Perhatian!!!
17+++"Sampai kapan aku harus nungguin kamu siap?" lirih Arka, membuat Kinar menegang.
Saat Arka hendak berdiri, buru-buru Kinar mencekalnya.
"Eh, kamu belum tidur?" tanya Arka.
"Aku udah siap!"
"S-siap apa?" tanya Arka.
Kinar meneguk ludahnya susah payah, sebelum menjawab ia memejamkan mata terlebih dahulu. Ini sudah waktunya. Arka memang sudah seharusnya mendapatkan apa yang menjadi haknya.
"S-siap i-itu." Kinar mengalihkan tatapannya.
"Kamu serius?" tanya Arka pelan.
Kinar tak menjawab, perempuan itu kini beralih menatap Arka dalam. Mencoba meyakinkan lewat sorot matanya.
Arka tersenyum, lelaki itu kini menggenggam tangan Kinar.
"Nar. Aku nggak mau paksain kamu, kalau kamu belum siap aku bakalan tetap nunggu. Sampai kapanpun, sampai kamu siap."
Kinar menggeleng.
"Aku udah siap, Mas. Ini hak kamu, aku nggak mau kamu terus-terusan mengalah hanya karena keegoisan aku. Aku siap bukan karena paksaan orang lain, ini semua murni keinginan aku sendiri," ucap Kinar meyakinkan.
Arka tersenyum, rasanya ia seperti mendapat angin segar.
Tanpa berkata apa-apa. Arka menempelkan bibirnya di bibir Kinar.
Kinar tak menolak, karena ini adalah saatnya mereka berperan sebagai suami istri sesungguhnya.
Arka terus mencium bibir Kinar.
Satu menit.
lima menit.
sepuluh menit.
Kini Kinar sudah memejamkan matanya, ia belum membalas ciuman Arka. Ia menahan diri untuk tak membalas, tetapi sulit karena sentuhan Arka yang memabukkan justru membuatnya menjadi terlepas kendali. Suasanya pun kian memanas, membuat Kinar terbawa. Sampai akhirnya Kinar sadar, ia melepas pagutan tersebut secara paksa.
Ada tatapan kecewa dan kehilangan di mata Arka.
"Pintunya udah di kunci kan?" tanya Kinar.
"Belum," jawab Arka cengengesan.
Arka beranjak mengunci pintu kamar, ia kemudian kembali berbalik, dan kembali mencium bibir ranum Kinar.
Dahaga Arka selama ini terobati. Kini, tangannya tak tinggal diam. Tubuh Kinar di belainya. Perempuan itupun hanya bisa mengikuti nalurinya sebagai wanita dewasa. Arka tak menyia-nyiakan kesempatan, ia dengan cekatan membimbing Kinar.
Kinar sudah kehilangan alam bawah sadarnya akibat sentuhan Arka yang memabukkan, perempuan itu mengikuti arahan dari Arka yang membimbingnya.
Keduanya saling mencumbu, hingga akhirnya Kinar memberikan sesuatu yang paling berharga dan itu untuk suaminya. Kini Kinar telah menjadi istri sesungguhnya.
Untuk pertama kalinya ia melakukannya. Ada rasa bahagia ketika ia memberikan harta yang paling berharga terlebih untuk suaminya. Pada suaminya.
Sepulut menit.
Tiga puluh menit.
Lima puluh menit.
Sampai lewat detik ke dua dari menit ke lima puluh tiga. Arka membawa Kinar terbang. Ribuan kupu-kupu terasa mengelilingi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA (My Cool Husband)
Romance"Tidak ada yang salah denganmu, Kau cantik... tapi aku tidak mencintaimu." Kinara Arabela tidak pernah menyangka jika pernikahannya hanya sebatas status, ia harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak di cintainya. Sampai suatu hari...