"EHM!" Deham seseorang dengan keras.
"Eh Sevanno. Tumben lo kesini, baru gue mau kesono," kata Divrio.
Sevanno hanya melirik Divrio sekilas sebelum matanya menatap Ivory dan Joshua bergantian.
"Ngapain kalian disini?" Tanya Sevanno.
"Gue masuk kelas ini," jelas Joshua.
"Lo?" Tanya Sevanno kepada Ivory.
"Nganterin dia." Tunjuk Ivory pada Joshua.
Setelah mengetahuinya, Sevanno malah beranjak pergi dengan raut kesal tanpa mengatakan satu katapun.
"Ups ada yang cemburu," kata Divrio menutup mulutnya.
Joshua yang menyadarinya hampir saja tawanya meledak. Sedangkan Ivory yang tidak mengerti malah menatap mereka berdua dengan keadaan bingung.
"Hoi dek, kagak masuk lo? Uda mau bell nih. Eh Jo lu masuk sini?" kata Han yang baru saja tiba.
"Iya ko ini baru mau balik, udah ya dadahh," kata Ivory melambaikan tangan kearah mereka bertiga.
Ivory bergegas ke kelasnya karena sebentar lagi bell pasti akan berbunyi.
Ivory sampai di tempat duduknya dengan nafas yang terengah-engah.
"Ngapain lo? Kayak abis dikejar setan tauga," tanya Chyntia bingung.
"Cape gue lari dari lantai 4 kesini," jelas Ivory.
"Ngapain lo ke lantai 4?" Tanya Angel menghampiri mereka berdua diikuti Clarinta dan juga Anabella.
"Nganterin Joshua ke kelasnya," jawab Ivory.
"Emang dia kelas berapa?" Kepo Clarinta.
"12 ipa 1 sama kayak koko gue," jawab Ivory lagi.
Tak lama bell berbunyi, mereka segera kembali ke tempat duduk masing-masing.
...
Setelah melewati beberapa pelajaran yang sangat membosankan, akhirnya bunyi bell istirahat yang di tunggu-tunggu seluruh siswa siswi akhirnya berbunyi dengan nyaring.
Semua siswa maupun siswi bergegas keluar kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka atau hanya sekadar bermain dengan teman-teman mereka.
Tak terkecuali Ivory dan kawan-kawan. Mereka sekarang sudah berada di salah satu meja kantin dengan satu piring mie ayam beserta Segelas soda di hadapan mereka.
Saat sedang asyik menikmati pesanan mereka masing-masing, anggota inti Dellcanoz menghampiri mereka.
"Gabung ya?" Izin Divrio yang diangguki Ivory dkk.
Mereka segera memilih kursi di meja itu untuk diduduki.
Tiba-tiba semua anggota yang duduk di meja itu terkejut. Tak terkecuali Sevanno. Bahkan ada yang sampai menganga melihatnya.
Dariel menghampiri Anabella dan duduk di sebelah Anabella yang dibalas senyuman oleh gadis itu.
"Hah? Woy sejak kapan lo bedua deket?" Tanya Axel bingung.
"Sejak jadian," singkat Dariel yang membuat seluruh teman-temannya menganga karena terkejut.
"Woy jadiannya gimana? Kok kita-kita ga dikasih tau? Tiba-tiba udah official aja lu bedua. Emang ya sahabat dajjal kelean," kata Axel lagi dengan nada yang dibuat sedih.
"Berisik," kata Anabella sambil melempar tissue yang sudah di gulung ke wajah Axel.
Sedangkan yang lain malah tertawa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change || Yeji Fanfiction (END)
Fiksi Remaja"Lepasin mereka, atau nyawa lo yang lepas?" . . "Kalian yang udah cari masalah sama gue. Malam ini kalian habis." . . "Lo udah nembak gue! Nembak gue dihari gue nembak orang." . . Hasil tidak pernah menghianati perjuangan yang telah kamu lakukan. It...