lagi"

Meskipun Ivory membenci keluarganya, ia tetap menghormati keluarganya dan peraturan yang berlaku di keluarganya.

Mereka segera bangkit dari tempat duduknya dan berlalu menuju parkiran.

...

Suasana di mobil kembali hening. Tidak ada yang berusaha untuk mencairkan suasana dengan sekadar berbasa basi. Semuanya larut dalam pikiran masing masing.

Hingga sampai di depan rumah Ivory pun tidak ada yang mengeluarkan suara.

"Makasih, hati hati dijalan" ucap Ivory seraya turun dari mobil yang hanya di balas senyuman dan anggukan dari Jojo.

"Iya, udah sana masuk. Langsung tidur Ry besok sekolah, gausah dance dance gajelas dikamar" sindir Gaby.

"Iya, nanti kamu sampai rumah juga langsung tidur aja, gausah streaming oppa oppa" balas Ivory menyindir.

Sedangkan Jojo hanya geleng geleng kepala melihat kedua sahabatnya. Selalu seperti itu.

Mereka tidak mengetahui kah? Bahwa malam itu adalah malam terakhir mereka dapat berkumpul bersama. Menikmati waktu bersama tanpa memikirkan apa apa. Hanya memikirkan kebahagiaan yang akan segera menjadi kenangan bagi mereka.

...

"Bagus ya jam segini baru pulang. Dari mana aja kamu?!" bentak Theresia.

"Aku tadi cuma pergi main sama Jojo sama Gaby kok mah" balas Ivory jujur.

Meskipun ibunya berbicara dengan cukup keras, Ivory tidak terkejut sama sekali. Ia sudah biasa diperlakukan seperti itu.

Itulah alasannya membenci keluarga barunya ini. Sejak mempunyai keluarga baru, ibunya menjadi pilih kasih.

"Alasan aja tuh ma, mungkin pacaran kali dia di luar" Arin memanas manasi.

Mendengar hal tersebut, Theresia tambah murka. "SINI KAMU! MALAM INI TIDUR DI LUAR" Teriak Theresia sambil menyeret Ivory ke luar rumah.

"Mah ini udah mau hujan. Aku mohon mah" melas ivory.

"Ya terus? Udah ma ayo kita masuk" ajak Arin kepada ibu tirinya.

Mereka akhirnya pergi meninggalkan Ivory di luar.





Hope you all guys like it😄
Kritik dan saran kalian saia tunggu
Follow me at instagram
@clar.maquiller

Change || Yeji Fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang