Satu

790K 27.4K 851
                                    

Kinara Arabella gadis cantik berusia 27 tahun itu terlihat menghela nafas gusar untuk kesekian kalinya, matanya menyapu pandangannya ke seluruh penjuru Mall dan tatapannya jatuh pada kursi panjang dengan senyum yang masih mengembang dia mendekat ke dan bokongnya mendarat dengan mulus.

"Huftt... capek juga," gumamnya.

Gadis yang akrab disapa Kinar dan berprofesi sebagai dokter itu memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa penatnya dan pegal akibat menemani sahabatnya dan laknatnya lagi saat mereka sedang berkeliling sahabatnya itu bertemu dengan sang suami dan mengakibatkan Kinar ditinggal pergi.

Kinar mengerjapkan matanya ketika mendengar suara tangis di gendang telinganya, Kinar mengerjapkan matanya berharap tak mendengar lagi suara itu namun suara tangisan itu semakin terdengar dengan jelas.

"Hufft...apaan sih." Kinar kembali memejamkan matanya namun suara itu isak tangis balita kembali terdengar membuat Kinar kembali membuka matanya dan benar saja suara itu masih terdengar sampai sekarang.

Kinar menoleh ke sekelilingnya, dia berdiri mencoba mencari sumber tangisan balita sampai dia merasakan kakinya dipeluk. Kinar menunduk dan mendapati balita laki-laki berusa kurang dari satu tahun tengah menangis sambil memeluk kakinya membuat Kinar merasa kasihan.

"Mbak, itu anaknya kenapa?" Tanya ibu-ibu yang lewat.

"Eh, bukan... bukan anak saya," Ucap Kinar namun tak di gubris oleh ibu-ibu tersebut.

"Mbak, kalau mau buang anak jangan di mall dong," timpal seorang ibu-ibu yang lewat lagi.

"Eh, bukan...dia bukan anak sa-"

"Udah deh, zaman sekarang emang aneh pas buat mereka semangatnya 45 Eh, pas tanggung jawab pada gak mau." wajah Kinar terlihat sudah pucat mendengar cemoohan orang-orang tentang dirinya, padahal jangankan melahirkan menikah saja Kinar belum bagaimana mau punya anak?.

"Hey... cup cup cup." Kinar berjongkok dan mengelus punggung balita tersebut, Kinar gemas sendiri melihat betapa menggemaskannya balita ini.

"Huaaaaa." tangisannya terdengar lebih keras dengan segera Kinar meraih tubuhnya dan menggendongnya, balita itu menangis sambil memeluk leher Kinar.

"Udah ya sayang, Mama kamu di mana?" Tanya Kinar, meskipun dia tau kalau dia tidak akan mendapat jawaban apapun dari balita ini.

"Udaaa... udaaaa." Balita itu berhenti menangis dan mengerjapkan matanya menatap Kinar.

"Iya? Kamu gemesin banget sih." Dengan gemas Kinar mencium pipi gembul balita tersebut membuatnya tersenyum karena merasa geli.

"Harum," seru Kinar.

"Eh, kita harus cari orang tua kamu sayang."

"Udaa... udaa... mo usu" (bunda... bunda... mau susu) Kinar mengernyit tak mengerti.

"Iya, kita cari orang tua kamu sekarang ya?" Ucap Kinar lalu berjalan.

Ditempat lain, seorang pria bersama anak gadisnya tengah mencari-cari barang yang diinginkan oleh anak perempuannya yang baru berusia 7 tahun dan dengan tatapan datarnya sang pria yang tengah memakai setelan formal itu memainkan ponselnya.

ARKA (My Cool Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang