Votenya jangan lupa ya. GRATIS!
...Tak terasa sudah dua bulan usia pernikahan Chava dan Nicho. Tak banyak yang berubah dari hubungan mereka. Masih dengan Chava yang terus menerapkan peran sebagai istri yang baik, dan Nicho yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Jangankan honeymoon, ritual malam pertama saja belum pernah mereka lakukan. Chava tidak menuntut hal itu, ia menikmati perannya sebagai seorang istri. Walau kenyataannya Chava merasakan adanya kejanggalan-kejanggalan dalam hubungan mereka. Banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Hari ini Chava tidak membawakan makan siang untuk Nicho. Ia sudah izin pada Nicho untuk pergi ke rumah sakit. Nicho sempat meminta maaf karena tidak bisa ikut mendampingi Chava. Hari ini Chava sudah bisa melepas pen dan gips dari jari kelingkingnya setelah tiga bulan melewati masa penyembuhan.
Chava keluar dari ruangan tempatnya ditangani dengan senyum bahagia. Menatap jari kelingkinya yang telah terbebas dari benda asing bernama pen dan gips.
Karena iseng, Chava sengaja berjalan memutar melewati lorong yang berbeda dari yang ia lewati sebelumnya. Keadaan di sana sangat lenggang. Mungkin orang-orang sudah bosan sakit, pikirnya.
Baru saja membelokan langkahnya, Chava menghentikan langkah kakinya ketika kedua netra coklat miliknya menangkap pemandangan yang membuat dadanya seketika terasa sesak.
Tak sampai lima langkah dari tempatnya berdiri saat ini, Chava melihat Nicho yang tengah memeluk Anna yang sepertinya tengah menangis.
Terlihat dari punggungnya yang bergetar hebat.
"Anak kita pasti baik-baik saja. Dia anak yang kuat," ucap Nicho yang dengan sopannya masuk ke telinga Chava.
Chava membolakan matanya terkejut. Kemudian terbentuk lapisan air yang mmembuat kedua bola matanya terlihat berkaca-kaca.
"Chava pasti salah denger 'kan Mas?" ucap Chava.
Nicho menoleh ke sumber suara dan terkejut mendapati kehadiran soso sang istri di sana. Laki-laki itu langsung melepaskan pelukannya pada Anna. Begitupun dengan Anna, wanita itu sangat terkejut melihat kehadiran Chava.
Air mata sudah terlalu banyak mengumpul di pelupuk matanya. Sampai ketika Chava berkedip, cairan benig itu pun lolos dari tempatnya.
"Chava," panggil Nicho lirih.
Nicho melangkah menghampiri Chava.
"Sejak kapan kamu di sini?" tanya Nicho.
Chava hanya diam. Jika ia mengeluarkan sepatah kata saja, tangisnya akan benar-benar pecah.
Nicho memegang kedua bahu Chava. "Kamu sudah mendengar semuanya?"
"C-Chava--" Chava tidak bisa melanjutkan perkataannya. Benar 'kan, sekarang tangisnya benar-benar pecah.
Nicho langsung membawa Chava ke dalam dekapannya. Membiarkan Chava menangis di dadanya, seperti yang ia lakukan pada Anna tadi.
"Hiks, jadi Rafa anak Mas Nicho?" parau Chava di sela tangisnya.
Nicho mengangguk. "Aku dan Anna akan menjelaskannya. Apa kamu mau mendengarkannya?"
Sedikit ragu, tapi Chava tetap mengangguk walau dengan gerakan kaku.
...
Ternyata Rafa mengalami kecelakaan di sekolahnya. Ia ditemukan tak sadarkan diri di tangga sekolah, dengan darah yang terus merembas dari kepalanya. Diduga anak itu terjatuh dari tangga.
Setelah dihubungi oleh pihak sekolah, Anna datang ke rumah sakit ditemani Nicho yang memaksa untuk ikut. Ia khawatir melihat Anna yang terlihat panik. Takut-takut wanita itu tidak konsen ketika berkendara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Om Nicho #ILYON (Complete)
Romance(18+) Ketenangan hidup Nicho mulai terkisis semenjak hadirnya gadis ingusan bernama Chava ke dalam hidupnya. Bahkan adik dari sahabatnya itu mengungkapkan perasaannya di hari pertama mereka bertemu. Gila memang.