"Tidak ada yang salah denganmu, Kau cantik... tapi aku tidak mencintaimu."
Kinara Arabela tidak pernah menyangka jika pernikahannya hanya sebatas status, ia harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak di cintainya. Sampai suatu hari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bonusnya dikasih foto Baby Keano aja:)
Happy Reading😚
Sebulan kemudian...
Semuanya berjalan biasa saja, Arka semakin hari semakin senang menggoda Kinar dan Kinar juga tak munafik jika dia senang di goda oleh Arka, entahlah apa alasannya yang penting dia hanya senang saja.
Siang ini setelah selesai makan siang dan beberes Kinar kembali masuk ke dalam kamarnya, bersiap-siap karena rencananya hari ini dia akan membeli bahan makan bulanan yang sudah menipis.
"Mau pergi kemana, Mbak?" tanya Sarah yang melihat Kinar berjalan menuruni anak tanggan dengan pakaian yang rapi.
"Mau pergi belanja bulanan. Mau ikut gak? Biar kamu tahu kalau belanja bulanan biasanya dimana!" Sarah terlihat berfikir sebelum menjawab.
"Udah ikut aja itung-itung buat jalan-jalan!" ucap Kinar, akhirnya Sarah mengangguk.
"Kalau begitu saya siap-siap dulu!" Kinar mengangguk.
Setelah beberapa menit Sarah telah siap, kemudian Kinar mulai menjalankan mobil menuju supermarket.
10 menit kemudian mereka telah sampai di sebuah supermarket, dan mereka mulai mencari bahan makanan yang akan mereka beli.
"Astaga, banyak banget Mbak! Ini sih kalau di totalin uangnya bisa buat gaji saya sama Ibu setiap bulan," ucap Sarah membuat Kinar terkekeh.
"Kan buat sebulan, Sar kalau belinya sedikit ntar gak nyampe sebulan udah habis terus harus beli lagi ke sini kan repot." Sarah mengangguk.
"Memang ya kalau orang kaya itu beda," gumam Sarah.
Setelah sekiranya belanjaan mereka sudah habis, kini Kinar sedang mengantri di depan kasir sedangkan Sarah? Perempuan itu tengah ke toilet untuk pipis.
"Heh, wanita penggoda!" dan saat itu juga Kinar merasa jika tangannya di tarik dengan kasar oleh seseorang.
"Apa sih, lepasin!" Kinar menepis tangan Jessica dengan kasar.
"Kenapa hah? Jangan berlagak sok terkejut kamu!"
"Maksud kamu apa?" Kinar menatap Jessica sinis, dia bahkan sangat ingat jika wanita di depannya ini adalah wanita yang ia temukan di dalam ruangan Arka dan terang-terangan menggoda suaminya.
"Maksud aku apa? Nggak ada maksud apa-apa, saya cuma mau kamu menjauhi Mas Arka, dasar perempuan kegatelan."
"Terus aku peduli gitu?" ucap Kinar sinis.
Jessica mengeraskan rahangnya, ia menarik kedua lengan Kinar.
"Halah, sok cantik kamu! Kamu ngaku aja kalau kamu bukan istrinya Mas Arka kan? Bilang ke saya kalau kamu itu hanya di bayar oleh Mas Arka sebagai pemuas nafsu, iya kan? Di bayar berapa kamu permalam?"
