Fourty

53 7 4
                                    

"Ja... Chyn... Earnest gimana?" tanya Han yang baru saja sampai bersama yang lainnya.

Chyntia dan Raja segera menolehkan kepalanya mendapati teman-temannya yang lain sudah datang dengan keadaan kacau. Banyak noda darah di pakaian mereka.

Chyntia lalu menatap Raja sebentar. Begitu juga sebaliknya. Tak lama kemudian, Chyntia mengeluarkan air matanya dan mulai menangis.

Lalu ia menghampiri Arion dan memeluknya erat.

Arion yang kaget hanya mengelus kepala Chyntia pelan.

Mereka masih menunggu jawaban dari pertanyaan sebelumnya. Bagaimana keadaan Earnest.

Raja menatap mereka sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

Seketika hati mereka hancur. Benarkah ini? Atau ini hanya lelucon? Dunia mereka seakan runtuh saat mengetahui salah satu sahabat mereka tak dapat diselamatkan.

Ivory mulai mengeluarkan cairan bening dari matanya. Sevanno yang melihatnya langsung memeluknya.

"Ini salah gue," kata Ivory lirih tetapi Sevanno langsung mengeratkan pelukannya. "Bukan salah lo," kata Sevanno lalu mengelus kepala Ivory pelan.

Chyntia melepaskan pelukannya lalu beralih ke Han. Tangisnya terdengar semakin kencang saat Han juga membalas memeluknya.

Malam itu adalah malam paling menyakitkan bagi mereka. Kehilangan salah satu sahabat adalah bencana paling besar yang menimpa mereka.

Para perempuan sudah menangis bahkan sampai sesenggukan, termasuk Anabella. Gadis itu juga menangis hanya saja menangis dalam diam sambil berusaha meredam suara tangisannya.

Para laki-laki juga sama. Mereka menunduk meratapi kesedihan masing-masing sambil berusaha menguatkan satu sama lain.

...

Pemakaman Earnest berlangsung dengan lancar. Mereka semua ikut membantu pemakaman Earnest. Tak ada keluarga yang datang karena memang Earnest adalah anak yang tak diinginkan sebelumnya, lebih tepatnya dibuang?

Hanya sahabat-sahabatnya lah yang menemani Earnest menuju perjalanan terakhirnya. Kembali lagi semua sahabatnya hanya dapat merenung tanpa suara.

Air mata mereka bahkan sudah mengering karena terlalu sering mereka menangis.

"Waktu perjalanan kerumah sakit, Earnest ada bilang sesuatu," kata Chyntia memecah keheningan.

Semua yang ada disana segera menoleh kearah Chyntia menunggu gadis itu melanjutkan kalimatnya.

"Dia bilang kalo dia gabisa selamat, dia mau ucapin terima kasih buat kita semua. Karena udah mau jadi sahabat yang baik buat dia. Jadi sahabat yang selalu ada buat dia disaat dunia dia runtuh, disaat dia gak ada harapan lagi buat hidup," kata Chyntia lalu kembali menangis.

Raja melihatnya dan menyadari bahwa Chyntia tidak bisa melanjutkan perkataannya.

"Dia bilang kita adalah orang-orang yang akan dia ingat nantinya sebagai orang yang sangat berharga bagi dia," kata Raja melanjutkan.

Semua yang mendengarnya mulai kembali menangis. Mereka terharu mendengarnya. Disaat seperti itu tetapi Earnest masih sempat sempatnya berterima kasih. Padahal mereka adalah sahabat, tidak membutuhkan kata terima kasih saat menolong sesama.

Sevanno berlutut disebelah makam Earnest.

"Makasih juga udah mau jadi sahabat kita. Lo juga adalah seseorang yang berharga buat kita semua. Kita akan selalu inget lo. Lo yang tenang disana," kata Sevanno.

Ivory tiba-tiba saja juga mendekati makam Earnest. "Makasih udah jadi sahabat gue. Walaupun kita baru kenal, lo salah satu sahabat terbaik gue," kata Ivory. Sesaat setelah itu tangisannya kembali pecah. Melihat hal itu, Sevanno segera menenangkannya.

Change || Yeji Fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang