Sudah sepuluh menit berlalu, kedua kubu masih saling melawan satu sama lain walaupun sudah banyak korban yang berjatuhan.
Ivory sangat murka sekarang. Bagaimana tidak murka jika melihat 2 orang anggota nya menjadi sandra geng lain.
Ia menyerang musuh secara membabi buta. Tidak peduli keadaan, yang ia pedulikan sekarang hanyalah bagaimana cara agar 2 orang anggotanya yang menjadi sandra itu bisa terbebas.
Semakin lama, pasukan musuh semakin berkurang. Ketua mereka pun mulai panik. 'Bagaimana ini bisa terjadi? Masa ia bisa kalah dengan perempuan? Sangat memalukan' batin ketua Orald, Jeffrey.
"Lepasin mereka, atau nyawa lo yang lepas?" tiba tiba Ivory sudah berdiri di belakang Jeffrey.
Jeffrey cukup terkejut, karena ia tidak terlalu fokus tadi. Ia terlalu memikirkan bagaimana nasibnya dan juga anggotanya.
'Sial' batin Jeffrey yang dengan terpaksa menarik pasukannya untuk mundur. Daripada kalah telak? Itu lebih memalukan.
"Urusan kita belum selesai. Gue bakal balas lo dan pasukan cupu lo lebih dari ini" sinis Jeffrey sambil berjalan mundur dengan telunjuk yang menunjuk nunjuk Ivory.
"Geng gue cupu kok lo kalah?!" Teriak Clarinta yang dihiraukan oleh Jeffrey.
Senyum Ivory mengembang begitu menyadari geng Orald mulai mundur yang artinya menyerah. Katanya geng gue cupu? Lah lo aja kalah sama geng gue. Berarti lo di bawah cupu yak?
Ia segera menghampiri 2 anggotanya yang masih dengan keadaan tangan terikat dan mulut yang di lakban.
Ivory dan keempat temannya buru buru membantu 2 anggotanya itu.
"Kalian gapapa kan?" tanya Angel cemas.
"Kalian ke markas aja dulu, obatin dulu luka lukanya" saran Chyntia
"Ma- makasih kak"
Mereka berdua hanya mengangguk dan segera pergi dibantu oleh temannya yang lain.Ivory berbalik menghadap pasukannya yang sedang menunggu perintah.
"Good job" kata Ivory.
Semua pasukan Lykos pun bersorak sambil bertepuk tangan.
Tiba tiba ponsel Ivory berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
"Halo?" Ivory menyapanya.
"WOY ELAH LO KEMANA SI GUE TUNGGUIN DI PARKIRAN KAGA KELUAR KELUAR" teriak Han marah.
Ivory sedikit menjauhkan benda persegi panjang itu daru telinganya ketika mendengar Han yang teriak dengan sangat memekakan telinga. Bisa budeg gue, batinnya.
Astaga Ivory lupa. Ini sudah jam pulang sekolah, pasti kakaknya itu sudah menunggu sedari tadi di parkiran sekolah.
Mendengar tak ada jawaban dari Ivory, Han kembali berteriak. "WOY DENGER GA SI? BOLOS LAGI YAK?" tanya Han lagi.
"Enggak ko. Udah koko pulang aja nanti gue nebeng Chyntia aja ya hehe. Gue mau jalan jalan dulu udah ya dadahh"
Sedangkan Han di seberang sana hanya menghela nafas. Adiknya ini menyusahkan sekali. 'Harusnya kan sebelum pergi, dia izin dulu kek ke gue biar gue ga lama lama buat nunggu yang ga pasti gini :( mana sedari tadi ia ditatap terus terusan oleh seluruh siswi yang lewat lagi.
Buru buru Han masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan parkiran sekolahnya dengan mobil Lamborghininya.
...
Sedari tadi, Ivory dan teman temannya yang berperang melawan Oral. Ada yang memperhatikan mereka dari jauh.
"Anjir jago juga ya, mana cewe semua lagi, tapi menang" salut Axel.
"Mereka rame" Sevanno membuka suara.
"Tapi emang merekanya juga sih jago bela diri" kata Earnest yang masih terpukau.
"Mereka siapa ya" bingung Divrio.
"Setau gue, geng yang ada pasukan khusus cewenya itu cuma Lykos. Tapi masa iya mereka dari Lykos?" terang Axel.
"Lykos?" tanya Sevanno membeo. Sevanno tau geng itu, ia bahkan sangat mengenal ketuanya. Tapi bagaimana mungkin Lykos ada pasukan khusus perempuan?
"Sejak kapan Lykos ada pasukan perempuannya?" tanya Earnest sekalian mewakili pertanyaan yang sedari tadi mengganggu pikiran Sevanno.
"Ntah, tapi yang gue tau, pasukan laki lakinya Alpha sedangkan yang perempuan itu Luna. Nah Luna diketuai sama adiknya Han sendiri, kenal Han kan?" jelas Axel lagi.
"Emang Han punya adek?" Tanya Earnest bingung.
Yap betul juga, setau mereka, Han adalah anak tunggal dan tidak memiliki saudara kecuali satu, Xavira.
Itu yang ada dipikiran Sevanno. "Diketuai sama Xavira kah?" Tanya Sevanno.
"Xavira siapa?" Tanya Axel. Memang laki laki itu tidak mengenali satu satunya saudara Han.
"Xavira itu satu satunya saudara Han. Saudara jauh tapi" Kata Divrio menjelaskan.
"Ohh.. Bukan. Kalo gasalah nama adeknya itu Ivory" Kata Axel yang membuat semuanya tambah bingung.
Darimana?" Dariel membuka suara.
"Hah?" bingung Axel, Divrio dan Earnest tidak mengerti.
"Maksud dia tuh lo tau darimana" memang hanya Sevanno lah yang mengerti apa yang diucapkan Dariel. Dia juga yang akan menerjemahkan apa yang di katakan Dariel.
"Ngomong yang jelas atuh, gue kemaren ketemu wakil ketua Lykos, jadilah gue nongki nongki sama dia makanya gue tau informasi ini" jelas Axel untuk yang kesekian kalinya yang hanya diangguki sahabatnya yang lain.
"Jadii.."
Hope you all guys like it😄
Kritik dan saran kalian saia tunggu
Follow us at instagram
@clar.maquiller
@vearlenec
@cxxrish.a
@vannesa_anabela
@edwardeugenius
KAMU SEDANG MEMBACA
Change || Yeji Fanfiction (END)
Teen Fiction"Lepasin mereka, atau nyawa lo yang lepas?" . . "Kalian yang udah cari masalah sama gue. Malam ini kalian habis." . . "Lo udah nembak gue! Nembak gue dihari gue nembak orang." . . Hasil tidak pernah menghianati perjuangan yang telah kamu lakukan. It...