Arka masuk ke dalam kamar, ia celingak celinguk menatap sekelilingnya, mencari keberadaan sang istri, namun tak ada.
Suara gemericik air dari kamar mandi membuat hembusan nafas lega terdengar keluar dari Arka. Arka berjalan mendekati kamar mandi dan berhenti karena bertepatan dengan Kinar yang membuka pintu kamar mandi, wajah perempuan itu nampak lebih segar.
"Kenapa?" tanya Kinar. Arka menggeleng.
"Nggak. Aku cuma mau mastiin kalau yang di kamar mandi itu kamu."
"Nanti jadi ke rumah Papa kan?" tanya Arka lagi.
Kinar mengangguk. Tadi malam Kinar memutuskan untuk menemui Bayu, guna meminta maaf atas sikapnya kemarin. Ia sadar, bahwa apa yang ia lakukan salah. Bagaimanapun sikap Bayu, dia tetap ayahnya, dan harus ia hormati.
"Yaudah. Nanti kita berangkat setelah pulang jogging ya. Aku mau jogging dulu sambil main sama anak-anak."
"Eh, Mas."
"Apa?"
"Kok aku nggak di ajak?" tanya Kinar.
Senyum Arka merekah.
"Oh, kamu mau ikut olahraga juga ya?"
"Mas nggak usah ngejek deh!" Arka tertawa.
"Habisnya aku fikir kamu masih betah rebahan. Aku mana tau kalau ternyata kamu udah bosan rebahan."
"Ck, Mas tungguin di luar sana. Aku mau ganti baju dulu."
"Emang kenapa kalau Mas liat kamu ganti baju? Kan udah halal, seharusnya juga udah bebas pegang apa-apa," ucap Arka.
"Eh, emmm ... anu, itu. Ih, udahlah Mas keluar aja deh, sana keluar!"
"Kalau gak mau di tonton aku bisa bantu pasang baju kok."
Kinar membulatkan matanya.
"Aku udah dewasa Mas, jadi nggak perlu di bantuin lagi!" gerutu Kinar.
"Hehehe kan siapa tau." Arka menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Udah sana keluar!"
"Yakin nyuruh aku keluar? Ntar kalau kangen gimana?"
"Dih, pede banget sih Mas. Udah tua juga, siapa coba yang mau ngangenin Mas."
"Kamulah memang siapa lagi? Emang kamu rela kalau Mas di kangenin sama Aline?"
"Awas aja kalau berani," ketus Kinar.
Arka terkekeh, lelaki itu menepuk kedua pipi istrinya.
"Nanti kalau butuh bantuan panggil aku ya. Kalau misalnya kesulitan pakai bra-nya aku bisa bantuin kok," ucap Arka sambil berlari keluar dari kamar.
"Dasar tua genit!" teriak Kinar.
Kinar memegang pipinya yang ia yakini sudah seperti tomat. Di luar sana Arka cekikikan karena merasa telah berhasil menggoda istrinya.
🌸🌸🌸
Kinar dan Arka tengah duduk di sebuah bangku yang berada di taman. Mereka tengah beristirahat sembari mengawasi kedua anaknya, meski ada bi Asih yang menemani tapi tetap saja Kinar tak mau sedikitpun lengah untuk mengawasi kedua anaknya.
"Mas?" panggil Kinar.
Arka hanya membalas dengan deheman. Lelaki itu tetap fokus menatap kedua anaknya.
"Maaf ya, dua hari kemarin aku ngacuhin kamu. Sampai-sampai tugas aku yang harusnya ngurusin anak-anak malah pindah ke kamu. Pasti mereka rewel banget ya? Maaf ya, aku bukan istri yang baik buat kamu," sesal Kinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA (My Cool Husband)
Romance"Tidak ada yang salah denganmu, Kau cantik... tapi aku tidak mencintaimu." Kinara Arabela tidak pernah menyangka jika pernikahannya hanya sebatas status, ia harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak di cintainya. Sampai suatu hari...