"Kinar, bangun sayang." Kinar mengerjapkan matanya berulang kali, berusaha kembali ke dalam mimpi indahnya yang diganggu oleh suara seseorang.
"Kinar!" Bukannya bangun Kinar semakin menarik selimutnya, membuat lelaki paruh baya itu mendengus.
"Dalam hitungan ketiga kamu harus bangun kalau enggak papa siram ya." Kinar tetap diam.
"Satu, Dua tig-"
"Kinar udah bangun." Kinar menatap jengkel wajah Bayu alias papanya yang menurutnya sangat bawel.
Bayu Nugraha Aditya lelaki yang sudah berkepala lima itu adalah ayah dari satu orang anak yaitu Kinar, ditinggal bersama lelaki lain oleh istrinya membuat Bayu menjadi duda sekaligus ibu bagi Kinar.
Kinar pernah meminta Bayu untuk menikah lagi, Namun selalu ditolak mentah-mentah oleh Bayu, padahal Bayu masih tetap gagah terlebih lagi Bayu adalah CEO disalah satu perusahaan ternama dunia.
"Ayo bangun, Kamu harus ke rumah sakit bukan?" Bayu melihat Kinar yang tengah menguap.
"Hmmm ... Papa keluar aja," Gumam Kinar.
"Yaudah Papa tunggu dibawah cepetan ya," Peringat Bayu kemudian menutup pintu kamar Kinar.
Kinar berdiri kemudian mengambil handuk dan segera mandi kemudian setelah selesai. Bersiap-siap dia segera turun dan makan bersama papanya.
"Pagi pa," Sapa Kinar.
"Pagi," Jawab Bayu sambil tetap fokus pada gadgetnya.
"Papa sibuk banget?" Ucap Kinar.
"Iya, perusahaan lagi ada proyek besar jadi papa harus turun langsung untuk memastikan supaya tidak terjadi apa-apa yang tidak diinginkan," Jelas Bayu.
"Good luck Pa, Kinar harus berangkat lebih dulu soalnya ada pasien," Ucap Kinar kemudian mengecup pipi Bayu dan berlalu.
Selesai kemo dan mengecek seluruh pasiennya Kinar melangkahkan kakinya menuju ruangan Satrio dan seperti biasa gadis itu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Yuhuuu, Rio sayang aku datang," Teriak Kinar kemudian dia membekap mulutnya dan merutuki kebiasaan buruknya itu ketika melihat ada dokter Radit tengah berbincang dengan Satrio.
Radit menatap Kinar dengan heran, dan tentunya menahan tawa ketika melihat wajah gadis itu yang menahan malu.
"Kebiasaan," Gerutu Satrio.
"Eh, Ada pak Radit. Maaf tadi saya enggak liat." Kinar meringis dan menunduk.
"Maaf mengganggu, Kalau begitu saya permisi dulu." baru saja Kinar berbalik tangannya sudah ditarik oleh dokter Radit dengan cepat.
"Kamu tidak mengganggu, lagian urusan saya dan dokter Satrio sudah selesai. Kalau begitu saya permisi." Radit menatap Karin dalam membuat gadis itu nampak salah tingkah.
"Kebiasaan buruk lo, mampus kan malu-maluin sendiri," ucap Satrio sepeninggalnya Radit dari dalam ruangan.
"Kenapa lo enggak bilang sih, Kalo ada pak Radit. Dasar sahabat laknat emang," Gerutu Kinar.
"Itu bukan salah gue, tapi lo aja yang gak tahu malu." Satrio kembali fokus pada berkas-berkasnya.
"Gue mau ngomong sama lo." Kinar duduk dihadapan Satrio.
"Dari tadi lo emang udah ngomong."
"Gue serius!"
"Apa? Lo mau ngomong apa seserius itu? Gue gak mau seriusin lo karena Elsa udah cukup buat gue," Canda Satrio.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA (My Cool Husband)
Romance"Tidak ada yang salah denganmu, Kau cantik... tapi aku tidak mencintaimu." Kinara Arabela tidak pernah menyangka jika pernikahannya hanya sebatas status, ia harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak di cintainya. Sampai suatu hari...