Twenty eight

69 11 7
                                    

"Ryy..." panggil Sevanno pelan sambil menahan tangan Ivory.

Ivory menolehkan kepalanya kearah Sevanno. Bukan hanya Ivory yang menoleh, tetapi semua yang berada disana juga ikut-ikutan menoleh kearah mereka berdua. Menunggu apa yang akan dikatakan Sevanno selanjutnya.

"Gue diterima kan Ry?" Tanya Sevanno dengan wajah berharap.

Ivory yang mendengarnya tak habis pikir. Laki-laki didepannya ini masih waras kan? Disaat ia di tembak dengan pistol oleh orang lain, tetapi ia malah menanyakan perasaanya yang di terima atau tidak? Ivory menganga mendengarnya.

Yang lain juga begitu. "Woy kunyuk! Lo abis di tembak!" Kata Axel kesal. Tak habis pikir juga dengan jalan pikiran sahabatnya.

"Iya gue tau, gue abis nembak Ivory," Kata Sevanno lagi dengan wajah polos tanpa dosanya.

"Ah tau ah," kata Axel kesal dan kembali memakan cemilan yang berada di tangannya.

"Gak!" Ketus Ivory dan berjalan keluar. Niat Ivory adalah memanggil dokter sekalian mengerjai Sevanno.

"Yahh ketua kite ditolakk," kata Divrio dengan nada yang dibuat sedih.

Sevanno yang mendengarnya juga tak kalah terkejut. Yah. "Cinta pertama udah ditolak ae," batinnya sedih.

Tak lama Ivory kembali masuk bersama dokter di sebelahnya.

Dokter segera memeriksa keadaan Sevanno.

"Pasien tidak apa apa. Tetapi kurangi dulu kegiatan pasien. Banyak-banyak lah beristirahat dan jangan terlalu banyak gerak. Pasien juga harus dirawat beberapa hari kedepan lagi," Jelas dokter.

Setelahnya dokter kembali berpamitan.

"Ryyy..." panggil Sevanno kepada Ivory

"Ryyyyyy....." panggil Sevanno lagi karena panggilan pertama ia tak mendapat jawaban.

Merasa tak juga di hiraukan, Sevanno memanggil Ivory dengan nada yang cukup tinggi. "Voryyy!!!" Panggil Sevanno dengan nada kesal.

Ivory sedikit terlonjak kaget.

"Apa?" Tanya Ivory tanpa menoleh kearah Sevanno. Ia masih betah mengerjai kekasihnya itu.

"Ihhh masa gue gaketerimaaa?" Rengek Sevanno.

"Terima apa?" Kata Ivory pura-pura bingung.

"Ihhh terima ituu... Masa gak tauu..."

Sedangkan teman-temannya yang lain hanya memperhatikan Sevanno yang semakin aneh. Ini Sevanno atau hantu yang naksir Ivory dan meminjam badan Sevanno? Kenapa Sevanno jadi begini sih?

"Ketua siapa sih jing. Geli gue," kesal Axel.

"Diem anda!" Kata Sevanno menunjuk Axel yang di balas decakan oleh Axel.

"Ihhh Ryyy masa gue gaketerimaa? Gue cakep, gue jago bela diri, gue pinter. Kurang apa cobaaa?" Kata Sevanno.

Perkataan Sevanno barusan malah membuat yang lainnya menatapnya jijik. Pede sekali laki-laki ini.

"Kurang waras," kata Ivory lagi. Kini semua yang ada disana malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sevanno yang sedang menahan kekesalannya.

Sudah lelah, akhirnya Sevanno memilih kembali tidur di brankarnya menghadap kearah jendela membelakangi Ivory dan yang lainnya.

Ivory yang melihat itu hanya terkekeh kecil, tak tega juga dengan kekasihnya itu.

Ahirnya Ivory berjalan menghampiri Sevanno dan mengusap pundak Sevanno pelan.

Change || Yeji Fanfiction (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang