Twelve

98 26 14
                                    

"Jangan ganggu dia," bentak nya dingin.

"H- Han?" Fiera terkejut mendapati Han yang menahan tangannya agar tidak mengenai pipi Chyntia.

"Han.. Ini ga seperti yang lo kira, dia- dia berusaha ngerebut lo dari gue," jelas Fiera gelagapan.

'Cih. Emg dia punya lo?' batin Chyntia.

"Hah? Emang Han punya lo?" tanya salah satu temannya Han.

Chyntia tersenyum puas, perkataannya dalam hati tadi di wakilkan oleh Arion, kakaknya.

Fiera terkejut untuk yang kedua kalinya mendapati dibelakang Han sudah terdapat teman temannya yaitu Arion, Raja, dan Lucas yang sedang menatapnya tajam.

"Ya- yaiyalah Han itu cuma punya gue," katanya lagi percaya diri.

'Pengen gue bejek tuh mulut yak sembarangan ngomong' batin Chyntia lagi berharap ada lagi yang mewakilkannya untuk berbicara.

"Gausah asal ngomong. Sejak kapan gue itu punya lo? Dan gue peringatin ya, jangan GANGGUIN Chyntia lagi," kata Han tegas dengan penekanan di bagian kata 'gangguin'.

Dengan muka yang memerah menahan malu, Fiera bersama antek anteknya segera pergi.

"Lo gapapa kan dek?" tanya Arion menghampiri adiknya. Ya, Arion adalah wakil ketua dari geng Lykos sekaligus kakak dari Chyntia.

"Gapapa ko. Makasi ya ko Hanhan. Gue masuk kelas dulu," kata Chyntia yang langsung bergegas pergi menuju kelasnya.

"Haduuh mimpi apa gue semalem bisa diselamatin sama doii huaaa," kata Chyntia berbicara dengan dirinya sendiri.

Sampai di depan kelasnya Chyntia mengetuk pintu dan masuk. "Maaf pak abis dari toilet," kata Chyntia kepada guru matematika yang sedang mengajar.

Setelah guru itu mempersilahkannya untuk kembali ketempatnya, Chyntia segera berjalan untuk duduk di tempatnya.

"Lama amat lo," sindir Angel.

"Paling abis ketemuan sama koko gue," kata Ivory sambil lanjut mengerjakan tugas matematikanya dari Pak Charles.

Chyntia langsung memelototkan matanya kearah Ivory. 'Bagaimana dia tau' bingung Chyntia.

"Tau dari mana lo?" tanya Chyntia bingung.

"Hah serius? Gue cuma ngarang loh tadi," kaget Ivory. Memang benar, tadi ia hanya asal ngomong.

"Iya beneran anjir. Cenayang ya lo?" tuduh Chyntia.

"Kaga lah njer. Lo ketemu dimana?" tanya Ivory penasaran.

"Di toilet," singkat Chyntia.

"Hah lo ngapain?" kaget Ivory beserta sahabatnya yang lain kompak. Kecuali Anabella tentunya. Gadis itu hanya melotot ke arah Chyntia.

"Ih jangan mikir aneh aneh deh. Gue tadi abis dari toilet. Tapi ada si Fiera Fiera gitu dia dateng dateng langsung ngajak ribut sama gue. Terus tiba tiba ko Hanhan dateng nolongin gue heheheheheheh." Chyntia menjelaskan sembari membayangkannya membuatnya senyum senyum sendiri.

"Ooohh," kata keempat sahabatnya sambil menganggukkan kepalanya.

...

Skip pulang sekolah.
"Guys sebelum ini ke cafe dulu kuy? Males pulang gue," ajak Clarinta.

"Ayok dah," setuju Angel.

"Lo bedua ikut kan?" tanya Chyntia kepada Bella dan Ivory.

Ivory tampak berpikir sejenak sebelum menyetujui ajakan itu. "Yaudah deh, tapi gue nebeng yak? Gue gabawa mobil."

"Iyaudah lo sama gue," setuju Angel.

