Sixteen

77 18 17
                                    

"Makasih," kata Sevanno lembut sambil tersenyum manis.

Ivory sempat terpaku beberapa detik sampai suara berat itu menginterupsinya.

"Gue tau gue ganteng. Gausa liatin gitu," kata Sevanno pede sambil kembali berbaring di sofa.

"Hidi najes. Yauda lah gue cabut. GWS," kata Ivory dan bergegas pergi meninggalkan Sevanno.

Saat sudah berada di halaman, Ivory dapat melihat seluruh sahabatnya sedang menunggunya.

"Lama amat sih bucinnya," kata Han meledek.

"Hihh apaan si," sewot Ivory.

"Mobil lo tinggal sini aja, lo pulang sama gue," kata Han.

"Lah, gamau. Gimana ngambilnya nanti," elak Ivory.

"Besok dijemput sama Sevanno," kata Axelio menjelaskan.

Ivory hanya menganggukkan kepalanya pasrah dan berjalan ke arah mobil Han.

...

Malamnya, Ivory sudah bersiap untuk tidur. Tetapi sebelum itu, tentu dia akan bermain ponsel sebentar.

Ketika sedang melihat lihat akun sosial medianya, tiba tiba ada pesan masuk. Ivory segera membukanya.

S.Rovin.K

Dh tdr?

Ivory mengernyitkan alisnya bingung. Siapa ini? Dapat id nya darimana pula? Tanyanya dalam hati bingung.

Gue Sevanno

Oke terjawab sudah siapa dia.

Mau apa?

Gk.

'Dih gajelas,' kata Ivory lagi dalam hati dan segera mematikan ponselnya bersiap untuk tidur.

Mobil lo ada di mrks gue kn.

Ivory menggeram marah dan membuka aplikasi di ponselnya dengan kasar.

Y.

Bsk gw jmpt. 10:00.

Ngapain lagi ni orang? Batin Ivory.

Bw lo ksni ambl mbl lo

K.

Ivory sungguh kesal berbalas pesan dengan pria menyebalkan ini. Keyboardnya kekurangan huruf apa bagaimana?

Ivory pun segera mematikan ponselnya kembali dan mematikan lampu kamarnya bersiap untuk tidur.

...

Hari ini hari minggu, Ivory sekarang sedang berada di ruang kerjanya. Berhadapan dengan berkas-berkas perusahaannya.

Sekarang Ivory memang sedang sibuk sibuknya. Karena kemarin, dia tidak sempat memeriksa berkas berkasnya, jadi hari ini dia harus memeriksa berkas 2 kali lipat lebih banyak.

Tok! Tok! Tok!
Bunyi pintu ruang kerjanya yang diketuk.

"Masuk aja ko, gadikunci," teriak Ivory dari dalam.

Tak lama, pintu terbuka menampilkan sosok kakaknya.

"Kenapa?" tanya Ivory memandang kakaknya bingung.

"Nih," kata Han sambil menyerahkan secarik kertas kecil ke hadapan Ivory.

"Apaan nih," tanya Ivory bingung.

"Liat aja," kata Han sambil senyum senyum sendiri.

"Nomor telepon siapa ini ko? Banyak amat," bingung Ivory

Change || Yeji Fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang