Arka terbangun ketika matahari mencoba menyulusup masuk melalui gorden kamar, saat ia terbangun dia langsung terkejut, ini bukanlah kamarnya, lalu dimana ia sekarang? Ah, dia baru ingat jika dia tengah berada di rumah Bani.
Arka beranjak masuk ke dalam kamar mandi, rupanya semalam ia ketiduran sehabis menangis dan meminta pertolongan lewat ponselnya. Mungkin setelah mandi fikirannya tak akan sekusut sekarang ini, fikirnya.
Setelah selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi.
"Selamat pagi, mas." Aline tersenyum menatap Arka yang terlihat lebih tampan setelah mandi.
Tak ada balasan dari Arka, lelaki tersebut hanya menatap sengit Aline. Tidak tau malu sekali perempuan di depannya ini.
"Ngapain kamu ke sini?" tanya Arka.
"Mau manggil kamu lah mas. Di suruh turun ke bawah buat sarapan bareng sama Papa dan Mama."
"Kamu pergi aja, aku nggak lapar." Arka mendekati nakas, hendak mengambil ponselnya.
Tetapi di atas nakas tak ada apapun, bahkan tas kerja, kunci mobilnya juga tak ada di sana. Tidak mungkin ia salah taruh, pasalnya tadi malam ketika ia hendak tidur semuanya berada di atas nakas, ia ingat betul itu.
Arka mulai mencari-cari ponselnya di atas kasur. Aline berdecak melihat kelakuan calon suaminya yang kembali mengacaukan kasur, padahal baru saja ia selesai membereskannya.
"Mas jangan di berantakin lagi ih, aku baru aja selesai beresinnya," ucap Aline.
Matanya mengikuti setiap gerak-gerik Arka yang masih berusaha mencari keberadaan ponselnya.
"Mas nyari apa sih?"
Arka berbalik menatap Aline kembali dengan tatapan tajamnya, namun bukannya takut Aline malah menyilangkan tangannya menatap Arka seolah-olah tengah menantang.
"Dimana hape aku?"
Aline mengendikkan bahunya.
"Terus kunci mobil aku? Tas kerja aku? Kamu sembunyiin dimana, hah?!"
"Mas ih jangan teriak-teriak, ntar dikira kamu ngapa-ngapain aku lagi!" Aline cemberut.
"Lagian mas ngapain sih nyari begituan? Hari ini acara pernikahan kita."
"JAWAB!"
Aline memutar bola matanya jengah.
"Aline jawab!"
"Aku nggak tau mas, lagian kamu tenang aja. Mama sama Papa udah ngasih tau orang tua kamu terus, terus masalah Kinar? Tentu aja aku udah ngirim foto kamu yang lagi tidur sama aku tadi malam, jadi nggak ada yang perlu di khawatirin lagi kan?" Aline tersenyum.
"Gila kamu! Kemarin kamu bilang nggak akan ngasih tau Kinar, tapi apa sekarang? Dan juga tadi malam aku nggak pernah tidur sama kamu!"
Aline terkekeh.
"Mas nggak akan ngerasain kehadiran aku tadi malam, karena mas tidurnya pulas banget. Lagipula soal Kinar? Itu kan cuma berlaku tadi malam aja, bukan sekarang. Aku itu anak yang jujur mas nggak mungkin aku bakalan bohong, lagian ini itu masalah besar dan aku rasa Kinar emang udah seharusnya tau, supaya dia bersiap-siap karena sebentar lagi dia akan berbagi suaminya sama aku."
Arka menggeram, tidak, ini tidak bisa dibiarkan, ia harus melakukan sesuatu, ia tidak mau menghianati Kinar, sudah cukup Arinda saja.
🌸🌸🌸
Di rumah Bani. Kinar baru selesai memasak sarapan untuk Papa dan kedua anaknya, semalam ia memutuskan untuk menginap karena Arka tak kunjung menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA (My Cool Husband)
Romance"Tidak ada yang salah denganmu, Kau cantik... tapi aku tidak mencintaimu." Kinara Arabela tidak pernah menyangka jika pernikahannya hanya sebatas status, ia harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak di cintainya. Sampai suatu hari...