17 - Video Call

30.8K 1.3K 14
                                    

Di atas sebuah ranjang queen size, seorang gadis terus mengguling-gulingkan tubuhnya tidak nyaman. Ia tidak bisa tidur. Pikirannya terus tertuju pada lali-laki pujaannya.

"Huaaa Chava BUCIN banget sama Om Nicho." Chava menghentak-hentakkan kakinya. Kemudian ia beranjak duduk. Baru beberapa jam saja rasanya ingin menyerah.

Sebuah ide melintas di otaknya. "Dady sama momy pasti lagi bucin juga. Gangguin ah."

Chava beranjak keluar dari kamar. Ia memasuki kamar kedua orang tuanya tanpa mengetuk pintu. Di sana Sofia dan Rama yang asik berpelukan sambil menonton film di TV. Mereka yang terkejut langsung memisahkan diri. Tanpa permisi, gadis itu meloncat ke tengah-tengah kedua orang tuanya.

"Kamu ngapain si?" Sebal Sofia.

"Bobo lah Mom. Masa panjat sosial," sahut Chava. Chava meringsut memeluk Dadynya. Tempat ternyaman sebelum pelukan Nicho. Rama hanya terkekeh sembari merangkul Chava.

"Dad," rengek Sofia. Bocahnya yang satu itu memang menyebalkan.

"Tidak apa-apa sayang. Jarang juga kan kita tidur bersama seperti ini." Tangan Rama terulur mengusap puncak kepala Sofia, sedangkan sang istri masih cemberut sembari menyilangkan tangannya di dada.

"Iya Mom, biasanya kan Dady-nya Momy umpetin mulu." Chava membalikkan tubuhnya menghadap Sofia.

"Sini Momy Chava peluk juga." Chava merengkuh tubuh Sofia dari samping.
Perlahan, wanita paruh baya itu membalasnya.

"Nah gitu dong akur," ucap Rama. Tangannya yang panjang mampu memeluk keduanya sekaligus.

Chava mencoba memejamkan matanya. Namun bayangan akan Nicho yang akan pergi membuatnya tidak gelisah.

"Dad, Dady punya nomornya Om Nicho gak?" tanya Chava tiba-tiba.

"Punya." Mendengar itu, Chava langsung menoleh pada Rama.

"kenapa?" Tanya Rama.

"Video call dong Dad," rengek Chava.

"Kenapa gak pakai ponsel kamu sendiri?"

Chava memajukan bibirnya. "Om Nicho gak pernah angkat telfon Chava. Nge-read chat Chava aja udah syukur."

Rama dan Sofia terwawa. Mereka menyadari bahwa anak gadisnya itu sedang jatuh cinta. Keduanya merasa ketinggalan berita. Dari yang mereka lihat ketika di rumah sakit, Chava terlihat terus memepet Nicho yang terus menghindar secara halus.

Rama pun meraih ponselnya dari atas meja nakas, lalu menyerahkannya pada Chava. "Nih."

"Asikk," seru Chava. Gadis itu langsung mencari nomor Nicho dan memanggilnya via panggilan video.

Hanya perlu beberapa detik, panggilan tersebut langsung diangkat. Chava yang cerdik mengarahkan kamera ke wajah Rama, agar laki-laki itu tidak langsung mematikan panggilannya.

Di seberang sana terlihat Nicho yang sedang duduk seorang diri di meja makan.

"Iya Om, ada apa?"

Chava menyikut lengan Rama, memberi kode agar menyapa balik.
"Jawab Dad," ucapnya tanpa Suara.

"Eh- malam Nicho," ucap Rama.

"Malam juga Om. Ada apa ya?"

Buru-buru Chava mengarahkan kamera ponsel agar bisa memuat djrinya dan kedua orang tuanya. "Hi, Om Nicho," sapa Chava.

"Malam Tante."

"Malam juga Nicho."

Chava cemberut. "Ih kok Chava gak dibalas," sungutnya.

I Love You Om Nicho #ILYON (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang