Thirty two

54 9 11
                                    

"Mereka semua keluarga gue, dan yang tadi itu kakak tiri gue," kata Ivory menjelaskan sambil melamun.

"Lah kalo keluarga mah samperin atuh," kata Sevanno yang tambah bingung.

"Eh keluarga apaan? Bukannya lo keluarga Lexy? Kok gue gakenal sama mereka?" lanjut Sevanno lagi bingung. Tentu saja dia bingung, dia memang sudah kenal dengan keluarga Lexy.

"Mereka keluarga asli gue," kata Ivory.

Sevanno yang mendengarnya sedikit terkejut. "lo bukan keluarga Lexy?"

"Bukan. Gue adik angkatnya. Mereka keluarga asli gue," kata Ivory pelan.

"Terus? Kenapa lo gak sama mereka?" tanya Sevanno.

Ivory mulai menceritakan semuanya. Saat ibunya yang berpisah dengan ayah kandungnya, saat keluarganya menjadi baru dan terasa asing. Serta menceritakan dirinya yang kabur dari rumah.

Sevanno terkejut. Ia tak habis pikir, gadis yang sekarang menjadi kekasihnya ini ternyata memiliki masa lalu yang dapat dibilang kelam. Tetapi yang membuat Sevanno lebih terkejut adalah karena gadis di depannya tidak pernah menunjukkan kesedihannya di depan orang lain.

Sevanno segera memeluk dan menenangkan kekasihnya itu.

"Yaudah, gausah dipikirin," kata Sevanno lembut.

Ivory segera mengubah wajahnya menjadi ceria, "iya, udah lewat juga. Udah lah yuk balik ke ruangan," ajak Ivory.

Sevanno yang melihatnya hanya menganga. Cepat sekali berubahnya? Tak urung dia juga menganggukkan ajakan Ivory.

Mereka berdua kembali menuju ruangan tempat Sevanno akan di rawat inap.

"Ryyy... Aku kapan pulang?" tanya Sevanno dengan nada yang dibuat seimut mungkin. Padahal di dalam hatinya, ia juga sebenarnya jijik mendengarnya.

"Hmm... Coba gue panggil dokter," kata Ivory beranjak dari duduknya dan berjalan kearah luar.

Tak lama Ivory kembali keruangan bersama seorang dokter disebelahnya.

Dokter segera memeriksa keadaan Sevanno untuk memastikan kapan Sevanno boleh pulang.

"Pasien mungkin sudah boleh pulang besok. Asalkan pasien tidak boleh terlalu banyak bergerak, terutama dibagian bahunya," kata dokter kepada Ivory yang mengangguk paham.

Setelahnya dokter segera berpamitan untuk keluar.

"Tuh, besok udah boleh pulang," kata Ivory kepada Sevanno.

"Yes!!!" Sevanno bersorak kencang.

Tiba-tiba, pintu dibuka kencang yang membuat dua sejoli itu terkejut.

"Cogan dateng euy!" teriak seseorang yang baru saja datang.

"Jangan kagetin gitu juga kali," kata Earnest menasehati.

Sekarang, seluruh teman-temannya Sevanno dan juga Ivory sudah lengkap. Anggota inti geng Lykos dan Dellcanoz sudah berkumpul di ruang rawat Sevanno.

"Kapan lo boleh pulang?" tanya Divrio.

"Baru tadi dokter bilang, besok," kata Sevanno menjawab.

"Nah, berhubung lo udah sehat, mending sekarang kita cari, siapa yang udah nembak lo," ajak Han semangat.

"Apasih, orang baru keluar rumah sakit udah disuruh cari aja," sinis Chyntia.

Sedangkan yang lainnya hanya menatap keduanya bingung. Biasanya kan mereka kompak, kenapa jadi sindir-sindiran seperti ini?

Change || Yeji Fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang