Kinar berjalan tergesa-gesa menuju pintu rumahnya, sedari tadi bel terus-terusan berbunyi membuat Kinar berdecak kesal.
Pintu ruang kerja Bayu terbuka sedikit membuat Kinar berhenti berjalan, Kinar terdiam sembari menatap pintu tersebut, sudah dua hari semenjak Arka datang dan melamarnya Bayu mengurung diri dan menjauhi Kinar.
Suara bel kembali terdengar membuat Kinar tersadar dan segera bergegas membuka pintu dan alangkah terkejutnya ia ketika mendapati seorang wanita paruh baya.
"Selamat malam bu Kinar," ucap seorang wanita paruh baya yang terlihat tak asing di mata Kinar.
Kinar mencoba mengingat dia pernah bertemu dimana dengan wanita di depannya ini?
"Saya Bi Asih, baby sitternya non Bela kalau mbak lupa," ucap Bi Asih membuat Kinar tersenyum.
"Ada apa ya?" tanya Kinar heran.
Kemudian Bi Asih berbalik dan menatap seorang wanita yang tengah berjalan mendekatinya.
"Arinda?" Kinar terkejut.
"Hay Kinar. Maaf membuatmu terkejut dengan kehadiranku."
"Eh, nggak apa-apa! Ada apa ya?" tanya Kinar.
"Bisa kita bicarakan di dalam?"
"Hah? Iya boleh, mari." Kinar membuka pintunya lebar kemudian tersenyum tipis.
Jantungnya berdebar kuat, ada apa? Mungkinkah Arinda akan menanyakan hal mengenai pernikahan atau menawarkannya untuk menikah dengan Arka? Kinar menghembuskan nafasnya kemudian berbalik dan berjalan mengikuti Arinda.
"Mau minum apa?" tanya Kinar.
"Mmm, tidak perlu. Aku hanya ingin berbicara denganmu dan mungkin ayahmu." Kinar terkejut.
Mungkinkah Papanya mau bertemu dengan Arinda? Sedangkan Papanya saja masih menjauhinya dengan alasan yang tidak jelas.
"Saya akan mencoba." Arinda mengernyit bingung.
Kinar berlalu kemudian berjalan mendekati tempat kerja Bayu, dengan pelan-pelan dia berjalan dan mendapati Bayu yang tengah menatap kosong ke arah depan.
"Pa?" panggil Kinar.
Bayu hanya menoleh sekilas dan kembali menatap ke arah lain.
"Kenapa?" tanya Bayu pelan.
"Ada yang mau ketemu sama Papa," jawab Kinar pelan.
"Siapa? Arka? Suruh dia pulang, Papa nggak mau ketemu sama dia," ujar Bayu dengan sinis.
"Bukan, Pa." Kinar tersenyum tipis.
"Terus siapa?"
"Itu ... istrinya pak Arka," ucap Kinar pelan.
"Ada apa? Dia udah tahu kalau kamu di lamar sama Arka, terus kamu dilabrak gitu?" tanya Bayu.
"Bukan Pa."
"Terus kenapa?" Kinar menggeleng.
"Kinar juga nggak tahu," jawab Kinar.
Bayu berdiri kemudian berjalan dengan Kinar yang berada di belakangnya mengikuti. Setelah mendekat Arinda menyadari kehadiran mereka lalu dia tersenyum manis dan berdiri.
"Hallo tuan Bayu," sapa Arinda ramah, bukannya membalas jabatan Arinda, Bayu hanya menatapnya datar dan duduk di sofa single.
"Jika anda ingin memaki saya dan anak saya lebih baik anda pulang saja!" usir Bayu.
"Bukan, saya tidak pernah berniat memaki anda maupun Kinar."
"Langsung ke topik saja, ada apa?" Bayu menatap datar Arinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA (My Cool Husband)
Romance"Tidak ada yang salah denganmu, Kau cantik... tapi aku tidak mencintaimu." Kinara Arabela tidak pernah menyangka jika pernikahannya hanya sebatas status, ia harus rela menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak di cintainya. Sampai suatu hari...