"Gue telpon ko Hanhan dulu," kata Ivory sambil mengeluarkan handphonenya dari dalam tasnya.

"Gue telpon ko Arion juga deh. Gue nebeng juga ya btw gue gabawa mobil hehe," cengir Chyntia.

"Yaudah ayok," ajak Clarinta.

Jadi posisinya disini Ivory sama Angel dan Chyntia sama Clarinta sedangkan Bella? Sudah pasti menyendiri.

"Lo ikut kan bell?" tanya Angel memastikan yang hanya di balas anggukan oleh Bella.

Setelahnya, kelima gadis itu pergi menuju cafe yang letaknya tidak jauh dari sekolah.

Sesampainya di cafe, mereka segera mengambil tempat duduk di pojok kanan dekat dengan jendela.

Seorang barista tampak berjalan mendekati mereka. "Permisi kak, mau pesan?" tanya barista itu sopan.

Mereka pun menyebutkan pesanan mereka masing masing.

"Oke, ditunggu ya kak pesanannya," kata barista itu yang langsung pergi meninggalkan meja Ivory dkk.

"Oiya Ry, lo kan belum masuk ekskul ya di sekolah. Padahal lo sekolah di SMA Galaxy udah hampir 2 bulan. Lo mau masuk apa? Basket? Noh Clarinta ketuanya. Vocal? Noh Angel ketuanya. Volley? Gue ketuanya. Pilih dah," ucap Chyntia panjang lebar.

"Hmm.. Guee mau masukk.. Dance. Hehe," cengir Ivory.

"Jah ilah kalo dance mah lo bilang ke koko gue. Dia ketua dancenya," kata Chyntia.

"Serius? Ko Arion ketuanya? Oke deh besok gue bilang," kata Ivory semangat. Sudah dari dulu ia ingin mengikuti ekskul dance.

Setelah mengatakan hal itu, pesanan yang mereka pesan tadi datang. "Ini pesanannya ya kak. Sudah lengkap semuanya?" tanya sang barista memastikan.

"Udah mbak. Makasih," ucap Clarinta sopan.

Saat sedang asyik menikmati makanan masing masing, Ivory tak sengaja melihat kearah pintu masuk. Menampilkan dua sejoli yang baru saja masuk ke dalam Cafe. Sepertinya mereka tidak menyadari keberadaan Ivory.

Tubuh Ivory menegang seketika. Haruskah ini terjadi lagi? Sudah bersusah payah ia meninggalkan masa lalunya. Sekarang dengan begitu kebetulannya mereka kembali dipertemukan?

Tak dapat dipungkiri bahwa Ivory juga rindu dengan mereka. Tetapi Ivory belum siap untuk kembali di hadapkan dengan mereka kembali.

"Woy lo ngapa? Malah bengong," panggil Angel sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Ivory.

"Mereka ada disini," lirih Ivory.

Sontak ke empat sahabatnya segera menoleh ke arah yang sedang diperhatikan Ivory. Ah, jadi mereka salah satu bagian dari masa lalu Ivory?

"Siapa mereka?" tanya Angel bingung.

"Mereka salah satu bagian dari masa lalu gue ngel," kata Ivory sambil pandangannya tidak lepas memperhatikan dua sejoli yang semarang sedang menikmati pesanannya.

"Masa lalu bukan untuk dihindari tetapi untuk dihadapi," ceramah Angel. Memang seperti itu, Angel selalu membuat quotes dimanapun dan kapanpun.

"Awh!" ringis Angel karena kepalanya di jitak oleh Bella

"Mereka?" tanya Clarinta pelan.

"Iya, mereka," ucap Ivory lagi pelan.

"Mereka siapa Ry?" tanya Chyntia bingung.

"Merekaa..."







Hope you all guys like it😄
Kritik dan saran kalian saia tunggu
Follow us at instagram
@clar.maquiller
@vearlenec
@cxxrish.a
@vannesa_anabela
@edwardeugenius

Change || Yeji Fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang