Tiga puluh

255K 15.4K 1.6K
                                    

Hari yang melelahkan bagi Arka, sedari tadi pagi hingga siang ini, Arka terus-terusan meeting dan baru berhenti sekarang.

Hembusan nafas kasar terdengar dari Arka sembari memegang kepalanya, ia menyandarkan tubuhnya di kursi.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

Saat pintu terbuka tampaklah sesosok wanita dengan rambut panjang, pakaian ketat, dan lisptiknya yang terlihat menor.

"Arka, sayang!" perempuan itu mendekat ke arah Arka, sedangkan laki-laki itu memijit pelipisnya.

"Cobaan apalagi ini?" gumamnya.

"Arka...jangan terlalu bekerja keras, fikirkan kesehatanmu juga." Wanita itu hendak mengusap wajah Arka, namun segera Arka tepis.

"Maaf Pak, tadi saya sudah melarangnya untuk masuk tapi dia tetap ngotot!" Raky, laki-laki yang berprofesi sebagai sekertarisnya Arka tersebut menunduk takut karena melihat Arka yang tengah menatapnya tajam.

"Lagian dia mencoba menghalangiku untuk menemuimu. Dia salahkan sayang? Masa iya dia ngelarang aku buat ketemu sama kamu." Wanita tersebut bergelenyut manja di lengan Arka.

"Jessica! Lepaskan tanganmu," ucap Arka tegas.

"Nggak mau!" ucapnya manja.

"Lepas!" geram Arka.

"Kalau aku nggak mau kenapa? Kamu mau marah gitu? Daripada kamu marah-marah mending kita happy-happy aja." Jessica mengusap dada Arka, mencoba merayu laki-laki tersebut.

Bukannya merasa tergoda, Arka malah merasa jijik karena perlakuan wanita tersebut. Jessica, gadis itu sedari dulu tergila-gila padanya, bahkan sebelum Arka menikah dengan Arinda wanita itu sudah mengejar-ngejar Arka. Namun tak pernah di balas oleh Arka, karena memang Arka tak pernah tertarik padanya.

Ini bukanlah sekali saja Jessica menggodanya, namun sudah berkali-kali tapi tetap saja Arka bukannya tergoda malah tambah jijik. Kini Arka harus kembali menanggung malu karena Jessica dengan terang-terangan menggodanya, terlebih lagi di depan Raky.

"Sebaiknya kamu keluar! Aku sedang tidak mau di ganggu," ucap Arka dengan tatapan datarnya.

"Aku tau kamu stress karena pekerjaan, makanya aku mau ajak kamu buat senang-senang."

"Jangan murahan, Jessica," Bentak Arka yang sudah emosi.

"Aku murahan? Dimananya? Aku cuma mau kamu menikmati tubuh aku, kalau kamu nggak mau nikmati tubuh aku sebelum kita punya hubungan, ayo kita menikah!" Arka menatap wanita di depannya ini tak percaya.

"Jangan gila! Aku nggak akan mau nikah sama kamu!" tolak Arka.

"Kenapa nggak? Aku cantik, seksi, dan bisa muasin kamu di ranjang, apa yang kurang dari aku?"

Raky menunduk malu Karena mendengar perkataan Jessica yang menurutnya terlalu vulgar.

"Kamu nggak punya hati!" jawab Arka.

"Aku punya hati dan hati aku itu cuma untuk kamu! Jangan mengelak lagi, Arka nikahi aku maka akan aku pastikan kamu akan puas!" bisik Jessica.

"Lagipula Arinda sudah meninggal kan? Tunggu apalagi?" Arka menggeram mendengar perkataan Jessica.

Di tempat lain Kinar berjalan sambil tersenyum, dia membawa rantang makanan untuk suaminya makan siang.

Kinar kini menjadi pusat perhatain karyawan-karyawan.

"Mbak! Ruangan pak Arka di mana ya?" tanya Kinar pada seorang gadis.

"Maaf sebelumnya, ada perlu apa ya?" tanya perempuan itu.

ARKA (My Cool Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang